20

2.6K 419 30
                                    




" Pak Ridwan nggak masuk hari ini karna ada keperluan. Jadi beliau nitip tugas buat kita kerjain. Kumpulinnya hari ini, tugasnya udah di kirim ke grup kelas." Junghwan yang menjadi pusat perhatian itu akhirnya mengakhiri pengumumannya. Sebagian ada yang melonjak senang, sebagian lagi sama sekali tidak terlihat peduli, masih asik dengan dunia masing-masing.





" Mau kemana Jun?"




Renjun yang hendak berdiri dari bangkunya itu pun melirik Haechan sekilas.



" Ga kemana-mana."



" Ikut dong. Junkyu nggak sekolah, elo juga bolos mulu."



" Nggak." Jawabnya tegas. Tanpa mengindahkan rengutan Haechan, pemuda Degan itu tetap melanjutkan niatnya untuk keluar kelas.




" Kemana?" Hadang Junghwan yang hendak kembali ke kursinya.





" Keluar." Jawab Renjun singkat.




" Tugas?"




" Nggak dulu."




Junghwan mengernyit kesal mendengar jawaban asal-asalan si pemuda yang lebih pendek.




" Di kumpul hari ini cil."




Renjun mendelik. Tapi tak lagi protes karna sudah kebal di katai bocil. Junghwan memang semenyebalkan itu aslinya.



" Hoi!" Junghwan kini berseru memanggil si pemuda Degan yang kini mengacuhkannya dan kembali melanjutkan langkahnya melewatinya.



" Renjun!" Panggilnya lagi.



Namun Renjun hanya melambaikan tangannya sekilas tanda tak peduli kekesalan si pemuda yang menjabat ketua kelas itu.


*
*
*



" Ey!"



Renjun yang hampir saja terlelap itu membuka matanya dengan cepat. Cukup kaget dengan hardikan yang membuatnya kembali ke alam sadarnya itu.



Pemuda itu menghela nafasnya kesal. Jelas terlihat jika pemuda itu sangat ingin merutuk siapa saja yang berusaha mengganggu acara tidurnya di atas rooftop itu.





" Heh Renjun. Bolos lagi kamu?" Suara itu kembali terdengar berbarengan dengan munculnya seorang pemuda berpipi chubby menghalangi pemandangannya.



Dengan malas Renjun bangkit duduk, melirik sekilas pemuda yang memakai rompi PKS yang kini tengah berkacak pinggang itu.




" Eh kalo orang nanya itu di jawab."  si kakak pks yang Renjun ingat bernama Han itu terlihat kesal.




" Iya kak. Maaf." Jawabnya setengah hati.




" Kamu bolos?"




" Iya kak."




" Duh iya katanya." Han langsung frustasi mendengar jawaban blak-blakan dari si adek kelas.




" Belajar ama siapa kamu sekarang?" Tanya Han lagi. Benar-benar tak habis fikir dengan pemuda yang ada di depannya itu.





" Siapa Han?"



Han dan Renjun serentak menoleh dan mendapati seorang pemuda lagi yang berompi sama dengan rompi yang di kenakan Han itu kini tengah berjalan ke arah mereka. Renjun menatap si pemuda yang baru datang itu dengan menggigit bibirnya resah. Karna pemuda itulah yang membuatnya overthinking semalaman hingga tidak bisa tidur.



De Troubles | JaemrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang