" Gue nggak nyangka lo anak artis terkenal."
Srett.
" Apa karna itu, lo selalu betingkah belagu?"
Srett.
Renjun kembali menarik mangkok sup panas yang sedari tadi di tarik-tarik si lawan bicaranya yang dulu saat mos adalah salah satu dari ke empat berandal yang menganggu jalannya mos gugusnya.
" Jangan harap kalo sama gue lo bakalan dapet perlakuan istimewa kayak yang lainnya.. Karna kita masih ada urusan yang belum selesai."
Srett
Lagi-lagi si pengganggu yang sebut saja namanya Sunu itu menarik mangkoknya yang tentu saja di tarik kembali oleh Renjun. Tapi kali ini Renjun tetap memegangi mangkok panas itu dan mulai meraih saos dan sambal.
Sunu menatap Renjun sinis karna sedari tadi pemuda itu sama sekali tak menghiraukannya.
" Gue fikir anak manja kayak lo nggak akan sanggup makan cabe sebanyak itu." Decihnya saat melihat Renjun memenuhi mangkok supnya dengan saos sambal lalu mengaduknya rata.
" Siapa bilang gue yang makan?" Untuk pertama kalinya Renjun bersuara membuat Sunu kebingungan untuk sesaat.
" Ap-"
Byurr!
Belum sempat pemuda itu melanjutkan ucapannya, Renjun berdiri lalu menyiramkan sop panas itu tepat ke wajah Sunu.
" ARRRGGGHHH!"
Teriakan Sunu membuat seisi kantin terkejut. Tapi mereka lebih terkejut lagi saat melihat keadaan Sunu yang kini sudah terjatuh dari kursinya dan meraung keras di lantai kantin.
Renjun menatap pemuda yang menggeliat kesakitan di lantai itu datar. Dengan langkah gontai, Renjun berjalan mendekati Sunu dengan piring nasi di tangannya.
" Gue sengaja ngasih sambel yang banyak biar elo bisa nikmati sopnya. Enak kan? Ini gue tambahin nasi." Ujarnya sembari mengambil nasi, lalu di taburkannya ke tubuh Sunu. Seisi kantin menatap Renjun jeri. Mereka mulai berkerumun tapi tak melakukan apapun untuk membantu Sunu yang kini masih berteriak kesakitan.
" Masih kurang? Gue juga rela kalo minuman gue buat lo." Renjun juga meraih gelas jus semangka yang ada di mejanya lalu menyiramkannya ke Sunu yang berputar seperti gasing di lantai sembari menutupi wajahnya.
Renjun berjongkok lalu menarik rambut Sunu sehingga pemuda yang tengah mengalami kesakitan yang amat sangat itu kini terpaksa berdongak dengan mulut masih mengeluarkan racauan dan erangan.
" Sejujurnya-"
" LO GILA YA?!"
Seiring dengan teriakan itu, Renjun merasakan seragamnya di tarik dengan kuat sehingga cengkramannya di rambut Sunu terlepas. Saking kuatnya tarikan itu, Renjun merasakan dirinya terlempar lalu tubuhnya menabrak meja kantin di sebelahnya.
" Lo mau bunuh dia hah?!"
Renjun mengangkat wajahnya lalu menatap Juan yang kini menatapnya dengan marah. Haechan dan Junkyu yang datang bersamanya kini tampak membantu Sunu dengan menyiram air ke kepalanya untuk menghilangkan sambal yang memenuhi wajah pemuda itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
De Troubles | Jaemren
FanfictionWelcome to : 21th My Jaemren Fanfic " De troubles" Start : 4 april 2022