19

2.3K 392 32
                                    




Ceklek!



" REN-- Busett! Kapan belajarnya ni anak. Ngegame mulu."



Junkyu semakin mendorong pintu kamar yang di tempati sepupunya itu. Melangkah masuk lalu berjalan menghampiri Renjun yang terlihat asik dengan game di komputernya. Telinganya tersumpal earphone sehingga tidak mendengar celotehan Junkyu atau mengetahui kehadiran sang sepupu.


" OII DEGAN!" Junkyu menarik earphone yang di kenakan Renjun lalu berteriak tepat di telinga sang sepupu membuat si korban tersentak kaget lalu reflek menutup telinganya.



" LO JUGA DEGAN!" Sentaknya mendelik ke sang sepupu yang kini tertawa terbahak-bahak.


" Lo ngapain sih!" Hardik Renjun lagi sembari merebut earphonenya dari tangan Junkyu.



" Main game mulu lo. Belajar kek sesekali." Ujarnya sembari bersidekap dada.



" Bukan urusan lo!" Ujarnya lagi sembari memasang kembali earphonenya. Tapi sedetik kemudian di bantingnya earphonenya itu.



" Liat! Mati kan gue!" Sentak Renjun sembari menunjuk layar monitornya.



" Masih idup ini gue liat." Junkyu menjitak kepala Renjun yang lebih pendek darinya itu main-main.



" Sakit Junkyu goblok!"


" Bodoamat wlekk!"



Melihat sifat kekanakan sang sepupu membuat Renjun semakin meradang.



" Sana keluar lo! Ganggu mulu anjir kek ga ada kerjaan!" Renjun berdiri lalu mendorong Junkyu yang jangkung itu agar segera keluar dari kamarnya.


" Eh eh! Gue kesini karna di suruh mamih oi!" Junkyu berusaha menahan badannya agar tak lagi bisa di dorong-dorong Renjun yang kecil-kecil bertenaga badak.



" Boong lo ga percaya gue."



" Dih sumpah. Ada tamu, mamih nyuruh gue manggil elo anjir. Oi oi! Sakit!"


Renjun menghentikan usahanya untuk mendorong Junkyu lalu menyipit curiga ke sang sepupu.



" Siapa tamunya? Papa gue pulang?"



" Bukan. Lo liat sendiri aja deh."


" Siapa??"


" Liat sendiri anjir."


" Pak Yuta?"


" Bukaann! Ribet amat ni bocil! Buruan ah dah di tungguin mamih papih juga!" Kesal Junkyu yang berakhir dengan menarik lengan Renjun.


" Ehh bentar gue belum cuci muka!" Renjun berusaha menarik tangannya. Junkyu menatap sang sepupu, lalu setelahnya melepaskan cengkramannya.



" Yaudah sana. Udah kek plastik gorengan tuh muka lo."

*
*
*

" Jalannya bisa cepetan dikit ga?" Kesal Renjun sembari menunggui Junkyu yang meraba-raba jalan dengan kakinya karna matanya fokus menatap hape.



" Ya duluan aja njir. Ngapain nungguin gue segala." Balas Junkyu yang matanya masih tak beralih dari layar ponselnya.



" Ya kalo gitu ngapain lo nungguin gue segala tadi?!" Omel Renjun sembari mempercepat langkahnya untuk menuruni tangga meninggalkan Junkyu yang masih sibuk dengan ponselnya.



De Troubles | JaemrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang