10

3.6K 517 1
                                    





Tap tap tap!




Sejujurnya Renjun mendengar suara langkah kaki di belakangnya. Tapi mau siapapun itu, Renjun memilih abai, suasana hatinya sedang tidak baik-baik saja.




" Renjun? Kamu bolos?"



Sejenak Renjun terpaku. Ia sangat mengenal suara lembut penuh sopan santun itu. Namun ia tak perlu repot-repot menoleh karna kini si pemilik suara sudah berdiri di sebelahnya. Ikut menumpukan sikunya di pagar pembatas rooftop.



" Kamu beneran bolos?"




Renjun menghela nafas pelan.




" Kak Jae sendiri kenapa kesini? Mau bolos juga?" Tanya balik Renjun. Ya, si pemilik suara sopan dan berat itu memang Jaemin.



" Uhm. Gapapa." Jawab Jaemin pelan. Renjun menghirup udara sebanyak-banyaknya lalu memilih untuk meninggalkan pemandangan hijaunya sekolah itu dan beralih ke pemuda yang ada di sampingnya.



Tapi.




" Kak- Wajah lo kenapa??" Dan Renjun langsung di suguhi pemandangan wajah bonyok Jaemin yang terlihat dari samping.




Jaemin menoleh, lalu tersenyum.



" Gapapa."




Renjun berdecak.




" Lo berantem?- Ini nggak ada niat buat di obatin gitu?"




Jaemin kembali tersenyum.




" Gausah. Udahlah. Gapapa."



" Batu."




Jaemin terkekeh pelan namun tak lagi menjawab.




" Baru juga 2 hari yang lalu kena tonjok. Sekarang malah nambah bonyok. Lo nggak tawuran kan?"




" Baru tau kalau Renjun ternyata bisa cerewet gini."




Renjun mendengus.




" Lo berantem ama siapa sih kak?"




" Nggak berantem. Tapi ngelerai orang berantem."





" Dan elo ikut di hajar?"




" Iya."


" Sampe sebonyok ini? Lo yakin cuma ngelerai?"



Jaemin mengangguk.



" Kenapa?"




" Karna mereka gamau ku pisahin."




" Gila."




Jaemin tersenyum, lalu kembali menatap ke depannya. Memenuhi dadanya dengan oksigen, berusaha menyegarkan fikirannya yang semrawut.




" Ren?"




" Eum?"





" Menurut kamu, aku ini orangnya terlalu lembek ya?"





" Nggak. Biasa aja."




Jaemin tampak tercenung untuk beberapa saat. Lalu setelahnya ia kembali menoleh menatap Renjun.






" Kamu kenapa bolos?" Ujarnya kembali mempertanyakan kehadiran Renjun disini, di saat jam pelajaran sedang berlangsung.




Renjun menghela nafas pendek lalu membuang muka ke sembarang arah, terlihat enggan untuk menjawab.




De Troubles | JaemrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang