25

3.1K 296 42
                                    




" Papa minta maaf."




Renjun mengernyit lalu menoleh menatap sang ayah yang juga menoleh ke arahnya.




" Ngapain?" Tanya Renjun tak mengerti. Sang ayah mengedikkan bahunya.




" Tau deh. Hawanya pengen minta maaf aja. Wajah kamu serem." Ujar sang ayah yang kembali fokus ke jalanan di depannya. Renjun mendengus keras. Makin turunlah moodnya.


 Makin turunlah moodnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



" Ini beneran papa ga bikin salahkan?" Tanya Tao yang tak di gubris Renjun.





" Sayang? Papa beneran salah ya? Papa minta maaf deh." Ujar Tao sembari mencubit pipi Renjun main-main.



" Udah deh pa. Lagi ga pengen becanda." Ketus Renjun sembari menepis tangan sang ayah yang masih bertengger di pipinya.



" Astaga. Beneran marah ternyata. Maaf. Tapi papa udah berusaha ngebut tau biar kamu ga nunggu lama. Maunya sih jemput kamu pake jet pribadi tapi inget sekolahmu ga ada bandara. Apa perlu papa minta om kamu buat bikinin bandara di sekolah?"




Renjun menatap sang ayah dongkol. Kurang pamer apalagi ayahnya ini yang selalu mengantar jemputnya pakai super car bikin sekolah geger tiap pagi dan sore.




" Marcedes benz AMG papa mana deh? Kenapa anter jemput aku pake mobil ini? Bikin aku makin di gosipin aja." Kesal Renjun.



Tao menoleh.



" Eh? Kirain kamu suka papa anter jemput pake ini. Kan ini mobil pilihan kamu."



" Aku asal nunjuk doang karna papa bawel nanya-nanya." Ketus Renjun. " Pokoknya jangan jemput aku pake mobil ginian lagi."



Tao tertawa pelan.




" Astaga marah mulu kenapa deh? anak siapa sih kamu?"




" Anak mama."




" Tapi mirip papa."



" Ga mirip sama sekali." Jawab Renjun. Tao kembali menoleh, mengangguk.




" Baguslah. Karna kamu ga mirip papa jadinya kamu mirip mama. Sama-sama cantik."



" Aku cowo. Aku ganteng."




Tao kembali terkekeh. Anaknya benar-benar menggemaskan.




" Jadi kamu kenapa coba? Murung mulu dari tadi." Tanya Tao lagi. Pria paruh baya itu memarkirkan mobilnya di garasi sembari terus memperhatikan sang anak yang sama sekali terlihat tak berminat menjawab pertanyaannya malah buru-buru membuka pintu dan kabur begitu saja.




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 25, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

De Troubles | JaemrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang