don't judge people

459 7 0
                                    

Ini adalah cerita fiksi.
Cerita ini lebih pendek dari yang sebelumnya mungkin tidak perlu banyak waktu untuk membaca ini, tapi semoga cerita ini berguna. Maaf ya kalo gak jelas.

Namaku Dini, aku sekolah di dreamhigh school. Aku duduk di kelas 1 SMA, aku adalah murid baru disini.

Aku jalan kaki ke sekolah, terkadang aku juga menggunakan ojek. Aku sering di kata katai oleh teman-temanku.
Mereka hanya melihat aku dari luarnya saja. Walaupun aku seperti ini, aku masih memiliki 2 teman yang menerimaku apa adanya.
Aku tidak pernah membolehkan siapapun untuk datang ke rumahku. Karena ada sebuah hal.
Pada suatu hari ada 1 geng yang datang menghampiriku, mereka menumpahkan minuman mereka dengan sengaja ke aku.
Lalu mereka berkata " ups maaf, gak sengaja. Tapi kayaknya cocok juga ya disiram HAHAHAHAHA."
Aku mebiarkan mereka, banyak orang yang mengata ngatai ku seperti 'dekil' 'gendut' dan lain lain.
Tetapi sampai suatu hari aku bukanlah aku yang dulu lagi, suatu hari ada mobil yang masuk ke sekolah, tidak ada yang mengenal mobil ini.
Mereka pun menunggu sambil berbisik bisik dengan temannya. Lalu geng itu datang dan ketua geng itu berkata " mobil siapa ini? Mana mungkin ada yang memiliki mobil yang lebih mewah dari milikku ".
Kemudian pintu mobil itu dibuka, dan ada seorang perempuan cantik, putih bersih, dan kurus yang keluar dari mobil itu.
Mereka semua terkejut, ya itu adalah aku Dini, akulah yang turun dari mobil itu.
Semua orang terkejut.
Lalu ketua geng itu datang dan berkata " ini Dini? Tidak tidak mungkin ini Dini, dia kan hanya orang miskin, jelek, gendut dan dekil "
Aku pun menjawab " ya ini aku, sebenernya selama ini, aku hanya menyamar. Aku hanya ingin melihat bagaimana cara kalian memilih teman di sekolah orang tuaku ini, ternyata kalian semua memilih teman hanya dengan melihat luarnya saja. Kalian tidak tahu orang itu yang sebenarnya. Aku bangga kedua temanku dapat berteman dengan apa adanya dan tidak memilih milih teman. Aku juga akan menulis tentang ini, bahwa ternyata masih banyak orang yang memilih teman dengan menilai luarnya saja. "
Aku pun meninggalkan mereka semua, aku masuk bersama kedua temanku.

-The End-

Pesan moral: Janganlah kalian menilai orang dari luarnya saja, kalian tidak tahu mereka yang sebenarnya. So you guys better don't judge people from the outside. Istilahnya " don't judge a book from it cover "

My Stories (Bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang