banyak orang berkata, bahwa jika kita sudah tidak memiliki perasaan dengan seseorang, sebaiknya tinggalkan saja orang itu daripada kita malah menyakiti hati mereka bukan?
Pagi hari yang indah, kicauan burung terdengar dari luar rumah. Seperti biasa, bangun pagi, mandi, memakai seragam, bersiap-siap, lalu berangkat sekolah. Urgh membosankan sekali, rutinitas yang sama setiap hari. Pergi pagi pulang sore, belum lagi kalau ada pelajaran tambahan.
'Kenapa tidak ada sekolah yang mulai jam 12 dan selesai jam 3?' sering sekali aku memikirkan pertanyaan ini. 'Apakah aku akan mengingat apa yang sudah kupelajari saat aku besar nanti?'.
Aku memiliki teman yang lumayan banyak, entah itu temanku dari sekolah ataupun luar sekolah. Suatu hari seorang teman dari temanku mengajakku berkenalan. " hai " "halo" "namaku sam" "aku nina, salam kenal" "salam kenal juga", kami melanjutkan percakapan kami.
Aku merasa nyaman saat mengobrol bersamanya, ia membuatku merasa ingin mengetahuinya lebih jauh lagi. Kita sempat tidak mengobrol lagi. Jujur aku bukan orang yang pede untuk mengajak ngobrol orang yang tidak terlalu kukenal terlebih dahulu.
Sampai pada saatnya dia ulang tahun, akupun dengan ragu-ragu mengucapkan selamat ulang tahun. Tadinya ku berpikir dia tidak akan menjawab melainkan hanya membaca pesanku saja. Tetapi tidak seperti dugaanku, dia membalas dan kemudian kita saling bercerita. Dia pun mengajakku free call.
Kami mengobrol terus menerus, tertawa bersama, indah sekali rasanya bisa menceritakan apapun ke orang lain. Akhirnya kami pun mengobrol tiap hari. Kita sempat tidak mengobrol lagi selama 1 minggu.
Beberapa bulan kemudian, kita makin sering free call sampai larut malam, tertawa bersama, menceritakan apa yang terjadi pada hari itu, berbagi tentang diri kita masing-masing. Seandainya banyak orang yang bisa diajak mengobrol apa saja.
Suatu hari ia menyatakan perasaannya padaku, aku pun kaget saat dia berkata " lo mau ga jadi pacar gw? ", aku kira itu hanya sebuah jebakan supaya aku kegeeran. Kemudian aku menjawab "iya". Hubungan kami cukup rumit. Dia yang suka tidak mengabariku, sikapnya yang berubah.
Jujur aku lebih suka saat masa-masa PDKT daripada saat masa-masa pacaran. Aku sempat berpikir untuk mengakhiri hubungan ini, aku berpikir bahwa ia tidak serius. Tetapi kemudian aku pun mengurungkan niatku karena dia menjelaskan bahwa dia sedang sibuk makanya tidak bisa mengabariku.
Beberapa minggu kemudian dia mulai mengabariku, tetapi ya tetap ada saja kelakuannya yang mengurangi rasa sayangku padanya, ia suka menghilang secara tiba-tiba, ia suka meninggalkanku jika sedang ada temannya padahal dia masih membuka sosial media, tapi pesanku tidak dibalas.
Ada juga hal yang aku tidak suka, ia menceritakan tentang mantannya kepadaku. "harus banget gitu gw tau tentang mantan lo" pikirku. Jujur aku tidak suka saat dia menceritakan tentang mantannya, atau juga saat dia menceritakan tentang perempuan lain, "lo mau bikin gw cemburu?" pikirku.
sebulan kemudian tepat sehari sebelum anniv, aku pun bercerita ke temanku bahwa sepertinya aku sudah tidak memiliki perasaan lagi kepadanya. Aku pun bertanya apakah seharusnya aku mengakhiri hubungan ini saja?
keesokan harinya tepat pada hari anniv kita, aku pun mengatakan "aku mau putus", ia bertanya "kenapa?", "aku merasa kita udah ga cocok, kamu juga jauh aku gabisa ldr", kemudian berakhir sudah hubungan kita, aku merasa lega karena aku bisa mengatakannya.
toh kalo udah ga sayang mau diapain? kalo dipertahanin malah bikin dia sakit hati nantinya. Dia juga pasti akan menemukan yang lebih baik. Kalo jodoh juga gabakal kemana :).
~the end~
KAMU SEDANG MEMBACA
My Stories (Bahasa Indonesia)
RandomHAIIII!!! Welcome to my stories, maafkan kalo ceritanya kurang jelas atau belibet yaaa 😝😋