VK area ⚠️
Jungkook membeku saat mengetahui bahwa sesosok malaikat kecil tumbuh dalam dirinya. Ia tau, sangat tau bahwa anak yang tengah dikandungnya ini adalah hasil dari kejadian 'malam itu' bernama pria yang menyandang sebagai mantan terbrengseky...
Jungkook tak henti hentinya menangis imut di sertai mulut mungilnya yang terus saja mengunyah kukis buatan sang ibu yang ia bawa ke sekolah. Jangan tanya kenapa, salahkan saja Bambam yang tanpa rasa bersalah meminum habis susu pisang miliknya yang sengaja ia taruh di atas meja kantin sehingga maling susu itu mudah mendapatkannya.
Bambam sudah memijat kepalanya pusing sendiri sebab bayi besar itu sudah menangis tiga puluh menit lamanya.
"Astaga Kookie berhentilah menangis, Bamie jadi pusing"
"Hiks hiks.. HUWAA.....!!"
Bambam terlonjak kaget. Anak ini, semakin di bujuk agar berhenti malah semakin menjadi jadi. Bambam gelagapan menenangkannya
"Eh eh sshhttt cup cup maafkan Bamie maafkan Bamie nee.. jangan menangis kuat kuat malu di lihatin banyak orang loh, sudah yaa"
Jungkook memukul kecil tangan Bambam yang berusaha mengelus jemarinya
"Bamie jahat! Hiks hiks Bamie mencuri susu pisang Kookie hiks padahal susu melon Bamie masih ada tapi malah minum punya Kookie hiks! Kookie tidak like!"
Bambam mengerjapkan matanya polos. Iya dia tau dirinya salah karena mencuri susu pisang, tapi hei biasanya sahabatnya itu tidak sampai menangis histeris begini. Palingan ia hanya mendapatkan cubitan maut serta umpatan kasar, tapi sekarang mengapa Jungkook malah seperti ini?
"Kookie kau aneh"
"HUWEEE!!"
.
Jungkook dan Bambam sekarang sedang berjalan menuju kelasnya setelah sedikit drama tangis menangis di kantin. Dengan Bambam yang berjanji akan mentraktirnya es krim rasa pisang dengan di taburi berbagai macam toping telak membuat Anak kesayangan Tuan dan Nyonya Jeon itu berhenti menangis dan malah memekik kegirangan
Demi menjaga ketenangan kantin Bambam rela harus mengeluarkan uangnya untuk menyogok si bayi agar mau diam. Dan karena pemikiran otak cerdasnya ini sogokan berupa es krim itu di terima dengan baiknya walau di dalam hati sudah mengucapkan berbagai macam sumpahan kejam.
"Um Bamie besok kalau tokonya ada jual cake cokelat tolong belikan juga nee, Kookie juga pingin makan itu" ucapnya terlampau antusias tanpa melihat raut wajah sang sahabat yang datar
"Iyaa hehe" cengir paksanya kemudian merubah ekspresi wajahnya menjadi datar kembali
Dddrrttdrttt
"Eh? Berhenti sebentar, ponselku berdering" Jungkook merongoh ke dalam saku celananya dan mengambil benda yang bergetar tadi "Loh Mama? Halo Ma?"
"Sayang, Mama dan Papa ada di apartemenmu nak tapi passwordnya kemarin apa ya? Mama lupa"
"Wah Mama Papa ada di Seoul?"
"Iya, baru sampai tadi. Jadi passwordnya?"
"69696901"
"Ah baiklah, pulang sekolah nanti jangan mampir ke mana mana ya, langsung pulang kalau bisa. Mama miss you"
"Iya, miss you to Maa, Kookie tutup nee bentar lagi Choi Ssaem masuk"
"Baiklah sampai jumpa di rumah"
"Um!"
"Orang tuamu datang?"
Jungkook melirik sebentar kemudian mengangguk membenarkan. Ia memasukkan kembali ponselnya lalu berjalan masuk ke dalam kelas
"Oh ya, Yeonjun kemana Kookie?"
"Bamie lupa? Kemarin kan Yeonjun berangkat ke Daegu untuk acara perlombaan basketnya" jawab Jungkook setelah duduk di bangkunya
Bambam hanya beroh ria mendengar jawaban Jungkook. Ia baru ingat sang kapten basket muda itu tengah mengikuti lomba perwakilan sekolah mereka. Tak lama setelahnya Choi Ssaem kemudian masuk ke dalam kelas tidak lupa dengan buku tebal di tangannya
"Selamat siang, hari ini kalian kerjakan halaman 195 pilihan ganda nomor satu sampai dua puluh dan esainya halaman 198 nomor 3,5,6,17, dan juga 18. Waktu pengerjaan Ssaem kasih satu jam dimulai dari sekarang"
Eh keparat-batin Kunpimook Bhuwakul kesal
****
"Jungkook ssi"
Jungkook mendongak. Dahinya berkerut bingung, Choi Ssaem tiba-tiba saja memanggil namanya
"Ungg nee Ssaem?"
"Bisa bantu Ssaem? Tolong kau ruang musik dan berikan ini pada Kim Taehyung dan katakan padanya ini kertas kertas untuk lagu yang akan di tulis. Bisa?"
Jungkook sedikit bimbang namun tetap mengangguk "b-baiklah"
"Terima kasih Jungkook ssi" Jungkook hanya membalas dengan senyuman tipisnya
"Tidak boleh. Kunpimook belum selesai mengerjakan tugasnya jadi kau sendiri saja Jungkook ssi" tolak guru itu
Jungkook menghela nafas pasrah "nee Ssaem"
.
"Kim Taehyung? Huff kenapa harus penjahat itu aish"
Jungkook berjalan seorang diri menuju ruang musik guna menemui Taehyung. Tepat di depan pintu masuk ia perlahan membuka lalu menyembulkan kepalanya melihat isi ruangan
"Um permisi? Hello? Ada orang di dalam kah?"
"Apa yang kau lakukan disini?"
Jungkook tersentak mendengar suara berat dan hembusan nafasnya hangat mengenai tengkuknya. Ia berbalik menghadap ke belakang lalu mendengus tak suka. Tangan putihnya mendorong tubuh yang terlalu berdekatan dengannya mencoba memberi jarak
"Tidak ada. Aku cuma di suruh memberikan ini untuk Sunbae dari Choi Ssaem"
Taehyung menaikkan sebelah alisnya dan melihat kertas polio yang di sodorkan padanya
"Kata Ssaem kertas untuk dituliskan lagu"
Taehyung menganggukkan kepalanya mengerti dan mengambil kertas di tangan Jungkook
"Kalau begitu aku permisi Sunbae"
"Tunggu"
Jungkook memutar bola matanya malas. Ia menatap sengit ke arah Taehyung "apalagi Sunbae?! Aku lelah ingin duduk di kelas--"
Chupp
Mmmppphh
Tbc
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.