Duapuluhdua🌺

4.1K 385 41
                                        

Derap langkah kaki terdengar di penjuru kelas. Jungkook duduk manis dengan alat tulis di atas mejanya menatap penuh pada Park Hyungsik guru olahraga yang terkenal dengan senyuman malaikatnya. Bambam saja sampai dibuat tidak bisa move-on oleh ketampanan dan kelembutan guru tersebut

"Selamat pagi anak anak."

"Pagi Ssaem"

Hyungsik tersenyum tipis. Ia meletakkan sebuah buku yang dibawanya tadi keatas meja lalu berdiri menghadap kearah siswa siswi didikannya

"Sebelumnya Ssaem ingin meminta maaf karena telat memberi tau kalian. Ekhm, hari ini adalah jadwal ujian praktik kalian anak anak, Ssaem akan ambil nilai ujian setelah pelajaran Kim Ssaem nanti."

Semua siswa siswi di dalam kelas termasuk Jungkook tercekat sesaat. Hari ini Praktik? Tiba-tiba? Oh God!!!

"Dan ujian kali ini yaitu praktik renang. Pengambilan nilai berdasarkan kecepatan dan gaya renang yang kalian lakukan. Sampai disini ada yang ingin ditanyakan?"

Jungkook ingin menangis rasanya. Bukan dirinya tidak bisa berenang, tapi di saat kecebong Taehyung di dalam perutnya Jungkook tentu saja tidak bisa lelah. Apalagi mengingat betapa luas dan panjangnya kolam renang sekolahnya itu. Jungkook rasanya tidak bisa ikut

"Maaf Ssaem. Apakah tidak ada olahraga lain selain renang?" Tanya istri Kim Taehyung itu

Hyungsik menoleh ke asal suara dan menemukan makhluk cantik disana yang sedang memasang wajah memelas

"Baiklah Jungkook ssi. Sebenarnya ada satu olahraga yang mungkin menjadi pilihan kalian"

Jeno sang ketua kelas mengangkat sebelah tangannya kemudian bertanya "olahraga apa Ssaem?"

Hyungsik menatap satu persatu dari mereka "Kalian setuju jika di ganti dengan olahraga Lari 400 meter?"

.

.

Taman belakangan menjadi tempat sasaran Jungkook dan Bambam. Jungkook sedari tadi berkeluh kesah pada sahabatnya sedangkan Bambam hanya mengangguk paham di sertai mulutnya yang sibuk menyemil kripik pisang

"Bam, aku sedang hamil. Tidak mungkin kan aku memaksakan diri untuk berenang untuk pengambilan nilai?"

Krrrukk kruuk krukk

"Kalau menurut ku krrukk krrukk–– lebih baik berenang dari pada lari 400 meter sih krruukk kruukkk"

"Aku tau itu, tapi fisikku juga tidak seperti dulu Bam. Aku takut belum sampai pertengahan aku sudah merasa lelah"

Krrukk krrukkk krrukk

"Aku ada solusi untuk itu. Jika kau mau berenang pelan pelan saja sambil atur nafasmu juga di sela sela berenang nanti"

Jungkook terdiam mendengarkan. Usulan Bambam sepertinya benar. Dengan begitu ia bisa menyelesaikan praktiknya meskipun dengan nilai tidak terlalu tinggi. Tapi yang terpenting ia mendapatkan nilainya nanti

"Baiklah, doakan aku semoga sukses nanti Bam"

"Krauk krauk.. tentu sahabatku"

.

Taehyung berjalan menghampiri kelas istrinya dengan sebuah kotak bekal yang ia bawa. Sebelah tangannya ia masukkan kedalam saku celana di iringi tatapan datar lurus ke depan. Ia mengernyit heran saat sampai di depan pintu kelas yang ternyata kosong. Pikirnya kemana istri dan teman temannya pergi?

"Maaf, bisa Sunbae minggir sedikit? Saya ingin masuk hehe"

Taehyung terperanjat kecil mendengar celetukan seseorang dari arah belakangnya

"Kau siswa kelas ini?" Sosok anak laki-laki itu mengangguk dengan raut wajah bingung

"Kau tentu kenal dengan istri— m-maksudku Kim Jungkook kan? Katakan dimana dia sekarang? Bukankah seharusnya masih ada jam pelajaran kalian?"

Anak itu, sebut saja Minjae. Ia mengerjap beberapa kali lalu menggaruk kepalanya bingung kembali "Kim Jungkook ya? Disini tidak ada siswa yang namanya Kim Jungkook Sunbae, adanya hanya Jeon Jungkook"

Taehyung memutar bola matanya malas "Ya ya itu maksudku. Sudah tidak usah banyak omong, katakan saja dimana Jungkook!"

Minjae mengangguk cepat "D-dia ada di kolam renang Sunbae. Hari ini kelas kami ada ujian praktek mendadak dari Hyungsik Ssaem"

Tanpa menjawab perkataan Minjae, Taehyung langsung bergegas menuju tempat yang di katakan anak itu sehingga membuat yang di tinggalkan mendengus

"Bukannya berkata terima kasih lebih dulu, ini malah main pergi saja dasar Sunbae jahanam"

.
.

"Baiklah selanjutnya... Jeon Jungkook"

Jungkook menelan ludahnya merasa gugup. Perlahan ia berjalan menuju pinggir kolam dan memasang posisi bersiap mendengar aba aba dari Hyungsik. Mata bambinya melirik ke arah Bambam yang tengah menggigit kukunya merasa resah sama sepertinya.

Jungkook hampir saja terjungkal kedepan sebab melihat Bambam yang tiba-tiba saja menyatukan kedua tangannya ke depan dada dengan mata terpejam erat serta mulut yang sedang komat kamit entah membaca doa atau mantra

Sialan Bambam! Melucu di saat yang tidak tepat!

"Besedia?"

Jungkook mengambil nafas dalam-dalam

"Siap..."

Matanya tertutup rapat dengan tubuh berisinya yang sedikit condong ke depan

"Mulai..!!!"

Byuurrr.....

Bambam membuka matanya melihat sang sahabat yang tengah berusaha berenang di kolam dengan kecepatan lumayan. Ia bahkan dapat melihat perlahan-lahan pertahanan Jungkook yang mulai berkurang di tengah tengah kolam. Bambam menggigit kukunya kembali

"Ya Tuhan Kookie... Ingat anakmu itu" lirihnya merasa semakin khawatir. Ia juga sempat berdoa tadi meminta perlindungan dari Tuhannya

Sedangkan Jungkook di sana mulai merasa keram pada perutnya. Ia mulai kesusahan mengatur nafas serta pergerakannya pun mulai berantakan. Jungkook meringis di sela sela berenangnya. Perutnya semakin sakit dan kepalanya mulai pusing

Ya Tuhan tolong aku..!! Taehyung!! Jungkook membatin panik

Hyungsik yang melihat ada yang aneh pada siswanya merasa khawatir juga. Tidak biasanya Jungkook seperti ini. Anak itu terkenal dengan keahliannya berenang bahkan tahun lalu juga ia mendapatkan nilai tertinggi dalam praktek renangnya

"Kenapa aku merasa ada yang tidak beres dengan Jungkook" kata Hyungsik. Siswa siswi lain yang mendengar celetukan gurunya sontak berbisik bisik ribut

Jungkook sudah tidak tahan lagi maka perlahan kakinya mulai berhenti bergerak merasa lemas. Ia mengangkat kedua tangannya ke atas memberi sinyal pada mereka yang berdiri di pinggir kolam

"T-tolong!!!"

Bambam melotot kaget "KOOKIE!! KOOKIE TENGGELAM!!!!"

Semua yang mendengar teriakkan Bambam sontak kalang kabut dan hendak menceburkan diri menolong temannya. Termasuk Bambam yang sudah ancang acang akan melompat ke kolam namun kalah cepat dari sosok yang tiba-tiba lebih dulu menceburkan diri dan berenang dengan kelajuan di atas rata rata di sana

Byurrr...

Jungkook pasrah saat tak ada lagi tenaganya yang tersisa. Tubuhnya mulai tenggelam di sertai dengan mata bulat itu tertutup. Sebelum semuanya menggelap dapat Jungkook lihat sosok pemuda yang tengah berenang masuk menggapai dirinya hingga tubuhnya bertubrukan dengan tubuh tegap yang kini tengah merengkuhnya membawa naik ke atas.

Jungkook tersenyum tipis saat tau siapa penolongnya itu hingga semuanya menjadi gelap. Ia pingsan, dalam dekapan suaminya







Tbc


Issues [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang