keenambelas💟

4.9K 407 15
                                        


"Apa!!"

"Ini semua demi kebaikanmu sayang"

"Tapi aku tidak mau!! Dia brengsek aku membencinya!! Aku tidak ingin menikah dengan Taehyung! Tidak akan pernah!"

Luhan mengelus pundak sempit anaknya berusaha menenangkan

"Lantas? Kau ingin anak yang ada didalam perutmu tidak punya ayah? Maafkan Papa,  tapi kali ini Papa tidak ingin di bantah Kookie"

Jungkook menggeleng dengan tangan terkepal. Air matanya sudah menetes membasahi pipi gembilnya. Ia menatap sang ibu meminta bantuan namun hanya dibalas dengan sebuah gelengan

"Kookie nak, dengar Mama. Apa Kookie tidak kasihan dengan anak Kookie? Apa Kookie ingin melihat Mama dan Papa bersedih? Kim Taehyung sudah bersedia bertanggung jawab sayang, Kookie harus menerimanya bagaimana pun itu karena dia adalah ayah dari anak yang kamu kandung. Mengerti sayang?"

Jungkook menangis di pelukan ibunya. Ia merasa tidak adil. Dia mencintai Yeonjun kekasihnya namun takdir yang begitu kejam ingin dirinya bersatu dengan orang lain, terlebih orang itu adalah mantan yang sungguh di bencinya

"Beri Kookie waktu untuk berpikir Ma..." Jungkook melepaskan pelukan keduanya. Ia menyerka air matanya dan berlalu begitu saja ke kamar

Sehun menghela nafas lalu duduk di sofa depan televisi di susul sang istri.

"Aku terpaksa Lu, aku tidak ingin masa depan Kookie hancur walaupun memang sudah hancur. Tapi setidaknya Taehyung mau bertanggung jawab dan berjanji membahagiakan anak kita"

"Kamu tidak salah yeobo, keputusan yang kamu ambil ini sudah benar, aku bangga memiliki suami pengertian seperti mu"

Sehun tersenyum mendengar ungkapan istrinya. Ia mengecup kening Luhan lalu memeluk tubuh mungil istrinya sayang

"Terima kasih"

.
.
.

Jungkook menggigit bibir bawahnya merasa tegang. Kemarin sore kekasihnya mengabari bahwa pemuda Choi itu sudah pulang dengan membawa nama baik sekolah karena prestasinya yang memenangkan pertandingan dengan membawa pulang piala. Jungkook sedari tadi duduk gelisah menunggu kedatangan Yeonjun. Ia sudah mengatakan bahwa dirinya ingin bertemu di taman sekolah setelah bel pulang berbunyi

"Aku tidak tau... Apa ini harus berakhir..? A-aku tidak sanggup"

Jungkook meremat kepalan tangannya. Ia gugup dan tidak bisa untuk merasa tenang. Jantungnya berdetak kencang, jika ia di beri pilihan antara Yeonjun atau Taehyung, tanpa berpikir panjang ia pasti langsung memilih kekasihnya

Jungkook ingin, sangat ingin membawa pergi Yeonjun dan hidup bersama namun apalah dayanya yang harus menelan pil pahit karena buah hati yang tak terduga dan terlanjur hidup dalam dirinya ini membuat ia tidak bisa berlari.

'putuskan dia, jangan melibatkan ini semua padanya. Papa mohon untuk kali ini saja Kookie berpikirlah lebih jernih. Karena apa yang sedang Kookie hadapi sama sekali tidak ada kaitannya dengan kekasihmu. Demi kebaikanmu, anakmu, Taehyung,dan dia'

Jungkook meneteskan air matanya saat sekelebat perkataan ayahnya kemarin yang sungguh membuat gundah hatinya. Ingin sekali dirinya berteriak marah melampiaskan perasaan hancur hingga dadanya yang terasa sangat sesak dengan apa yang kini tengah terjadi padanya

"Ini tidak adil!!"








Grep


"I miss you baby"

Jungkook terperanjat kecil mendapatkan pelukan hangat dipundaknya dari belakang. Saat mendengar suara itu, ia langsung mengenalinya

Jungkook berdiri kemudian menerjang tubuh kurus lelakinya dengan sebuah isakan tertahan

Issues [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang