keduapuluhtujuh🍻

3.5K 346 15
                                    

"Taehyung kau tidak pulang?"

Taehyung hanya diam melirik sekilas jam di tangannya. Pukul sembilan malam lewat empat puluh menit.

"Tapi tugas kita masih belum selesai Hos. Aku tidak ingin melanjutkannya besok, malas sekali jika harus bolak-balik ke sini"

Hoshi memutar bola matanya malas "aku juga malas melihat wajahmu tiap saat. Sudah pulang saja sana, ini hanya sisa sedikit biar aku yang melanjutkan"

Taehyung terdiam sejenak lalu mengangguk mengerti "Baiklah jika itu maumu. Aku pulang Hos, terimakasih minumannya"

"Ya ya sudah ah pulang kau, nanti istrimu mencari aku yang repot"

"Kau tau aku sudah punya istri?" Taehyung menaikkan sebelah alisnya

"Tentu saja. Kau pikir aku dan anak anak yang lain tidak dengar teriakan mu kemarin? Aku sejujurnya masih agak shock kau tau"

"Matamu ingin ku congkel hah! Sialan mulutmu berkata seperti itu mengenai bokong istriku!"

Ah Taehyung ingat kemarin ia berteriak pada Jimin karena berani memandang terang terangan bokong istrinya. Mengingat itu Taehyung kesal kembali

"Sudahlah kau jadi membuang waktu. Cepat pulang"

"Iya iya, titip salam pada Mingyu aku pulang"

"Iyaaa"

Taehyung keluar dari kos Hoshi setelah berpamitan kemudian langsung masuk ke dalam mobilnya. Dalam perjalanan Taehyung memikirkan apakah ia harus bersikap seperti ini terus pada istrinya? Tapi tidak bisa Taehyung pungkiri hatinya masih sakit atas perlakuan Jungkook kepada mantan kekasihnya.

Istrinya itu masih mencintai Yeonjun, lantas bagaimana dengan diri dirinya?Taehyung menghela nafas untuk yang kesekian kalinya. Moodnya untuk pulang jadi hilang seketika. Taehyung menghentikan mobilnya. Ia membuka aplikasi chatting dan kemudian mencari nomor sahabatnya Jimin

'aku menginap di rumahmu'
21:58

Tak lama Jimin yang juga sedang online langsung saja membalas singkat pesan Taehyung

'Y'
21:59

.

.

Jungkook berbaring di sofa. Lagi lagi dirinya menunggu kepulangan Taehyung. Kemana suaminya itu? Mengapa mengerjakan tugas kelompok harus selama dan selarut ini?

Jungkook mengais nafas lalu menghembuskannya pelas. Baiklah mungkin ini saatnya Jungkook meminta maaf pada Taehyung atas perbuatannya yang lalu. Jungkook sudah merenung di kamarnya akan kesalahan yang ia perbuat

Taehyung sudah baik padanya dan memohon ampun. Maka tidak ada salahnya juga jika ia menerima dan memulai semua kembali seperti dulu. Di tambah si kecil buah hati keduanya yang telah hadir menjadi alasan utama Jungkook untuk bahagia. Bersama Taehyung, suaminya

Ting

Jungkook dengan cepat melihat notif di ponselnya yang ternyata pesan singkat dari Taehyung. Seketika wajah Jungkook menjadi murung dengan mata yang berkaca-kaca. Isi pesan Taehyung membuat hatinya pilu

'Jungoookie maaf aku menginap di rumah Jimin hari ini, tidak perlu menungguku pulang ya'
21:05

'ya Taehyung'
21:06

Hiks

Jungkook menahan tangisnya sembari menutup mulut menggunakan tangan kanannya. Ia menatap lamat pesan singkat itu kemudian air matanya menetes kembali. Mengapa rasanya sangat sesak

Jungkook mulai bangkit menuju dapur dan melihat makanan yang tersaji di atas meja. Semuanya makanan kesukaan Taehyung yang ia masak sendiri. Diliriknya ujung jemari telunjuk yang terdapat luka yang sudah di plester. Tadi ia bersusah payah memasak dengan keadaan tubuh yang kurang fit namun sosok yang ia tunggu malah tidak pulang dan tidak memakan makanan buatannya

"Taehyung hiks jangan pergi.. P-pulang Kookie ingin Taehyung.."

.

.

"Kim Taehyung!"

Jimin berkacak pinggang menatap tajam sahabatnya. Sedangkan Taehyung tidak mendengarkan dan malah kembali meneguk minuman alkohol di meja dapur tempatnya menginap

"Taehyung kau sudah mabuk! Astaga itu botol yang kedua kau minum. Berhenti Taehyung!!"

Taehyung tak mengindahkan. Ia menatap sayu kearah botol di pegangnya lalu meneguk berkali-kali langsung dari botolnya. Ia mulai meracau memanggil nama sang istri lalu tertawa keras

"Jungkookie Kookie istriku cantik hik ahh minum enak Kookie hik m-marah tidak Kookie sayang hik hik i love you hik hahaha Kookie sayanggh"

Jimin memijat kepalanya merasa pusing sendiri. Tadi Taehyung saat sampai ke apartemennya terlihat begitu menyedihkan. Pria Kim itu bercerita mengenai sang istri yang masih mencintai mantan kekasihnya lalu berakhir Taehyung berteriak dan mengambil semua wine di dalam kulkas dan meminum seorang diri.

Jimin hanya memantau dengan iba namun dirinya menjadi kelabakan melihat tingkah sahabatnya yang malah berlebihnya meminum alkohol miliknya. Taehyung mulai tepar dengan kepala bertumpu di meja

"Jungkookieeee... Aku mencintaimu.. hik" kesadarannya mulai hilang hingga pada akhirnya malah jatuh pingsan

"Taehyung sialan bagaimana caranya aku mengangkat mu aish" Jimin berujar frustasi

Maka dengan tidak berperikemanusiaan Jimin menarik tangan Taehyung lalu menyeret tubuh sahabatnya ke kamar tamu dengan posisi tidak elit.

"Dasar menyusahkan! Tubuhmu tidak berisi tapi beratnya melebihi dosa dosaku sial"

.....

Taehyung mengernyit dan membuka perlahan matanya menyesuaikan sinar matahari yang menembus kaca jendela sampingnya. Ia beralih terlentang mengumpulkan nyawanya

Tangannya memegang pelipis lalu meringis merasa berkunang kunang. Ah iya Taehyung ingat dirinya menginap di apartemen Jimin dan berakhir mabuk.

Taehyung mengambil ponsel miliknya yang ada di atas nakas. Mungkin Jimin yang meletakkannya disana pikir Taehyung. Pukul 08:15 pagi. Taehyung tak ambil pusing hari ini Sabtu dan sekolahnya libur tentu saja

Ia bangkit dan berjalan keluar kamar menemukan Jimin dan Hoseok ternyata sedang membuat ramyeon

"Oh? Kau sudah bangun? Aku membeli ramyeon di supermarket kau mau sarapan ini?"

Taehyung hanya melirik sekilas dan mengangguk mau

"Tadi malam dia mabuk sambil tertawa menyebut 'istriku cantik oh sayang Jungkookiehh ahh enak pantatmu besar––"

Taehyung melempar kotak tisu ke arah Jimin yang tertawa terbahak-bahak setelah mengejeknya

"Jimin bangsat"

Hoseok mematikan kompor lalu menatap Jimin serius "Taehyung mabuk sambil mendesah?"

Jimin mengangguk dengan semangat. Tak lama keduanya tertawa keras sedangkan Taehyung hanya menggeram jengkel

"Dia bahkan menangis memanggil istrinya hahaha"

"Taehyung kau depresi atau apa hah! Sialan coba saja semalam aku juga menginap pasti aku akan merekamnya"

Jimin da Hoseok bertos ria mengabaikan tatapan membunuh dari sahabat mereka

Taehyung tau dua sahabatnya itu hanya bercanda guna mencairkan suasana hatinya yang tengah tidak baik-baik saja.

"Terserah kalian. Setelah makan ini aku langsung pulang"

"Hooo rindu istri kah tuan muda?"

Taehyung memutar bola matanya malas "aku setiap saat merindukan Jungkook. Tidak perlu lah kau tanya lagi"

"Iya iya tuan Taehyung. Calon bapak muda kita ini sedang sensitif iya"

"Cot"





Tbc




Chap depan selesai.

Issues [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang