8.keberadaan clara

111 81 18
                                    

"Kita ikutin terus mobilnya jangan sampe ketahuan", sergap rian memberitahukan kepada anggotanya agar tetap menjaga jarak agar tidak terlalu dekat dengan mobil gita.

"Siap boss".

Tak lama kemudian, mobil yang di buntuti memasuki lorong di dekat sebuah gang yang entah lorong itu menuju tempat apa.

"Buntutin terus", ucap Rian memberi aba aba kepada para anggotanya.

Dan akhirnya mobil gita pun berhenti di suatu gedung dimana gedung itu pernah dijadikan tempat tauran dan pembunuhan.

"Yan ini kan tempat udah lama banget, ini tuh tempat tauran yg udah terbengkalai" ucap roy yg kebetulan juga ikut bersama teman teman se geng nya yang baru.

"Ngapain si gita kesini, firasat gua gak enak", balas varo dengan wajah cemas.

"Yaudah sekarang lo semua mending mencar aja lo berlima ikut evan, lo juga ikut ama gavin ama varo, dan bima ama roy dan yg lain ikut gua kita mencar dan inget jangan sampai kita ketahuan". Ntr kalau ada apa apa gua bakal kasih aba aba ntr, biar kita bisa sergap dari belakang".jelas rian memperingati para anggota nya itu.

"Berpencar sekarang".

Tak lama kemudian para anggota anggota thunder pun berpencar mencari jalan masuk menuju gedung itu satu persatu jalan pun ditemukan dan berhasil masuk ke aula gedung yg sangat sepi dan terlihat beberapa orang bodyguard bersama dengan seorang gadis yg sedang membicarakan sesuatu.

"Jadi gimana soal clara, lo bakal apain dia sekarang!!" Tanya lelaki misterius itu dengan gaya dan penampilannya tentu saja merasa membuat Rian sedikit mengenali sosok itu tapi entah siapa.

"Gua bakal kasih pelajaran ama adek lo kalau perlu gua habisin dia sekarang", jawab gita dengan enteng dan membuat emosi rian mulai naik.

"Dia bukan adek gue, gua cuma sengaja nemuin dia di tempat orang yg dia gak kenal, dan gua bawah dia pulang kerumah gua, dan smpe sekarang dia anggap gua sebagai abangnya", balas lelaki tersebut.

"Terus buat apa lo adopsi si clara buat jadi adek lo?" Tanya gita dengan ekspresi spontan dengan ketawa liciknya.

"Gua cuma mau dia jadi suruhan gua, dan bantu gua buat ngehancurin orang orang yang gua benci.", mendengar itu Rian dan anggota thunder mulai mengenali orang itu.

"Arnold??!, what arnold abangnya clar-. Belum sempat menyelesaikan perkataannya rian memotong ucapan evan. "Apa hubungan gita ama arnold kenapa mereka bisa kenal, dan apa yg gua denger tadi arnold abang nya clara!!". Ucap rian dengan heran.

"Ada yang gak beres nih". ucap gavin dengan refleks menyikukan tangannya di atas bahu evan.

"Tanpa aba aba sekali pun Rian tiba tiba saja meloncat menuju arnold dan segera menyerangnya.
"Yan woii nyari mati lo, tungguin woyy" ucap Evan seraya langsung berlari kearah rian.

"Bghklk...
"Dimana lo sembunyiin clara hah!!! Dimana!!", ucapan Rian membuat arnold hanya tertawa sinis ditambah dengan wajah geli ketika rian menatap sinis matanya.

"Gua ga tau". Spontan Arnold seraya melepas genggaman rian dari kerah jaketnya.

"Gak usah boong looo yah!!! Gua tau apa permainan lo!!".

"Oh yaa, hhh lo pikir gua takut sama lo!? Tentu aja kaga!!, lo pikir lo siapa, mau ngehancurin geng gua gitu!! Gila gila, otak lo tuh di pake yan, lo gak akan pernah bisa buat ngehancurin geng gua". Ucap remeh Arnold seketika membuat emosi Riyan sudah berada di ujung kepala.

Namun ketika Riyan ingin menghajar Arnold tiba tiba saja ada yang mendorongnya sampai terjatuh yaitu anggota anggota Arnold yang sudah mengepung geng Thunder pada waktu itu.

"Hhhh kok jatoh, ayo lawan gua". Ucap Arnold sambil menatap Rian dengan liciknya.

"Kurang ajar lo yah", tanpa basa Varo langsung saja maju dengan membawa tongkat berlapis besi dengan sedikit berduri diujung tongkat tersebut.

Byghhh....

"Arghhh" teriak salah satu anggota Arnold ketika terkena pukulan dari Varo.

"GOOD VAR", sorak Evan seraya membantu Rian segera bangkit.

Disaat perlawanan antara geng Thunder dan Antrax berlangsung Tak lama beberapa saat kemudian, salah satu anggota Thunder menemukan seorang gadis di dalam apartemen kosong yang tak berpintu didalam gedung itu, ruangan itu sangat kotor dan tidak sesuai dengan gaya gadis yg dia temukan itu.

"Whatt, clar...., clar bangun clar". Ucap Reno salah satu anggota thunder yg tengah membantu untuk segera menyadarkan clara.

Beberapa saat kemudian clara pun langsung tersadar dari pingsannya, dan tiba tiba saja clara kaget mengapa ada Reno di hadapannya.

"Siapa lo!?" Tanya clara dengan perasaan kaget.

"Tenang clar gua temennnya Rian, dan Rian sekarang bertaruh nyawa buat nyelamatin lo dari Arnold, abang lo sendiri yang ternyata nyusun rencana ini ama Gita buat ngelenyapin lo.

"Lo ngomong apa sih hah!, gak usah sotoy lo ya, minggir gw mau ketem Rian", ucap clara dengan sigap langsung meninggalkan Reno sendirian.

"Clar tungguin,"...

"Ahh shitt gue telfon raya dulu." Ucap Reno sambil meraba isi saku celananya untuk mengambil ponsel dan menelfon Raya agar segera ke tempat itu.

Setelah clara keluar dri apartemen betapa terkejutnya dia, melihat abangnya yaitu Arnold menghajar Rian habis habisan.

Dengan perasaan sedikit sedih dan nafas yang tidak beraturan membuat jiwanya terpuruk ketika melihat 2 orang yang dihadapannya.

Beberapa menit berlalu Raya dan 2 orang gadis yang bersamanya (Nesa dan vio) langsung menemui Clara yg tengah panik melihat Rian dan Arnold.

"Clar,, lo gpp kan,, hkss, gue khawatir sama lo!, ucap Raya sambil memegang kedua bahu clara.

"Iya Ray gw gakpapa tapi ngelihat 2 orang yang ada disana perasaan gw serasa gak normal Ray", ucap clara dengan wajah sendu dan mata berkaca kaca.

Disaat beberapa kemudian, melihat Rian yang kewalahan dan tubuhnya terbaring lemah diatas aspal gedung, Clara yang melihat itu merasa cemas dan kaget,

"Yan.." teriak histeris clara sembari berlari kearah Rian dengan membawa tongkat baseball milik anggota Thunder.
Tanpa basa basi clara pun memukul batang leher Arnold hingga target pun terjatuh, dan membuat teman temannya juga histeris akan clara yang berlari kearah Rian.

"Clar lo udah gila apa hah balik clar ntr lo di sakitin ama mereka" ucap Raya sambil menangis dengan senduhnya

"Yan.", histeris Clara terduduk sambil memeluk erat tubuh Rian.

"Yan kenapa lo nyelamatin gw, kenapa lo gk pergi aja, gw gpp yan, dari pada lo tersiksa gini", ucap clara dengan sendu.

"Jadi gitu perlakuan lo sama gua clar!!". Sosok lelaki yang sudah berada di belakang Clara dengan wajah yang emosi membuat clara terbangun dan melemparkan beberapa kalimat.

"JUSTRU LO YANG APA APAAN!, APA LO TEGA NGENYIKSA ORANG YANG UDAH LEMAH, CEMEN LO MAINNYA KEROYOKAN", ucap Clara membuat Arnold sangat marah.

Rasa ingin menampar clara namun tangannya dihentikan seseorang.

I LOVE THAT WOMAN {COMPLETED✓}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang