19.boyfriends

84 61 52
                                    

"Var, lo mau apa?", tanya Nesa kepada Varo yang kini asik memainkan game nya.

"You have slend and enemy".

"Double kill".

"Triple kill".

"Maniac".

"Savage!!".

"Victory!!".

"Yes anyink menang juga akhirnya haha hoki dah" Sorak Varo kegirangan setelah memenangkan permainannya tersebut.

"Var!! Gua dari teriak di samping lo, budek ga sih lo! Ga ngerhargain banget", teriak Nesa dengan kesal.

"Hah, apa apa Nes, hwaa by sory sibuk banget gua!", ujar Varo menyepelehkan Nesa yang ada disamping nya dengan wajah cemberut.

"Bodo!!".

"Nes jangan ngambek napa by, bentar cantiknya ilang lo". Rayu Varo sambil mencubit pipi chubby Nesa yang kini memerah padam.

"Apaan sih, perhatiin aja sono game lo, ga peduli gua!".

"Yaudah sekarang mau lo apa hm?", tanya Varo sambil bersandar di ranjangnya dengan menatap tajam kearah Nesa.

"Ga". Ucap Nesa dengan spontan sambil memalingkan wajahnya dari samping Varo.

Namun kelakuan Nesa malah membuat Varo semakin gemas terhadap nya dengan spontan pun Varo langsung saja mendekap kan tangannya di pinggang Nesa, tanpa di sadari matanya kini kian melotot dan perasaan jantung yang berdebar debar, membuat Varo mendekatkan wajah fullface ke wajah Nesa.

"Nes, i miss you my girls", ucap Varo seraya ingin mengkecup hangat bibir Nesa.

Kecupan itu pun melekat 5 detik di bibir Nesa, dan itu sangat membuatnya nyaman.

"I love you so much Nes", ucap Varo pun spontan melepaskan kecupannya dari bibir mungil Nesa.

"Love you too Var,"balas Nesa dengan melingkarkankan lengan lembutnya di leher Varo dan langsung memeluknya erat.

Tanpa jeda pun, suara cempreng bak lembut terdengar dan langsung menerobos memasuki kamar Varo

"BANG VAROO!!!!!.

"AAAAA, ASTGFIRULLAHALADZIM BANG KAK LO BERDUA NGAPAIN GITU ANJIM, KHILAF WE KHILAF", suara Veny yang saking terkejutnya pun spontan menutup kedua matanya.
Kini mata veny sudah tidak polos lagi.

"Woi, keluar lo bangstt, kalau mau masuk ketuk pintu dulu!!", ujar Varo sambil melepas pelukannya dari Nesa.

"Mohon maaf Ven hehe", balas Nesa dengan pipi memerah ditambah sikap saltingnya.

"Au ah, bang di bawah ada Bima noh mau jengukin lo!", sambung Veny.

"Yaudah gua turun, keluar sono lo",sentak Varo pada Veny yang kini beranjak dari ranjangnya.

"Yaudah Nes, kita kebawah", ajak Varo sambil menarik lengan Nesa dengan Lembut.

"Kuyy".

Ketika sedang menuruni anak tangga satu persatu untuk segera ke ruang tamu, terlihat satu sosok pria blasteran Amerika yang sedang mengobrol asik dengan Veny adiknya.

"Ehemm!!", dehem Varo ketika menghampiri ke dua orang tersebut.

'Widih, brother apa kabar", sontak Bima langsung saja merangkul lengan Varo.

"Yoi santai Bim, gua Alvaro Anggara perisainya Thunder, nyawa gua ada banyak Bim, gua bakal bertahan buat Thunder gua ga akan pernah nyerah buat ngelindungin orang orang yang gua sayang", ujar Varo dengan bangga.

I LOVE THAT WOMAN {COMPLETED✓}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang