33. Duka

45 7 7
                                    

⚠️Terdapat adegan kekerasan di akhir paragraf⚠️

Siang yang dipenuhi dengan kegembiraan itu pun membuat Rian sangat happy dikarenakan orang tuanya sudah berada di dalam pesawat untuk kembali kejakarta.

Ponselnya pun berbunyi dengan menandakan sebuah notif pesan masuk, dan benar saja itu adalah pesan dari ayahnya.

***

Bokap:
Papa sudah ada dibandara malam ini papa dan mama akan berangkat.

***

Dengan perasaan yang serba happy Rian pun dengan segera beranjak dari sofa menuju luar rumah tepat dimana dia memarkirkan motornya dan segera berangkat ke kampus.

"Gua pokoknya wajib pulang cepet dan tetap stay di rumah sampe nyokap dan bokap gua balik" batinnya.

Perjalanan pun dengan gesit dilajuinya dengan kecepatan tinggi.

"Bos Rian kemana dah?" Tanya Bima yang sudah stay digerbang kampus sambil memecikkan kedua alisnya dan sedikit menyipitkan mata untuk mencari keberadaan Rian.

Beberapa detik kemudian datanglah seorang pria bermata emerald dengan blasteran amerika memanggilnya dari belakang "Woi Bim!."

Bima kemudian mencari asal dari suara tersebut dan akhirnya menemukannya ketika melihat ketua BEM kampus menghampirinya dari kejauhan.

"Apaan dah?" Tanya Bima kepada Renald yang sudah berada didekatnya.

"Rian mana?" Balas Renald pun kini bertanya balik.

"Ya mana gua tau pak, gua aja udah dari tadi masih nungguin tuh anak."

Mendengar itu Renald pun hanya mengangguk dengan spontan, "yaudah kalau si Rian dah ada, suruh dia keruangan gue, penting!!"

"Iye iye!"

Selang beberapa menit setelah Renald beranjak dan pergi meninggalkan Bima didepan gerbang sendirian, akhirnya orang yang dicari pun datang dengan sendirinya.

"Anjay Mabar Dimas, akhirnya lu dateng juga!! Bos bos" sambutnya dengan penuh gairah.

"Yoi!, btw yang lain pada kemana?"

"Gak tau bos kayaknya pada belom dateng dah" balas Bima sedikit prustasi ketika melihat disekitar area pemarkiran motor yang sama sekali tidak terlihat motor milik Gavin Dan Evan.

"Yaudah masuk dah skuyy" ujarnya sambil menepuk bahu Bima dengan pelan, "btw si Renald manggil gua gak??."

"Oh iya tadi lo di panggil ama dia, ditunggu noh diruangannye" balas Bima sembari menunjuk kearah ruangan yang berada didekat tangga kampus.

Tanpa berlama lama ketua geng motor itu yakni Rian pun dengan segera berjalan cepat menuju ruangan dimana Renald menunggunya.

Tok....tok....tok...

Suara ketukan pintu pun dengan gesit membuat mata Renald tertuju pada pintu tersebut.

"Why? Kata Bima lu manggil gua?" Tanya Rian yang sembari berjalan kecil menuju Renald.

I LOVE THAT WOMAN {COMPLETED✓}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang