[8.] 1 March

487 76 0
                                    

[tff started]

"BISA TIDAK, JIHOON, KAMU MEMBUAT KAMI TIDAK MARAH MARAH TERUS?!" Ayah melempar kertas hasil ulangan tengah semesterku begitu saja ke lantai.

Terkapar nilai 90 disana dengan besar. Ibu yang disamping ayah hanya melihat dan berlagak tidak peduli.

"Kenapa ayah tidak bangga? Hanya aku yang mendapat nilai itu di kelas." Aku berusaha membela diri.

"Bangga? Hhh.." ayah terkekeh sarkas, terlihat sangat meremehkan hanya dari suara kekehannya saja. Tua ini sangat menjengkelkan, aku ingin bersumpah.

"Ayah akan bangga pada anak sepertimu? Bangunlah, jangan terus bermimpi ya, Jihoon."

"Ibu kenapa diam saja? Kau kan ibu kandungku, kenapa kau seperti nenek lampir sih?! KENAPA TIDAK MEMBELAKU?!" urat urat di leherku menonjol karna aku sudah terlanjur emosi.

"Jangan kurang ajar dengan ibumu!" Ibu mulai ikut memojokanku, tapi aku tetap diam di tempat sambil menetralkan nafas.

"Ibu? Kau sebut dirimu seorang Ibu? Pantaskah kau berkata seperti itu? Haha," kini giliran aku yang tertawa sarkas, bercampur miris,

"PANTASKAH SEORANG IBU, MEMPERLAKUKAN ANAKNYA SEPERTI INI?!" Teriakku tak tertahan.

Plak!

"Keterlaluan. Berani membangkang, huh?" Rasa panas dapat aku rasakan menjalar di pipiku.

Meski sudah sering mendapat perlakuan seperti ini, tetap saja rasanya akan tetap sakit, apalagi perasaanku. Jangan sebut aku tidak gentlemen, karna laki-laki juga manusia.

"KALIAN SAMA SEKALI TIDAK PANTAS DI SEBUT ORANG TUA!!"

"PARK JIHOON!"

Karna muak dengan keadaan rumah yang semakin ricuh, dan aku yang sudah kesal karna bisa dipastikan tubuh ini tidak akan bisa bangkit besok, aku memutuskan lari sekencang-kencangnya. Menjauhkan diri dari rumah yang aku sebut neraka ini.

Tanpa sadar ada yang memanggil namaku terus terusan dengan keputus-asaan, dia juga ikut mengejarku--untuk tetap menjagaku dan memastikan aku tidak berbuat nekat.

Namun aku merasa tuli saat itu, aku tetap berlari sambil terus mengusap kasar air mata yang dengan lancangnya terus keluar.

"Jihoon-ah! Ada hyung disini! Ceritakan padaku, kau masih punya aku!"

"Park Jihoon! Aku kakakmu, dan kau adikku. Kita bisa saling berbagi luka!! DENGARKAN AKU!"

"PARK JIH--

TIN TIN!!

Aku tersenyum senang, akhirnya. Penderitaanku akan  segera berakhir kali ini.

[tff end]











.
.
To be continud..

Hayolo hayoloo,  siapa yang ketabrak sebenernya? Dan apa yang terjadi selanjutnya? Hihihi. Btw part ini ditulis tanggal 5 april, dan baru dipublish... now.

Aku sih awalnya mau nabung dulu, tapi menurutku jga klo ada bahan ya tinggal publish aja. Yaudah jadinya aku publish sekarang. Selamat bacaa

Voment ya

Hyung - Hoonsuk [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang