Duniaku berhenti. Aku melihat tubuh kecilnya terlempar jauh tepat di depanku setelah ia berusaha mendorongku untuk menyelamatkan nyawaku.
Tubuhnya sudah terkapar jauh bahkan darahnya tercetak jelas di jalanan. Darahku berdesir cepat, jantungku tak karuan, sungguh, siapapun kumohon bangunkan aku dari mimpi buruk ini.
"Hyung.. ini mimpi kan?" Aku tersenyum, berusaha sadar dengan memukul mukul kepalaku kencang. Orang orang mandekat, ada yang memegang ponsel untuk menghubungi ambulans, dan ada yang berusaha mencegahku untuk tidak melukai diri sendiri.
Kepalaku kian pusing, sebelum aku kehilangan kesadaranku, aku segera berlari menerobos kerumunan untuk mendekati tubuh Hyunsuk hyung--yang aku ragukan apakah masih ada jiwa disana atau tidak.
Kepalanya aku sandarkan di pahaku, aku mengecek nadinya, sangat lemah hingga jantungku berdegup semakin kencang.
Pupil mataku bergetar, tak cukup disana, kepalaku semakin pusing. Mau tak mau aku harus menahannya dengan menjambak rambutku.
Seorang wanita paruh baya mendekatiku, ia berusaha menahan tanganku dan mengelus kepalaku lembut.
Aku menunduk, menahan tangis, betapa aku merindukannya perlakuan sosok seorang ibu seperti ini. Ia mengusap punggungku sambil menenangkan bahwa semua akan baik baik saja.
Aku menggeleng, darah hyung-ku sudah berceceran kemana mana, bahkan dapat aku rasakan celanaku lembab. Kalau seperti ini bagaimana bisa aku tetap berfikir positif. Bahkan rasanya aku tak bisa merasakan apa-apa pada otakku, aku seperti bodoh seketika.
Tak lama ambulans datang, para perawat mengeluarkan brankar dan memindahkan tubuh hyung-ku dengan hati-hati.
Tak lupa mereka memberikan pertolongan pertama dan menancapkan beberapa alat untuk mengawasi keadaan Hyunsuk hyung. Setelah siap, mereka mendorong brangkar, aku juga ikut mendorongnya sambil terus menangis, aku tidak bisa melihatnya terluka separah ini, bahkan pelipisnya sudah penuh dengan darah.
Alat yang dipegang suster berdetak lambat, artinya jantung Hyunsuk hyung semakin melemah, aku dan perawat lain semakin cepat mendorong brangkar itu. Namun sebelum benar-benar masuk ke dalam ambulans,
Tiiitt....
Sialan, tubuhku langsung berhenti mendorong brangkar dan terpatung sempurna. Tak ada yang bisa aku rasakan lagi,
Semestaku sudah sepenuhnya meninggalkan-ku. Aku sendirian menghadapi dunia yang keji ini, yang penuh dengan tipu muslihat, tanpa ada sosok-nya disampingku.
Aku tak bisa melihat apa-apa setelahnya.
.
.
To be continud..Ngetik part ini nangis padahal lagi dengerin lagu jikjin sama darari TT
Voment ya, klo saya semangat lebaran jga udh beres kok
KAMU SEDANG MEMBACA
Hyung - Hoonsuk [✔]
Historia Corta"tentang duniaku, dan semestaku." -Jihoon park [BEBERAPA PART ERROR, HARAP DIBACA ULANG JUDULNYA SEBELEUM MEMBACA.]