12

173 49 1
                                    


Visual nya gimana?, bagus ga? ><♡

Hehe

Btw, mau cerita, aku baru pertama kali lho, buat cerita yang tokoh utama cowonya tuna netra gini. Maksudnya, punya kekurangan, entah itu gabisa liat, ataupun sebagainya

Apalagi, tentang penyiksaan secara fisik dikeluarga gini, aku baru pertama kali. Pernah waktu itu bikin, tapi, cuman sekedar bikin aja, ga aku up :)

 Pernah waktu itu bikin, tapi, cuman sekedar bikin aja, ga aku up :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dia sangat tampan karna aku mencintainya."

Athaya ingin sekali melempar benda persegi panjang yang bisa dilipat itu keluar dari mobilnya. Telinganya sudah kebas karna sejak tadi handphone nya itu terus berdering, athaya yang sedang tidur di jok penumpang mobilnya pun terpaksa mengambil handphone nya dan mengangkat panggilan yang sejak tadi terus berdering di handphonenya, tanpa melihat siapa yang menelponnya

"Lo dimana?, pulang, jangan bikin gue khawatir" jelas sekali itu suara karma, suaranya serak, seperti habis menangis sepanjang malam. Athaya menjauhkan handphoennya dari telinga, dia melihat pukul berapa saat ini, jam di handphone nya menunjukan pukul 02:00 malam.

"Lo belum tidur?" Tanya athaya, sudah sangat larut bagi abangnya itu untuk tetap terjaga

"Belum, gue nunggu lo pulang. Pulang yah, mamah sama ayah pergi lagi, gue sendirian dirumah"

Athaya mengucek matanya dengan pelan, dia berdecak kecil, apa- apaan orang tua nya itu. Kenapa meninggalkan karma sendirian dirumah "gue ga percaya bang, gue tau bokap sama nyokap masih ada dirumah" elak athaya, dia belum sepenuhnya percaya bahwa orang tuanya itu tega meninggalkan karma sendirian dirumah

Terdengar helaan nafas "iya, mereka ada disini. Mereka mau lo pulang, kita bicarain baik- baik katanya" jelas karma

Athaya kembali berdecak pelan "cek, gausah. Gue pulang, tapi ga usah ada basa- basi ngobrol keluarga" ucap athaya, dia mematikan sambungan telpon secara sepihak, dia kembali ke jok kemudi, lalu mulai menyalakan mobil dan bergegas kembali kerumah. Mau bagaimanapun, athaya tidak memiliki seseorang yang bisa ia sebut rumah selain karma. Kakanya.

"Gimana, athaya mau pulang kan?" Tanya mamah pada karma

Karma menoleh, dia menganggukan kepala. Tadi, saat dia sudah di periksa oleh dokter, karma meminta untuk pulang, dia khawatir pada atahya yang berani- beraninya keluar malam- malam. Padahal, athaya adalah seorang gadis. Athaya juga adik perempuannya.

Terdengar helaan nafas penuh syukur dari mamahnya "syukur lah" gumamnya dengan nada yang amat teramat lega

"Ngapain masih peduli sama anak itu?!, dia saja sudah tidak peduli dengan kita" ucap ayah

WRONG LOVE ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang