🍁 Should Not

1.2K 313 106
                                    

"Mau daftar dong."

Ayumi yang tadinya lagi sibuk dengan buku tamu langsung menaikkan kepalanya mendengar suara yang familiar. Benar saja itu orang yang dia kenal. Jevando ternyata menyempatkan diri hadir di malam pembukaan event budaya jurusan Ayumi.

Karena ini malam minggu, sebenarnya Ayumi ragu jika Jevando akan datang. Tapi ya, dia datang. Bersama empat temannya yang tempo lalu pernah kenalan juga sama Ayumi. Usut punya usut mereka itu ada keturunan Jepang-nya.

"Sendirian lo?"

Jevando menggeleng, "Enggak. Nih gak liat, ada temen-temen gue."

"Hai Yumi!" sapa Naura, di sebelahnya Hilya juga melambaikan tangan. Ayumi ikut membalas dengan senyuman.

Padahal maksud pertanyaan Ayumi ke Jevando tadi bukan itu. Melainkan apa lelaki itu tidak membawa pacar juga, seperti teman-temannya yang memang pada berpasangan. Tapi sudahlah. Ayumi urung bertanya ulang. Toh dia bisa menebak kemana pacar Jevando. Mengingat Hasbi juga tidak ada di lokasi ini sedari tadi.

Lagi-lagi Jevando yang mengalah ya?

Ayumi menghalau pikirannya. Tak lama dia selesai menulis nama mereka lalu mendistribusikan tiket tersebut ke masing-masing orang.

"Thank you for coming ya guys. Enjoy the show," sahutnya.

"Makasih, Yumi. Eh, kamu gak ikut nonton?" tanya Hilya.

Ayumi instan memberi raut sedih, "Pengen tapi gabisa nih. Harus jaga stand tamu."

"Yah..." suara Naura, gaungan musik reggae dari dalam gedung PKM terdengar, membuat atensi Naura seketika teralih. Dengan bergegas dia mengamit lengan Mario antusias, "eh ayo cepetan masuk yok udah di mulai tuh gignya! Ayumi kita duluan ya!"

"Oke byeee!"

Hilya, Aksa, Mario, Naura langsung tancap gas. Sementara Jevando malah berkata dengan tenang, "Lanjut aja. Ntar gue nyusul."

"Kok nyusul?" tanya Ayumi aneh selepas teman-teman Jevando pergi.

Lelaki itu balas meliriknya, "Beneran nggak bisa change dulu lo sama yang lain? Kayaknya di dalem seru banget tuh. Sayang aja kalau lo gak ikutan."

Ayumi menipiskan bibirnya seolah berpikir. Kebetulan salah seorang panitia lain mendengar konversasi mereka. Dia lalu menyela, "Gapapa kok, Yum. Masuk aja. Lo juga kan udah dari tadi stay di sini. Cincay lah sama yang lain. Sono gih sama cowok lu."

"Bukan cowok gue," ralat Ayumi cepat. Jevando tertawa saja.

Dan karena sudah diijinkan, Ayumi akhirnya ikut masuk ke dalam gedung bersama Jevando. Rombongan teman-teman Jevando tak terlihat lagi. Mungkin mereka ada di depan. Jadi Jevando memilih duduk di barisan belakang dengan Ayumi. Meski begitu suara musik dan penampilan panggung masih bisa mereka nikmati dengan jelas dari posisi itu.

"Wah gue baru kali ini nih liat perform musisi reggae. Keren ya." celetuk Ayumi.

Jevando mengangguk setuju, "Lo suka reggae?"

"Nggak terlalu tapi ada satu lagu yang gue tau. Kalau yang ini gue gak tau."

"Sama."

Keduanya lalu tertawa. Sama-sama tidak tahu lagu apa itu tapi musiknya enak. Jadi mereka berujung menikmatinya.

"Eh btw, Je, thanks ya video-nya tadi. Kocak banget, gue masih kepikiran nih sekarang, ngakak. Beneran bikin gue mendadak semangat abis nonton itu tau."

Tadi siang selagi Ayumi sibuk urusan kepanitiaan, Jevando tiba-tiba mengiriminya pesan berupa video lucu. Niatnya hanya ingin menyemangati si gadis dan ternyata Ayumi sangat berterimakasih berkat itu. Jevando sampai bingung ketika Ayumi membalas dengan emoji "🤣" banyak-banyak.

[✔️] NeophyteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang