Fokus Ayumi terus terbagi sepanjang hari ini. Antara slide presentasi di depan dan sosok Hasbi. Ingatannya memutar kejadian tadi malam. Meskipun Ayumi sering kesal dengan Hasbi, namun menurutnya Hasbi perlu tahu dengan apa yang ia lihat malam itu.
Maka, tepat setelah kelas selesai, Ayumi langsung menyandang tasnya lalu menahan Hasbi di lorong mejanya. Mencegah lelaki itu beranjak.
Hasbi bingung sembari melirik cengkraman Ayumi di lengan kemejanya, "Napa nih?"
"Ikut gue, ada yang mau gue bilang."
"Bi, cabut gak?" salah seorang teman Hasbi menginterupsi. Membuat lelaki itu menunjuk Ayumi dengan matanya.
Ayumi buru-buru menyela, "Gue ada perlu sama dia, sorry," lalu kembali menekankan titahnya pada Hasbi, "ikut gue cepetan."
"Bentar, bentar," tahan Hasbi, "Yum, lo kalau mau ngomelin gue gegara masalah ngedit video kemarin, udahan napa? Segitu gak ikhlasnya lo ngelanjutin doang? Ya udah sini dah. Gue selesein. Gak ada tolong menolongnya sesama temen, cukup tau. Sini mana fdnya?"
Pandangan Ayumi jadi menyipit, kesal. Dari pada ucapannya jadi nggak terkontrol lebih baik Ayumi langsung bertindak saja. Jadi, di tariknya lah pergelangan tangan Hasbi lalu memaksa lelaki itu ikut dengannya tanpa protes lagi.
Hasbi mau tak mau mengikuti. Hingga mereka lalu tiba di halaman gedung belakang fakultas. Tempat ini cukup tertutup dari akses banyak orang. Ayumi kemudian melepas pegangannya. Mereka sekarang saling berhadapan.
"Apa yang mau lo bicarain sih?" tanya Hasbi malas.
"Soal Maudy. Malam minggu kemarin gue ngeliat dia pulang jalan sama cowok lain."
Hasbi mengerjap. Beberapa detik hening mendominasi, sampai kemudian lelaki itu membalas datar, "Terus? Lo nuduh cewek gue selingkuh?"
"Bukan nuduh, tapi sepenglihatan gue ya kayak gitu."
"Bukti?"
Ayumi bisa menduga si bucin Hasbi pasti tidak akan semudah itu mempercayainya. Lantas, Ayumi merogoh ponsel lalu menunjukkan beberapa foto yang berhasil ia abadikan dari kejadian malam itu di galerinya. Potret Maudy dan Jevando, juga beberapa pose mereka yang sedang skinship.
"Kurang jelas?" sahut Ayumi, "cowoknya itu, lo pasti inget kalian pernah ketemu di video pertama Ruang Tanggap. Iya, dia Jevando. Gue lumayan kenal sama dia, tapi gue gak tau sejauh apa hubungan dia sama Maudy."
Hasbi masih diam. Ponsel Ayumi sedang berada di tangannya. Tanpa prediksi, begitu Hasbi mengembalikan ponsel pada si empu lagi, Ayumi bisa melihat galerinya yang sudah bersih dari hasil jepretan berisi Maudy dan Jevando. Semuanya dihapus.
Ayumi sontak memandang Hasbi aneh, "Kenapa di hapus???"
"Lo hosting segmen Ruang Tanggap tapi kelakuan lo aslinya begini ya? Gak tau apa motret orang sembarang itu ilegal," Hasbi menaikkan tatapannya dengan raut tak suka, "gue harap lo gak cukup rese juga buat nyebarin soal ini ke medsos kampus."
Ayumi tidak salah dengar? Hasbi baru saja memperingatkannya atas perselingkuhan yang hampir terkuak?
"Excuse me? Bi, lo gak paham situasinya apa? Ini gue lagi ngasi tau lo supaya lo ngerti kalau pacar lo itu ternyata diem-diem selingkuh dari lo."
"Am I ask you to do this? Lo bertingkah gini biar gue putus sama Maudy ya? Jahat sih."
Speechless. Ayumi menjatuhkan rahangnya konyol. Tak menyangka Hasbi akan bersikap semenyebalkan ini sampai akhir.
"Hey, gue emang benci banget sama lo tapi sebagai teman gue cuma gak mau lo dibego-begoin karena terlalu bucin."
Hasbi terkekeh sarkas, "Lihat kan? Lo pasti sirik karena gak pernah ngebucin atau dibucinin cowok. Tau gak kenapa lo gak laku-laku sampai sekarang? Perbaiki sifat sama muka lo dulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] Neophyte
Hayran KurguTidak sengaja terlibat sebagai objek sosial eksperimen beberapa kali, Ayumi jadi menyadari kalau Jevando itu orangnya baik. Written on: Feb 5, 2022 - June 13, 2022. ©RoxyRough