12 : Dikejar angsa tetangga

370 89 15
                                    

Wooyoung gabut, akhirnya ia melibatkan sahabatnya bernama Choi San itu untuk ikutan bergabut ria bersamanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wooyoung gabut, akhirnya ia melibatkan sahabatnya bernama Choi San itu untuk ikutan bergabut ria bersamanya. Kalau gabut enaknya ya ngajak ngajak temen ye gak.

Padahal rencananya San hari ini mau rebahan santuy di kamarnya sambil drakoran, tapi dia juga sebenarnya kasian sama Wooyoung yang gabut puasa puasa gini. Akhirnya ia menerima ajakan Wooyoung.

"Hyung kita pergi dulu ya." Wooyoung pamit kepada Seonghwa yang sedang maskeran itu.

"Mo kemana?" -seonghwa

"Gowes hyung, ga jauh jauh kok sekitaran sini aja." -wooyoung

"Oke, kalo misal pulang sore gue nitip takjil ya." -seonghwa

Wooyoung mengacungkan ibu jarinya.

"Eh kalau ga salah sepeda yang warna item itu ban nya kempes." Ucap Mingi sebelum Wooyoung dan San beranjak pergi meninggalkan dorm.

"Kok bisa kempes?" Tanya Wooyoung sambil mengerutkan keningnya.

"Waktu itu pernah gue gowes pake itu, mau ngehindarin batu eh malah kena paku." Jelas Mingi.

San berpikir sejenak, mengingat ingat sesuatu. "Ohhh waktu itu? Waktu itu juga kah yang bikin pantat lu benjol?"

Mingi mengulum bibirnya, kedua pipinya langsung memerah. "HUSH DIEM."

"Hah? Kapan pantat mingi benjol?" -wooyoung

"Ada—"

"SAN DEMI ALLAH PLIS JANGAN SEBAR AIB ORANG." -mingi

San terkekeh, ia pamit kepada Mingi.

Kedua lelaki itu pun pergi meninggalkan dorm menggunakan sepeda, ngabuburit sekalian menghilangkan rasa gabut.

Sementara Mingi kembali masuk ke dalam dorm, ia tidak sadar kalau Seonghwa sudah sedari tadi mendengar percakapan antara Mingi dan San. Seonghwa pun menatap Mingi curiga.

"Kenapa bisa pantat lu benjol?" Tanya Seonghwa penasaran.

"Skip. Seonghwa hyung inget! Lagi puasa ga boleh gibah." Mingi mengingatkan, ia berlalu.

Seonghwa yang merasa tersinggung itu kembali memberikan Mingi tatapan sinis nan mengerikan. Mingi yang ketakutan itu tiba tiba berlutut dan sungkem ke Seonghwa.

"Ampun suhu."

Di lain tempat. Hongjoong sedang bermeditasi bersama adek adeknya yang lain, Yunho, Yeosang, dan Jongho. Mereka berempat fokus sama pikiran masing masing dan berusaha untuk tetap tenang dan santuy.

Apa isi pikiran mereka?

Yunho lagi membayangkan ia berada di dalam sebuah game favoritnya dan bertarung di dalam sana.

Lalu Yeosang yang dari tadi perutnya keroncongan membayangkan saat ia membuka mata terdapat makanan yang enak tersaji di depannya dan adzan magrib berkumandang. Yeosang jadi ngiler bayanginnya.

[✔︎] 𝑨𝑻𝑬𝑬𝒁 𝒊𝒏 𝑹𝑨𝑴𝑨𝑫𝑯𝑨𝑵Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang