21 : Malam tenang

308 83 7
                                    

[17:50]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[17:50]

"Uyong makannya pelan pelan nanti kesedak." -san

"UHUK." -wooyoung

"Baru juga dibilangin." -san

Jongho yang duduk disebelah Wooyoung itu memberikan abangnya segelas air putih.

"Gue ntar malam ga tidur disini ya." Hongjoong membuka suara. Saudara saudaranya yang tengah menikmati makanan masing masing seketika terhenti setelah mendengar ucapan dari Hongjoong.

Hongjoong hanya terdiam keheranan. "K-kok berhenti makan..." ia menatap saudaranya satu persatu.

"Lu mo tidur dimana joong?" -seonghwa

"HYUNG MAU MINGGAT!?" -san

"NGOROKNYA MINGI RIBUT YA HYUNG!?" -yeosang

"HEH ADA ADA AJA LU SANG." -mingi

"Bentar lagi lebaran nih hyung, jangan gitu dong hyung." -yunho

Sementara itu Wooyoung dan Jongho pura pura nangis sambil lanjut makan. Kata mereka sih salah satu cara supaya Hongjoong jadi kasian sama mereka, aslinya mah engga.

"Kalian belajar jadi dramatis gitu dari mana si? Gue mau i'tikaf di mesjid komplek." Ucap Hongjoong.

Mereka bertujuh mengerutkan kening, baru pertama kali ini mereka mendengar kata kata i'tikaf.

"Itu loh, ah kalian cari aja sendiri di gugel." Hongjoong melanjutkan acara makan makannya. Kasian nasinya dingin.

[20.00]

Hongjoong udah pergi ke mesjid buat i'tikaf, Seonghwa sendirian di kamar, katanya sih dia suka gitu sendirian di kamar, bisa me time tanpa mendengar cerewetan ga jelas dari Hongjoong.

Lalu Yunho dan Yeosang yang asik bermain game, Mingi dan Jongho yang lanjut makan lagi, soalnya tadi abis nontonin orang mukbang jadi lapar lagi mereka. Wooyoung dan San lagi selonjoran di teras dorm sambil menikmati langit malam.

"Ho, ambilin gue itu dong." Mingi menunjuk ke sebuah toples kecil berisikan kuaci.

Jongho mengambil toples tersebut namun ia memegang penutupnya bukan badan toplesnya, alhasil toples tersebut terpisah dari tutupnya dan terjatuh, membuat kuaci kuaci yang semula berada di dalam toples kini berhamburan di lantai.

Keduanya terdiam.

"PUNGUT! BELOM LIMA DETIK!" Mingi buru buru memungut beberapa kuaci yang bertaburan di lantai.

"Dah lewat hyung." Jongho memeriksa jam yang terdapat dilayar hpnya.

Mingi menoleh ke Jongho. "Lu sih ga bantuin gue, malah liatin jam."

"Ya kali aja udah lewat lima detik, sisanya dibuang aja hyung." Jongho pergi meninggalkan Mingi untuk mengambil sapu.

Jongho menyapu sisa kuaci yang bertebaran dilantai itu.

"Tutup toplesnya jangan lu sapu juga bege!" -mingi

"Loh kirain lantai tadi, warnanya sama sih." -jongho

Entah sudah yang keberapa kalinya San menepuk nyamuk yang selalu mendarat di lengannya. Padahal ia sudah memakai lotion anti nyamuk.

"Masuk aja yuk, udah mulai banyak nyamuk." Ajak Wooyoung.

"Gerah ah di dalam, bosen juga." Ucap San.

"Daripada lu kena gigit nyamuk mulu, itu udah mulai bentol bentol." Wooyoung menunjuk ke arah lengan San.

"Darah gue manis kali yak." -san

"Gue jarang kena gigit nyamuk tuh." -wooyoung

"Darah lu pait berarti." -san

"Yakali, mo coba?" -wooyoung

"Gue bukan vampir yong :(." -san

Wooyung tertawa. "Makanya."

Tak lama kemudian, Mingi bergabung dengan Wooyoung dan San sambil membawa setoples kuaci.

"Join ngepet dong gais."

"Siapa juga yang ngepet." Ucap Wooyoung. Lelaki itu mengambil beberapa kuaci dari dalam toples, ia memberikan separuhnya kepada San.

"Kok lu ngasi gue kulitnya sih." Protes San.

Wooyoung memeriksa kembali kuaci yang ia ambil barusan, dan benar saja ternyata ia mengambil kulit kuaci yang sudah terbuka.

"HAHAHHAHAHA LU AMBIL YANG UDAH GUE BUKA."

Wooyoung kesal, ia melemparkan beberapa kulit kuaci tersebut ke arah Mingi yang sedang tertawa terbahak bahak itu. Mingi yang sadar akan perlakuan dari Wooyoung langsung menatapnya dengan sinis.

"Mau gelud lu!?" -mingi

"Ayok!" -wooyoung

"Heh udah malam jangan bikin ribut." -san

"Gue doain lu kemakan kulitnya bukan bijinya." -wooyoung

"Ihh doanya jelek banget." -mingi

Mingi memakan satu lagi kuaci, tiba tiba saja ia tersedak dan membuat San dan Wooyoung panik.

"HEH LU KENAPA GI!?" -san

"LAH BENERAN KEMAKAN KULIT KUACINYA LU!?" -wooyoung

Mereka berdua bersama sama menepuk nepuk bahu Mingi supaya kulit kuaci yang ia makan keluar.

"UDAH WOY PUNGGUNG GUE BUKAN GENDANG SEENAKNYA KALIAN BETOT." -mingi

Tenang banget malam ini.



Sejam sudah Hongjoong berdiam diri di mesjid untuk beribadah, setelah itu ia merasa mengantuk, ia segera mengambil tempat untuk tidur. Tidak hanya dirinya di mesjid yang sedang i'tikaf, banyak juga orang orang dari komplek yang sama melaksanakan i'tikaf di mesjid itu.

Hongjoong mengambil sarungnya untuk ia jadikan selimut.

"Eh ntar sahur bangunin gue ya, ingat, gue bukan gundukan." Ucapnya kepada remaja mesjid yang waktu itu membangunkannya.

"Iye mas, yang penting ntar bangun kalau saya bangunin."

"Pasti bangun gue mah."

Beralih ke dorm. Seonghwa yang sedang menikmati me timenya itu seketika merasa terganggu setelah mendengar suara gaduh diluar sana. Ia segera memeriksa kondisi adek adeknya.

"ANGKAT TANGAN KALIAN!!"

Ternyata mereka sedang konser dadakan, disana terdapat Yunho dan Mingi yang sedang memegang sapu seolah olah sapu tersebut adalah gitar. Lalu Wooyoung yang mukul mukul bantal sofa seakan akan ia sedang bermain drum, lalu San menjadi kameramen menyorot Jongho dan Yeosang yang sedang bernyanyi.

"Perasaan tadi gue masak ga kasi mecin deh...." -seonghwa







~

Aaaaaa maap segitu aja soalnya lagi buntu ㅠㅠㅠ

[✔︎] 𝑨𝑻𝑬𝑬𝒁 𝒊𝒏 𝑹𝑨𝑴𝑨𝑫𝑯𝑨𝑵Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang