19 : Kehujanan

338 83 7
                                    

"HUJANNYA DIBELAKANG KITA GI!" -yunho

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"HUJANNYA DIBELAKANG KITA GI!" -yunho

"DEPAN JUGA ADA ENIH, MANA GA PAKE HELM, WAJAH GUE BERASA DITOTOL TOTOL PAKE SUMPIT." -mingi

"MAKANANNYA KEBURU BASAAHH!!" -yunho

"GUE UDAH NGEBUT INIII!!" -mingi

~

Sebelumnya....

Seonghwa menyilangkan kedua tangannya, menatap Mingi dan Yunho yang lagi heboh ngegame di ruang tengah. Masalahnya kehebohan mereka membangunkan Seonghwa yang lagi bobo ganteng di kamarnya.

"Yun, gi."

"Kenapa hyung?"

"Hadir."

"Gue perhatiin kalian udah main dari tadi pagi, ga capek?" Tanya Seonghwa.

Mingi menggelengkan kepalanya. "Ngga hyung, justru kita ada kegiatan muehehe."

"Ngabuburit paling joss adalah main game." Yunho melanjutkan.

"Ya tapi bisa ga kalian main gamenya jangan heboh heboh—"

"AHHH YUNHO MAH GA LINDUNGIN GUE." -mingi

"MAAP. GUE FOKUSNYA KE SEBELAH KIRI TADI." -yunho

Seonghwa menghela napas. "Mau ga beliin gue takjil?"

"Suruh yang lain aja hyung."

"Yaudah deh, kalau gitu mau beli makanan di luar ga?"

Mingi dan Yunho serentak mempausekan game mereka dan meletakkan joystick ke atas karpet.

"MAU BANGET HYUNG!" Ucap Mingi dengan kedua mata yang berbinar.

"MAU BELI APA NIH?! PIZZA? AYAM?"

Seonghwa membuka dompetnya lalu menyerahkan beberapa lembar uang kepada Mingi. Uangnya warna merah lima lembar cuy, gela gela gela.

"Sebanyak ini hyung!?" -mingi

"Ya lu hitung sendiri jumlah manusia di rumah ini, cukup kah kalau gue kasi satu lembar aja?" Tanya Seonghwa, dan dibalas oleh cengiran Mingi.

"Jadi, mau beli apa nih?"

"Terserah kalian aja, mana yang dekat dari sini." Seonghwa pergi meninggalkan kedua adeknya itu. Mau lanjut tidur katanya.

"Cuss naik motor." Ajak Mingi.

"Ga pakai mobil aja? Di luar udah mendung tuh."

Mereka berdua pergi ke teras dorm untuk melihat langit, perkataan Yunho benar, langit sudah mendung dan awan awan berkumpul.

"Masih sempat kok ini, yuk." Mingi menyalakan motornya, Yunho menaiki jok belakang, ia menggenggam baju yang dipakai Mingi.

"Lu kenapa pegangan yun? Takut?"

[✔︎] 𝑨𝑻𝑬𝑬𝒁 𝒊𝒏 𝑹𝑨𝑴𝑨𝑫𝑯𝑨𝑵Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang