Mengingat akan takjil yang mereka bikin kemarin masih tersisa banyak, Seonghwa memiliki ide untuk menjual takjil tersebut di bazar ramadhan. Siapa tau cuan.
Namun karena hari ini terasa sangat panas, tidak ada satu pun dari adek adeknya yang mau membantu Seonghwa menjaga stan bazar nanti sore.
"Ayolah gais bantu gue, mau pahala tida?" Bujuk Seonghwa kepada mereka yang sedang tepar di depan kipas.
"Nanti kalau ga ada yang beli gimana hyung?" Tanya San dengan khawatir.
"Pasti ada yang beli sih kalo kata gue." -mingi
"Tau darimana lo?" -san
"Suruh aja si jongho nge aegyo pasti banyak yang beli."
Jongho menatap Mingi tak percaya. "Ini mau jual kue apa jual hoho?" Tanyanya kepada Mingi.
"Yakali kita tega jual lu ho."
Seonghwa menghela napas. "Yaudah gue sendiri aja kalau gitu." Lelaki itu berjalan masuk ke dalam kamarnya dengan keadaan lesu.
Sementara yang lainnya merasa sangat bersalah kepada Seonghwa, mereka merasa tidak enak kepadanya.
"Gimana nih hyung?" -wooyoung
"Kenapa gue mulu sih yang selalu ngasi ide?!" -hongjoong
"Ya kan hyung dekatnya sama seonghwa hyung." -yeosang
"Ribet amat si kalian, yaudah ntar sore kita bantuin seonghwa hyung." -san
"Tapi kan panas gini mau jualan apa ga capek? Lagi puasa juga kan." -mingi
"Alesan aja lu, bilang aja lu mau berendam ye kan." -yunho
"Yunho ga asik buka kartu." -mingi
"Gue punya ide!" -hongjoong
"Yeuuuu katanya tadi protes hyung mulu yang ngasi ide." -wooyoung
"Mau kagak!?" -hongjoong
Wooyoung nyengir. "Hehehehhe maap hyung."
Hongjoong menyuruh adek adeknya untuk membuat sebuah lingkaran, mereka mulai berdiskusi sambil berbisik bisik.
[15:45]
Jongho terbangun dari tidurnya, ia memeriksa jam dinding yang menunjukkan pukul 15:45, kedua matanya membulat, ia segera mencari abang tertuanya itu alias Seonghwa.
Setelah dicari cari, ia tidak menemukannya, ia pun membangunkan abang abangnya yang lain yang masih tertidur lelap itu.
"HEH BANGUN BANGUN! SEONGHWA HYUNG DAH PERGI!" Ucap Jongho panik.
Hongjoong yang sedang mengumpulkan nyawa itu langsung terkejut mendengar kabar dari Jongho.
"LAH KETIDURAN!" Hongjoong ikutan panik.
"RENCANA KITA GIMANA DONG HYUNG!?" -san
"PLAN B!" -wooyoung
"NAH! PLAN B!" -hongjoong
"Bisa bisanya kita tidur berjamaah disini." -yunho
"Lu sih yun pake nyanyi lagu nina bobo segala." -mingi
"Lah salah gue." -yunho
"Heh heh udah jangan tengkar." Hongjoong meleraikan keduanya.
Mereka bertujuh bersiap siap pergi ke bazar menyusul Seonghwa yang sedang berjualan sendiri.
Di bazar.
Sudah jam empat sore dan bazar pun ramai dikunjungi oleh orang orang untuk membeli takjil. Seonghwa terpaku di stannya, sambil bermain hp ia menunggu pembeli datang dengan sabar.
"Permisi, butuh bantuan?"
Seonghwa mendongak, ia yang awalnya terfokuskan pada layar hpnya itu seketika kegirangan melihat adek adeknya yang sedang berdiri di depan stannya.
"Loh, kok bisa disini?" Tanya Seonghwa heran.
"Kita ga enak tadi dah nolak ajakan lu, jadi kita berencana buat suprise deh." Jawab Hongjoong sambil memamerkan senyumannya kepada Seonghwa.
Seonghwa memasang wajah terharu.
"Hyung gemes deh kalau mukanya terharu." -wooyoung
"Sebenarnya ini plan b kita hyung, plan a nya itu kita mau ikut bareng hyung tadi, tapi karena kita ketiduran akhirnya ga sadar hyung udah pergi duluan." -jongho
Seonghwa menyentuh dadanya. "Awww gemes banget kalian."
Ketujuh lelaki itu langsung menyerbu Seonghwa dan memberikan ia sebuah pelukan hangat.
"Udah wey jangan lama lama pelukannya." -seonghwa
Mereka pun bersama sama membantu Seonghwa berjualan di bazar. Ditengah sedang berjualan, Wooyoung melihat dua orang laki laki yang ia kenal.
"Hongjoong hyung pinjam toanya." Wooyoung menyalakan toa tersebut.
"Panggilan kepada seo changbin dan choi yeonjun harap menuju ke stan jung wooyoung ganteng. Thanxx."
Kedua lelaki yang Wooyoung lihat tadi pun menoleh ke asal suara. Mereka berdua berjalan mendekati stan Wooyoung.
"Jualan yong?" Tanya Changbin.
"Ngga gue lagi ngamen, YA LAGI JUALAN LAH." Jawab Wooyoung dengan kesal. "Ayo beli dong, kita yang bikin loh ini kemarin."
"Made by ateez." -jongho
"Ayo beli juga kukis bentuk ayam buatan gue dan uyong, dijamin rasanya kayak ayam benaran." -yeosang
"Batal puasa lu bohong sang." -yunho
"Ga dikasi racun kan?" Tanya Yeonjun.
"Lu mau gue teriakin pake toa persis dekat telinga lu?" Ancam Wooyoung. Kesabarannya hampir habis menghadapi kedua sahabatnya itu.
"Ga bole gitu jun ah lu mah." Changbin memukul lengan Yeonjun. "Beli es kopyornya delapan sama puddingnya delapan juga."
"Siap!" Seonghwa dan San memasukkan pesanan Changbin ke dalam kantong plastik.
"Jun, lu ga beli?" Tanya Hongjoong.
"Udah banyak nih hyung." Yeonjun menunjukkan kedua tangannya yang penuh dengan takjil.
"Beli lagi dong junn, ya? Plissss." Wooyoung nge aegyo didepan Yeonjun berharap lelaki itu mau membeli takjil jualannya.
Yeonjun jijik sebenarnya, tapi dia kasian liat Wooyoung yang terus terusan memohon sampai berlutut segala.
"Yaudah, gue beli bola bola coklatnya aja deh."
"ASIK! Cinta sama lu jun." Wooyoung memberikan love sign(?) kepada Yeonjun.
Changbin dan Yeonjun pun berpamitan kepada anak ATEEZ.
"DADAH AYANG AYANGKU, SELAMAT MENIKMATI TAKJILNYAA." Seru Wooyoung.
Hongjoong merampas kembali toa hala hala miliknya dari tangan Wooyoung. "Malu maluin aja lu."
[17:00]
Takjil mereka habis terjual dan saat ini mereka sudah tiba di dorm lalu bersiap siap untuk berbuka puasa. Karena mepet waktunya, Seonghwa mempersiapkan mie instan sebagai makanan berbuka.
"Eh kipas angin berbi gue tadi mana ya." -mingi
"Udah gue jual ke bocil cewe tadi gi." -yeosang
"IHH KIPAS GUE ITU, GANTI SANG! GAMAU TAU!" -mingi
"Gi, coba liat ditangan kiri lu tuh ada apa." -yunho
Mingi melirik. "Eh iya hehehe."
~
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔︎] 𝑨𝑻𝑬𝑬𝒁 𝒊𝒏 𝑹𝑨𝑴𝑨𝑫𝑯𝑨𝑵
Fanfiction[𝐂𝐨𝐦𝐩𝐥𝐞𝐭𝐞𝐝] [SEASON 4] is here, but with a new style and new look. Lika liku anak ATEEZ di bulan Ramadhan tahun 2022 🕌 ⚠️ Update setiap hari saat bulan ramadhan dengan waktu update berbeda-beda. Bisa pagi, siang, malam. Menyesuaikan sikon...