23 : Nobar

284 80 6
                                    

"HAAAAAHHHHHH PANAS BEEEETTT!!" Seru Wooyoung sambil guling guling dilantai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"HAAAAAHHHHHH PANAS BEEEETTT!!" Seru Wooyoung sambil guling guling dilantai. Lelaki itu hanya mengenakan kaos dalam tanpa lengan dan juga celana pendek.

"Makasih yong, lantainya jadi kinclong." Seonghwa mengacungkan ibu jarinya. Karena berkat Wooyoung, Seonghwa tidak perlu mengepel lantai lagi.

"Gila sih, perasaan kemarin hujan lebat banget." San membuka suara.

"Cuaca lagi ekstrim gais." Yunho bergabung guling guling dilantai bersama Wooyoung.

Sementara itu Hongjoong hanya bisa geleng geleng kepala liat kelakuan adeknya, oh iya kakinya Hongjoong masih sakit jadi sekarang posisinya dia lagi duduk di sofa.

"Panas panas gini enaknya makan es krim." -yeosang.

"Hyung sekedar mengingatkan, puasa." -jongho

Setelah Jongho berkata seperti itu, perut Yeosang mengeluarkan suara.

"Gede banget suaranya hyung." -jongho

"Pokoknya nanti buka puasa gue makan ayam lima potong." -yeosang

Mingi keluar dari kamarnya dengan wajah ceria. "NOBAR YUK GAIS!"

"Lu nyaranin apa?"

Mingi menarik napasnya, lalu ia mulai bernyanyi. "INTO THE UNKNOOOOOOWWWWWNNNNN!!!!!!"

Teman temannya menatap Mingi dengan tatapan datar. Pasalnya setiap kali Mingi mengajak mereka nobar, pasti selalu kartun itu yang Mingi pilih.

"Skip, mending gue nonton harry potter daripada nonton itu ulang ulang." -yunho

"Yodah kalian ada saran ga?" -mingi

"Encanto aja yuuk! Gue denger katanya bagus." Wooyoung bangkit dari posisi tengkurapnya.

"Boleh tuh."

Mereka berdelapan berkumpul di ruang tengah, Wooyoung menyalakan tv dan mulai membuka aplikasi streaming, ia mulai mencari film yang berjudulkan Encanto. Setelah menemukan film tersebut, ia langsung memutar filmnya.

1 jam 49 menit berlalu, mereka telah menyelesaikan film yang berjudul Encanto itu.

"TRUS!? TRUS APA UJUNGNYA!? GITU AJA!? MIRABEL GA DAPAT KEKUATAN!?" -hongjoong

"Gue kalo jadi antonio keren kali ya bisa ngobrol sama binatang, jadi gue bisa mengerti isi hati byeol." -san

"Sabi ga sih kalo gue jadi pepa? BISA MENGONTROL CUACA BIAR GA PANAS KEK LAGI SIMULASI PADANG MAHSYAR GINI." -wooyoung

"Fix on sih ini gue mirabel banget HAHAHAHAHA." -mingi

"Hyung mah ambilnya karakter utama mulu." -jongho

"Seonghwa hyung cocok tuh jadi dolores, kan suka dengerin gosip ntah darimana." -san

"Enak aja, gue sih mau jadi emaknya mirabel, bisa bikin makanan buat nyembuhin orang. Kalo gue punya kekuatan itu kan gue bisa sembuhin kalian." -seonghwa

"Dari apa hwa?" -hongjoong

"Ketidakwarasan kalian kalau gabut." Ketujuh adek adeknya itu perlahan menjauh dari Seonghwa, social distancing, mereka takut.

"Gue jadi bruno aja kali ya, biar bisa meramal masa depan alias biar bisa tau lebaran nanti gue dapat duit berapa banyak." Ucap Yeosang.

"Bisa ramalin ayang gue ga sang?" Tanya Wooyoung dengan kedua mata yang berbinar.

Yeosang hanya menatap Wooyoung dengan tatapan mengintimidasi. "Ngga, tapi gue bisa ramal kapan kewarasan lu kembali."

Wooyoung menekukkan bibirnya.

"Kalo hoho kayaknya pengen jadi isabela, anggun, trus bisa numbuhin bunga bunga." -jongho

"Hohoho kalo gue luisa sihh, biar seterong! KUAATT!! AKU ANAK BISKUAT!!" -yunho

"Kaga kebalik? Kayaknya cocokan jongho yang jadi luisa." -san

Yunho pundung. "Emangnya gue ga kuat?"

"E-eh ga gitu yun."

"Hayoloh san, yunho ngambek."

San mendekati Yunho, lalu ia hibur teman sekamarnya itu. "Ululululu sayang sayang buntat kasih jan ngambek yaaa, nang ning ning nang euuu."

"Dah ah, gue mau tidur." Seonghwa beranjak dari tempatnya, ia berjalan melewati Hongjoong yang sedang meluruskan kakinya yang keseleo kemarin, tanpa melihat jalan, Seonghwa tak sengaja menginjak kaki teman sekamarnya itu.

"ADUDUDUHHH SEONGHWAAAA KAKI GUEEEE!!!" Hongjoong meringis kesakitan.

"EH MAAP! TELAPAK KAKI LO JUGA SAKIT!?" Tanya Seonghwa dengan panik.

"SATU PAKET HWAAA." Jawab Hongjoong sambil memegang kakinya.

"Ayok seonghwa hyung, sembuhin hongjoong hyung dengan makananmu." Mingi mengangkat kedua tangannya menyoraki Seonghwa.

"Puasa!"

"Kan bisa buat buka nanti."




Sore hari tiba, Seonghwa keluar dari kamar untuk mempersiapkan makanan berbuka puasa, ditengah jalan menuju dapur, ia melihat Jongho dan San yang sedang berdiri diambang pintu depan.

Karena penasaran, ia pun mendekati mereka berdua.

"Yo." Seonghwa menyentuh pundak Jongho dan San, keduanya berjengit kaget.

"MasyaAllah hyung gue kira siapa." Ucap San sambil mengelus dadanya.

"Untung ga reflek nampar." Jongho mengepalkan tangannya.

"Kalian ngapain disini?" Tanya Seonghwa. Kedua Choi itu hanya menunjuk ke arah teras depan dorm.

Disana terdapat Mingi yang sedang menari nari, lalu terdapat Wooyoung yang terus terusan mendongakkan kepalanya, sementara wajahnya menggonta ganti ekspresi. Disana pula terdapat Yunho yang sedang memanggil teman temannya itu.

"Mingi untuk yang terakhir kalinya, plis masuk ke dalam, lu jangan malu maluin gue dong." Panggil Yunho, namun tak digubris oleh Mingi. "Uyong juga hadeh, lu mau pasang muka boker lu juga ga bakalan berubah cuacanya."

Yunho pusing, Yunho tertekan, Yunho malu. Soalnya setiap kali ada orang yang melewati dorm mereka, orang tersebut selalu saja melihat kelakuan Mingi dan Wooyoung dengan heran.

Seonghwa yang menonton dari dalam itu hanya bisa memalingkan muka. "Siapa ya itu? Gue ga kenal."

Jongho yang berada didepannya berbalik. "Hyung jangan lupa pas masak kasi ramuan penyembuh segala penyakit ya."

Selang beberapa detik kemudian, Yeosang bergabung untuk menyaksikan apa yang sedang terjadi diluar sana.

"Orang gila mana tuh?"

"Kurang ajar banget lu ngatain temen lu orang gila." -san

Lalu Hongjoong bergabung. Ia meringis melihat tingkah Mingi dan Wooyoung diluar sana. "Ouch... kayaknya gue harus meruqyah mereka."

San menyetujui perkataan Hongjoong.

Seonghwa sudah tidak tahan melihat tingkah Mingi dan Wooyoung yang bikin malu itu. Ia sampai mengancam keduanya dengan ancaman yang menyeramkan, Seonghwa memberikan senyuman mematikannya. Berkat perkataannya, Mingi dan Wooyoung langsung memasuki dorm tanpa basa basi lagi, langsung nurut mereka.



















~


AAAAAA GAJE GA SII : D

[✔︎] 𝑨𝑻𝑬𝑬𝒁 𝒊𝒏 𝑹𝑨𝑴𝑨𝑫𝑯𝑨𝑵Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang