Hai haii !!
Gatau tiba-tiba kepikiran buat cerita ini, daripada nanti ilang dari otak jadinya aku ketik.
Tapi gatau up nya kapan lagi hehe.
Jangan lupa vote sama komen yaww❤❤
🌼🌼🌼
Seorang gadis mungil tengah bergelung dengan dunia mimpinya tanpa terganggu dengan cahaya matahari yang memasuki kamarnya melalui celah-celah jendela.
Yap. Gadis mungil itu adalah Fellycia Zeanna Kingston. Si bungsu Kingston yang dijaga ketat oleh keluarganya.
Siapa yang tidak mengenal keluarga Kingston?.
Keluarga terkaya nomor satu didunia yang memiliki perusahaan disegala bidang dan telah tersebar diberbagai negara didunia.
Mereka terkenal dengan sifat dingin, kejam dan tak pernah pandangbulu kepada para musuhnya. Keluarga Kingston memang tidak memiliki anggota mafia tapi mereka bekerjasama dengan mafia milik sahabat dari keluarga kingston yang sudah menguasai dunia bawah tanah.
Ceklek
Sepasang suami-istri paruhbaya memasuki kamar Cia yang didominasi warna Babyblue itu dan tersenyum melihat gumpalan imut yang meringkuk dibalik selimutnya.
Mereka tak lain dan tak bukan adalah orangtua Cia. Giordano Fero Kingston/ Fero Pria yang memiliki badan tegap dengan rahang tegas dan wajah yang terpahat sempurna, Sedangkan disebelahnya ialah istrinya.
Arilly Anaya kingston / Naya, Wanita beruntung yang menjadi nyonya Kingston. Dulu Naya hanya gadis dari keluarga sederhana hingga ia tak sengaja bertemu dengan Fero yang ternyata mencintainya sejak pandangan pertama karena sifat lemah lembutnya dan senyuman hangat khas seorang Naya yang dapat mencairkan hati beku Fero. Dan akhirnya keduanya memilih menikah diumur yang masih terbilang muda.
Naya mendekat kearah Cia dan mengelus rambut halus sang bungsu dengan Fero yang mengekori dibelakang.
"Adek, Bangun sayang"ucap Naya dengan mengelus pipi bulat Cia yang terlihat jelas mengeluarkan semburat merah alaminya.
Cia menggeliat karena terganggu, Naya dan Fero yang melihatnya terkekeh sungguh tingkah Cia sangat menggemaskan dimata mereka.
"Eungh...Jangan ganggu ihhh Cia masih mau Bobo~"Rengek Cia dengan menendang-nendang selimutnya dengan mata yang masih tertutup.
"Adek kamu bisa terlambat sarapan jika kembali tidur"ucap Naya lembut mencoba bersabar dengan sibungsu yang kebetulan susah untuk dibangunkan.
"Gapapa Mommy, nanti Cia bisa mam sarapan sendiri"gumam Cia
Cia semakin memasukkan dirinya kedalam selimut tebalnya.
"Biar aku saja yang membangunkan Baby, sweetie."
"Hm baiklah"jawab Naya dan keluar dari kamar Cia.
Fero duduk disamping Cia lalu tanpa aba-aba mengangkat tubuh mungil putrinya kepangkuannya.
"Baby, bangun ini sudah siang."
Bukannya terbangun Cia malah menenggelamkan wajahnya didada bidang Fero."Heumm.."gumam Cia tak jelas.
"Heyy Baby, guru homeschoolingmu sebentar lagi datang, apakah Baby akan tertidur sampai nanti?"
Sejak kecil Cia memang sudah dihomeschoolingkan oleh keluarganya dan Cia jarang diijinkan keluar dari mansion, oleh karena itu Cia tumbuh menjadi anak yang polos dan lugu.
Cia menepuk-nepuk bahu Daddynya."Daddy Cia udah bangun tauk"ucapnya dengan mata yang masih terpejam. Fero kembali terkekeh.
"Are you sure? Matamu masih terpejam Baby."
"Mata Cia berat ihhh, jadinya gamau kebuka Daddy"rengek Cia.
Fero tertawa dan menggendong Cia untuk membasuh muka dan menggosok gigi di kamar mandi, Cia masih mengenakan baju tidurnya yang bergambar doraemon karena Cia sangat. menyukai karakter robot kucing itu.
Kini mata Cia mulai terbuka karena air dingin yang mengenai mukanya.
"Daddy turunin Cia."ucap Cia dengan mengayunkan kakinya agar Fero mau menurunkan Cia dari gendongannya.
"Kenapa hm?"
"Cia mau mandi dulu Daddy, Cia malu kalo Daddy liat Cia pas lagi mandii."Cia menundukkan kepalanya dengan pipi yang semakin memerah.
"Untuk apa malu Baby? dulu bahkan Daddy yang sering memandikanmu"goda Fero.
"Daddyy ihhh itukan waktu Cia masih anak kecil sekarang Cia udah jadi anak besar..."
Fero mencolek hidung mancung Cia.
"Dimata Daddy.. Baby akan selalu menjadi little girl-nya Daddy."
Fero akhirnya menurunkan Cia dari gendongannya, Fero sedikit kasihan melihat muka memerah putrinya lantaran malu. Fero mengecup singkat pipi berisi Cia.
"Jangan terlalu lama mandinya, jangan gunakan air dingin! one more tidak ada acara berendam kali ini, paham Baby?"
Cia menganggukkan kepalanya paham sudah terlanjur hafal dengan larangan-larangan Daddynya.
"Langsung turun setelah selesai"ucap Fero sebelum keluar dari kamar mandi.
Setelah melihat Daddynya keluar Cia menghela nafas lelah, ayolah dirinya bukan anak kecil lagi,ingin sekali Cia berteriak dan mengatakan dengan lantang jika ia sudah beranjak besar.
Namun..saat ada disekitar keluarganya pun sifat manjanya selalu saja keluar itu karena keluarganya yang sudah memanjakannya sejak ia kecil.
"Kapan ya Cia jadi anak besar? Cia pengen sekolah umum dan punya banyak teman. Cia pengen tinggi juga"
Cia melaksanakan mandinya dengan air dingin, ingat air dingin!! yang sangat Fero larang Cia gunakan untuk mandi.
"Mungkin kalo Cia mandinya pake air dingin Cia bisa cepat jadi anak besar."Monolog Cia, dalam otaknya Cia berfikir bahwa sang Daddy melarang dirinya mandi dengan air dingin karena takut ia akan menjadi anak besar oleh karena itu, Daddynya melarangnya mandi dengan air dingin.
Ga gituu oyyy😭
🌼🌼🌼
Cia mengenakan baju kodok yang pas ditubuhnya,saat keluar dari walk in closet Cia melihat kakak sulungnya yang tengah duduk ditepi ranjang king size miliknya.
"Kak El"pekik Cia.
Helda Frianka Kingston merupakan putri sulung Fero yang masih berkuliah dijurusan kedokteran. Sifatnya kurang lebih seperti Fero.
"Hai Baby"
Helda tersenyum tipis melihat penampilan mengemaskan Cia.
"Kak El nungguin Cia?"
"Hm"
"Kak El kemarin ngga pulang ya? Cia kangen Kak El taukk..Cia sendirian disini..Abang sibuk juga"lirih Cia dengan bibir mengerucut lucu.
Helda menatap bersalah kepada adik bungsunya dan memindahkannya kepangkuannya.
"Sorry Baby, Kakak punya banyak tugas. So..kakak pulang telat kemari,tapi saat Baby sudah tertidur"ucap Helda dengan memeluk tubuh mungil adiknya, tentu Cia membalas pelukan kakaknya.
"Badanmu dingin Baby, apakah kamu mandi dengan air dingin hm?"tanya Helda mengintimidasi saat merasakan lengan Cia yang dingin karena Cia mengenakan baju kodok berlengan pendek.
Cia menganggukkan kepalanya.
"Iya Kak El, biar Cia cepet jadi anak besar hihi"
🌼🌼🌼
[30-05-2022]
KAMU SEDANG MEMBACA
Overprotective
Teen FictionFellycia atau kerap dipanggil Cia gadis polos berumur enambelas tahun yang terkurung disangkar emas tak kasat mata dari keluarganya. Start : 30-05-2022 End. : -