Hari ini hari jum'at itu tandanya Cia akan menginap dirumah Grandpa dan Grandmanya. Pagi sekali Cia sudah didepan kamar milik Naya dan Fero untuk meminta izin agar diperbolehkan menginap dirumah Grandma dan Grandpa nya.
Cia menyembulkan sedikit kepalanya saat berhasil membuka kamar milik kedua orangtuanya."Mommy? Daddy?"
Dapat Cia lihat Fero yang sedang memangku laptop disofa yang ada didalam kamar.
Fero yang awalnya fokus dengan layar laptopnya, mengalihkan pandangannya kearah pintu saat mendengar suara putri kesayangannya."Kenapa berdiri disitu Baby? Kemarilah, duduk disebelah daddy."Ucapnya sembari menepuk-nepuk tempat disebelahnya.
Dengan perlahan Cia memasuki kamar orangtuanya dan duduk di sofa bersebelahan dengan Fero.
Fero mengernyit saat gelagat Cia seperti ingin mengatakan sesuatu tapi tak kunjung disampaikan.
"Ada apa Baby? Ada yang ingin kamu sampaikan?"tanya Fero sembari menaruh laptopnya di meja.
Cia memilin jarinya gugup dan Fero menyadari itu."Kenapa hm? Katakan pada daddy."Tangan Fero mengelus rambut Cia lembut.
"Daddy, hari ini hari jum'at lohh."
"Hm, daddy tau itu."
"Jadi..Emmm Cia boleh ngga nginap di rumah grandpa dan grandma?"
Melihat tatapan memohon Cia membuat Fero tak tega apalagi bebarapa minggu ini dia tidak mengizinkan Cia pergi ke rumah mertuanya.
Keterdiaman Fero membuat Cia menggigit bibirnya, gugup. Dalam otaknya berfikir jika Fero tidak akan mengizinkannya menginap di rumah grandpa dan grandmanya."Daddy, kalau emang ngga boleh-"
Ucapan Cia dipotong oleh Fero."Kata siapa daddy tidak mengizinkan putri kecil daddy ini untuk menginap di rumah grandpa dan grandma hm?"
"Jadi Cia boleh nginap dirumah grandpa, daddy?"tanyanya berbinar.
Fero terkekeh dan mengelus pucuk kepala Cia dengan gemas."Boleh Baby, asalkan jangan membantah ucapan grandpa atau grandma. Dan jangan nakal hm, daddy selalu memantau kamu walaupun kamu tidak ada didepan mata daddy."
Cia mengerjapkan matanya pelan dan menganggukkan kepalanya girang."Iyaa daddyy!! Cia janji ngga akan nakal."
"Good girl."
Tak lama Naya keluar dari walk in closet dengan pakaian casualnya."Lohh adek disini? sejak kapan?"tanyanya.
"Sejak tadi hehe"cengir Cia lucu.
Naya terkekeh dan mendudukkan dirinya disebelah Cia hingga Cia diapit oleh kedua orangtuanya.
Cia meneliti penampilan Naya. Naya sendiri merasa heran dengan tatapan meneliti dari Cia."Kenapa sayang? Ada yang salah dengan mommy?"
"Mommy kok pagi-pagi udah keramas? Dingin lohhh."
"A-ah engga kok, mommy cuma lagi pengen aja."Elaknya, sekilas Naya menatap tajam Fero dan dibalas cengiran tak berdosa oleh Fero.
"Oh iya, adek kenapa ke kamar mommy pagi-pagi gini?"tanya Naya mengalihkan pembicaraan.
"Cia tadi izin ama daddy buat nginap di rumah grandpa."
"Di bolehin ngga sama daddy?"
"Bolehh dongg, Cia boleh nginap di rumah grandpa tapi kata daddy Cia ngga boleh nakal disana."
Naya mengelus pucuk kepala Cia lembut."Baju yang mau dibawa udah disiapkan, sayang?"
Cia menggelengkan kepalanya."Ngga perlu mommy, baju Cia ada banyak di rumah grandpa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Overprotective
Ficção AdolescenteFellycia atau kerap dipanggil Cia gadis polos berumur enambelas tahun yang terkurung disangkar emas tak kasat mata dari keluarganya. Start : 30-05-2022 End. : -