38

3.9K 235 8
                                    

haloo!!!

lamaa tak jumpaa hihi.

marhaban ya ramadhan 🙏 selamat menunaikan ibadah puasa buat kalian yang ikut puasa hari senin atau selasaaa. mari kita saling memaafkan di bulan suci ini.

nb : devira aku hiatus in dulu yaa, soalnya mau fokus nge end in cerita yang ini. setelah overprotective aku bakal fokus ngetik yang devira dehh.

sama, aku mungkin bakal ngilang lagi beberapa minggu kedepan soalnya aku ada ujian sekolah(us) jadi, harus banyak belajar, soalnya penentu kelulusan besok hehe.

aku jarang up juga karena belakang ini tuu lagi banyak ujian praktek yang buat aku ngga punya waktu buat ngetik. soalnya kalo pulang sekolah udahh cape.

aduhh maaf, kepanjangan yaa aku basa-basinya.

Thankyouu, happy readingg allO(≧▽≦)O

***

Delano menjauhkan badannya dengan tatapan tak terimanya.

"Sejak kapan Cia jadi milik kamu?! Kamu bahkan baru kenal Cia hari ini."Protes Delano.

Aslan menegakkan badannya."Lo ngga perlu tau, yang perlu lo tau adalah, Cia milik gue. Jadi, jauhin Cia atau lo dapet akibatnya!"

Aslan keluar dari kelas dengan tangan yang di masukkan ke dalam sakunya, meninggalkan Delano yang menunduk di tempat duduknya.

Disisi lain, Lily dkk duduk di bangku kantin sembari memakan makan siang mereka dengan tenang.

Cia duduk diantara Ken dan Nia, sedangkan Lily duduk berdua bersama Rio.

Fika? Dia sudah kembali bekerja di kantor Fero. Sebab posisinya sebagai sekretaris sedang dibutuhkan, apalagi, jadwal Fero yang sangat padat.

Awalnya Ken bersikeras menahan Fika, namun, dengan segala bujuk rayu dan pengertian dari Fika, akhirnya Ken setuju untuk Fika kembali bekerja.

"Makan yang banyak adeknya abang, biar cepet gedenya,"celetuk Ken sembari mengelus pucuk kepala Cia dengan gemas.

Cia yang sedang memakan makanannya melirik sinis Ken."Cia udah gede, abang!!"

"Masa sihh? Orang Baby masih pendek gitu kok,"ucap Rio nimbrung.

Muka Cia semakin memerah. Sehari saja mereka tidak meledekinya pendek, apakahh bisa?? Cia kan udah besar, udah SMA !!

"Iya, masih kaya anak SD, ya ngga li?"Ucap Nia.

Cia menatap Nia yang baru saja ikut-ikutan meledeknya.

Lily menganggukkan kepalanya."Bener banget, sekali-kali lo makan tiang sana, biar tinggi."

Cia semakin meradang dengan muka memerahnya. Sedangkan abang dan para sahabatnya menahan tawa mereka ketika berhasil membuat Cia kesal.

Cia menggebrak meja kantin dan berdiri lalu menatap abang dan sahabatnya satu persatu.

"Awas ajaa!! Nanti, Cia jauh lebih tinggi dari Lily ama abangg!! Cia ejekin kalian juga!!"

Teriakan Cia disambut tawa oleh abang dan sahabatnya, wajah Cia sangat menggemaskan menurut mereka.

Wajahnya yang memerah dengan mata yang berkaca-kaca dan tangan yang mengepal disisi badannya. Seperti anak kecil yang sedang merajuk.

"Lucuu bangett sihh anakk kicikk satuu inii,"kekeh Lily kembali mengusili Cia.

Cia semakin kesal lalu duduk dipangkuan Ken dan menyembunyikan wajahnya di leher Ken. Sebab Cia ingin menangis, tapi maluu!!

OverprotectiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang