29

6.7K 467 27
                                    

Pagi hari ini sangatlah mendung, awan terlihat sangat hitam sama seperti Cia yang bermuka kusut sejak tadi.

Itu semua karena saat sarapan Fero memberitahu kepada Cia jika kini dia akan dijaga oleh bodyguard dari jarak dekat dan bodyguard yang menjaganya akan ditambah.

Sebenarnya Cia agak risih jika terus diikuti oleh para bodyguard suruhan keluarganya apalagi dengan respon siswa-siswi di sekolahnya jika melihat dia dijaga oleh para bodyguard itu.

"Nona, anda akan kami antar ke sekolah."

"Uncle, Cia mau berangkatnya ama abang aja!"bantah Cia tegas.

Ken memperhatikan dari ambang pintu mansion. Ken merasa iba dengan adik bungsunya yang semakin terkekang.

"Maaf nona, tuan menyuruh anda berangkat bersama kami."

"Ishh Cia ngga mau!! Abang, Cia mau berangkatnya ama abang aja."

"Patuhi perkataan daddy."Ucap Ken tegas.

"Abang..."

Ken mengalihkan pandangannya kearah lain, sungguh dia tak tega melihat tatapan memohon Cia.

"Ini semua demi keselamatan kamu, dek. Jadi patuhi saja semua perkataan daddy."

Cia menundukkan kepalanya. Cia tidak mengerti kenapa Fero tiba-tiba menyuruh begitu banyak bodyguard hanya untuk menjaganya, padahal sebelumnya semuanya baik-baik saja.

"Abang, Cia ngga nakal kenapa sekarang Cia dihukum?"Ucap Cia lirih.

Ken mengacak rambutnya frustrasi dan menghampiri Cia yang masih menundukkan kepalanya.

Ken berjongkok di depan Cia untuk menyetarakan tingginya dengan Cia"Ini bukan hukuman, dek. Tapi usaha daddy untuk jaga adek, diluar sana banyak orang jahat yang bisa aja nyakitin adek makanya daddy suruh bodyguard buat jaga-jaga kalau ada yang berniat nyelakain adek."

"Adek itu harta berharga milik keluarga Kingston, tentu daddy akan melakukan segala cara agar harta berharga keluarga Kingston selalu aman."

Para bodyguard terdiam saat mendengar suara lembut Ken, sebab bagi para bodyguard ataupun maid di mansion Kingston Ken itu seperti kulkas tujuh pintu.

Cia memilin ujung seragamnya dengan gugup."T-tapi Cia risih. abang..."

Tangan besar Ken mengelus pipi berisi Cia yang terlihat memerah alami."Awalnya adek pasti risih, tapi abang tau adek pasti akan terbiasa."

Dengan cepat Ken membawa tubuh mungil Cia kepelukannya. Cia membalas pelukan Ken dengan erat.

"Hai, ada apa ini? Apa papa melewatkan sesuatu?"

Mendengar suara familiar di telinganya, Cia melapaskan pelukannya pada Ken.

"Papa Iann!?"

Dengan berlari kecil Cia menghampiri Brian yang merentangkan tangannya. Setelah didepan Brian Cia melompat ke pelukan Brian.

"Kangen..."

Brian terkekeh."Papa lebih kangen dengan baby papa ini."

Perlahan Brian menurunkan Cia dari pelukannya lalu memakaikan jaket yang sebelumnya sudah dia siapkan.

"Baby harus pakai jaket, udaranya dingin."

Cia menganggukkan kepalanya dengan senyuman lebarnya, Cia senang bisa bertemu lagi dengan Brian.

"Apa baby tidak mau berangkat ke sekolah? Hari semakin siang loh."

"Ihh iya!! Cia lupaa."

Cia mengecup pipi Brian dan Ken secara bergantian.

OverprotectiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang