Pagi harinya saking semangatnya akan kembali bersekolah, Cia bangun pagi sekali bahkan para anggota keluarga yang lain belum terbangun. Cia sudah berada di mobil bersama sopir yang akan mengantarkannya ke sekolah.
Cia sudah diberi bekal oleh maid di mansionnya karena tadi Cia tidak sempat sarapan, katanya takut terlambat padahal ini masih sangat pagi.
Saat berjalan menuju kelasnya, koridor masih sangatlah sepi mungkin hanya ada beberapa murid dan guru yang sudah datang serta para staff kebersihan dan satpam.
Saat memasuki kelasnya, ternyata sudah ada satu orang yang sudah berangkat.
"Nia!!"panggil Cia ceria.
Nia sempat terlonjak kaget saat ada yang memanggilnya dengan kencangnya."Cia? Kamu kok udah berangkat?"tanya Nia sembari membenarkan letak kacamatanya.
Cia mendudukkan dirinya disebelah Nia."Cia terlalu semangat jadinya bangun awal bangett."
"Keluarga kamu pasti khawatir, Cia."
"Engga kok, Cia udah pamit ama mbak sama ibu kalo Cia berangkatnya lebih awal nanti pasti mba atau ibu bakal bilang ama Mommy."Celoteh Cia.
Nia terkekeh, bukan karena cerita Cia tapi ekspresi gadis disebelahnya yang terlihat seperti anak kecil saat bercerita.
"Nia kenapa ketawa? Ada yang lucu ya?"
"Engga kok. Ahh iya kemarin kenapa kamu ngga berangkat?"tanya Nia mengalihkan pembicaraan.
"Cia sakit, terus ngga dibolehin sekolah ama Daddy."Cia cemberut saat mengatakan jika dia tak dibolehkan sekolah.
"Maaf aku ngga tau, jadinya ngga jengukin kamu kemarin."
"Nggapapa Nia, Cia cuma demam kok terus sekarang juga udah sembuh."Adunya.
"Syukurlah."
Setelah itu hanya ada keheningan diantara mereka berdua. Cia teringat jika dia membawa bekal jadi dia segera membuka tas miliknya dan mengambil bekal yang tadi dibuatkan maid sebelum dia berangkat.
"Nia udah sarapan?"
Nia menggelengkan kepalanya.
"Pas bangett, Cia bawa bekal. Ada dua roti, Nia ambil satu dehh."
Cia menyodorkan bekal yang sudah dia buka kehadapan Nia, namun Nia malah menggelengkan kepalanya dan menjauhkan kotak bekal milik Cia.
"Ngga usah Cia, nanti kamu ngga kenyang."
"Nggapapa ihhh, kalo Nia ngga sarapan nanti bisa sakit lohh. Kata daddy bisa disuntik-suntik juga."
"T-tapi..."
Mata Cia meredup saat Nia akan menolak tawarannya, dan menatap bekalnya sendu. Nia menghela nafas, dia jadi tak tega melihat Cia yang sedih karenanya."Yaudah aku mau rotinya."
Seketika mata Cia berbinar kembali."Really??"
Nia tertawa singkat, lalu mengusak rambut Cia dengan gemas."Iya Ciaa."
Dengan semangat Cia menyodorkan bekalnya pada Nia dan diterima oleh Nia. Akhirnya mereka berdua memakan roti itu bersama-sama.
Setelah selesai keduanya kembali mengobrol.
Hingga tidak menyadari hari semakin siang dan teman sekelas mereka berdua mulai berdatangan, tak jarang ada teman sekelasnya menyapa Cia.
"Pagi Cia."Sapa salah satu teman kelas Cia, yang bernama Fara. Fara terkenal dikelasnya sebagai perempuan judes.
"Pagi juga Fara!!"
Fara mendudukkan dirinya di kursi yang berseberangan dengan tempat Cia.
Cia megerjapkan matanya lalu menatap Fara dan Nia bergantian."Fara ngga nyapa Nia juga?"tanyanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Overprotective
Teen FictionFellycia atau kerap dipanggil Cia gadis polos berumur enambelas tahun yang terkurung disangkar emas tak kasat mata dari keluarganya. Start : 30-05-2022 End. : -