19

10.9K 703 63
                                    

Pagi harinya sinar matahari mulai menghangatkan bumi, tidak ada cahaya yang memasuki kamar milik gadis mungil yang masih nyenyak dalam tidurnya karena semua jendela masih tertutup rapat.

Begitupula dengan sangan sang pemilik kamar yang masih memejamkan matanya, namun berbeda dengan orang yang tidur disebelah gadis itu.

Gio, sudah terbangun satu jam lalu dan dia tak ada niatan untuk membangunkan Cia. Gio malah terus memperhatikan wajah polos Cia yang tengah tertidur dipelukannya.

Wajahnya begitu polos seperti bayi yang belum memiliki dosa.

Sibuk dengan pikirannya sampai Gio tak menyadari jika Cia sudah terbangun.

"Papa."

"Morning, Baby."

"Morning too."Jawab Cia dengan suara serakya.

"Masih pusing?"

"Sedikit, kata daddy Cia ngga boleh sekolah dulu."

"Yaudah, papa mau mandi, lepas dulu ya pelukannya?"

Bukannya dilepas Cia malah semakin mengeratkan pelukannya pada Gio."Gamauu Cia mau ama papa ajaa."

"Nanti lagi oke?"

Dengan terpaksa Cia melepaskan pelukannya pada tubuh Gio. Sedangkan Gio terkekeh melihat wajah cemberut Cia yang tak terima pelukannya harus dilepas.

"Nanti papa kemari lagi hm"bujuk Gio agar Cia tidak semakin cemberut.

Cia menganggukkan kepalanya. Gio mencium pipi kanan dan kiri Cia lalu keluar dadi kamar.

Cia duduk dengan bersandar pada kepala ranjang.

Ceklek

"Lohhh papa kok udah selesai?"

"Ini daddy Baby bukan papa"kekeh Fero.

Yap, yang baru saja memasuki kamar Cia adalah Fero. Fero membuka jendela kamar Cia agar sinar matahari dapat memasuki kamar Cia.

"Ihh susah bedain papa ama daddy"rengek Cia kesal.

Fero memindahkan Cia ke pangkuannya."Nanti Baby pasti bisa bedain papa sama daddy, sekarang Baby mandi dulu lalu sarapan."

"Owkayy daddy."

Sebelum kaki Cia menyentuh lantai, Fero sudah lebih dulu mengangkatnya ke gendongannya dan membawanya ke kemar mandi, dengan posisi menggendong Cia, Fero menyiapkan air hangat untuk mandi Cia.

Setelah dirasa pas Fero menurunkan Cia dari gendongannya.

"Nanti ada mbak yang bantu Baby ganti pakaian, daddy tunggu dibawah."

"Cia bisa sendiri, daddy."

"No! Kamu masih sakit."

Setelah mengucapkan itu Fero keluar dari kamar mandi dan turun menuju meja makan.

Tentang Gio, Fero sudah menceritakan semuanya kepada Ken dan Helda dan mereka berusaha menerima keberadaan Gio disekitar mereka walaupun awalnya marah tapi setelah diberi penjelasan panjang lebar oleh Fero akhirnya mereka berdua mulai menerima Gio.

Setelah menyelesaikan mandinya Cia dibantu maid menyiapkan baju yang akan dipakai, setelah selesai Cia menunggu kedatangan Gio didalam kamarnya.

"Baby."

Mata Cia berbinar saat melihat Gio berdiri diambang pintu dengan setelan jasnya."Papaa!!"

Segera Cia menghampiri Gio dan langsung meloncat ke gendongannya. Gio terkekeh lalu berjalan menuju ruang makan dengan Cia digendongannya.

OverprotectiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang