35

5.3K 395 12
                                    

Pagi harinya suasana hati Cia jauh lebih baik daripada tadi malam.

Seperti biasanya Cia berangkat bersama bodyguard-bodyguard yang senantiasa mengikutinya sepanjang hari.

Dan hari ini Cia pergi ke sekolah lebih awal dari biasanya. Keluarganya sudah mengetahuinya sebab Cia sudah pamit terlebih dahulu, jadi mereka tidak begitu khawatir.

Lorong menuju kelasnya masih sangat sepi.

"Nona, tuan memberi pesan agar setelah sampai di kelas anda langsung memakan sarapan yang sudah disiapkan,"ucap salah satu bodyguard yang mengikuti Cia.

"Iya, uncle. Nanti Cia abisin sarapannya."

Saat di depan kelasnya bodyguard tadi memberikan kotak bekal kepada Cia dan diterima dengan senang hati oleh Cia.

Setelah mendudukkan dirinya dibangkunya, Cia mulai menyantap sarapannya.

Tak berselang lama teman-teman kelas Cia mulai berdatangan, tak lupa mereka juga menyapa Cia dan dibalas tak kalah ramah oleh Cia.

"Pagi Ciaa!!"

Cia mengangkat kepalanya."Pagi juga Nia"balasnya.

Nia mendudukkan dirinya disebelah Cia yang kosong."Kamu kok kaya lagi murung? Kamu lagi ada masalah ya?"tanya Nia penasaran.

Gelengan pelan Cia berikan."Engga tuhh, Cia nggapapa kok."

"Beneran? Kalau ada masalah cerita aja sama aku."

"Iya, Niaa."

"Yaudah, aku ke bangku aku dulu ya."

"Owkayy."

Cia menundukkan kepalanya menatap kotak bekalnya yang sudah kosong lalu menutupnya dan memasukkannya ke dalam tas miliknya.

Kelasnya semakim ramai dan tak lama bel masuk berbunyi, ternyata Lily terlambat datang untung saja gurunya belum masuk kelas.

"Lily tumben telat,"ucap Cia.

"Gue berak dulu tadi."

"Lily jorok ihh!!"

"Salah sendiri tanya."

***

Seperti biasanya saat istirahat Cia pergi bersama Lily dan Nia dan dijemput oleh Ken, Fika dan Rio.

Mereka duduk dibangku yang biasanya mereka duduki dan menyantap makanan mereka masing-masing.

Suasana kantin ramai seperti biasanya. Yang berbeda hanya Cia yang lebih banyak diam daripada biasanya.

Biasanya Cia akan berceloteh banyak hal.namun hari ini dia lebih banyak diam.

"Adek kenapa diem aja dari tadi?"tanya Fika sembari mengelus rambut Cia.

"Iya tuhh, dikelas juga begitu,"ucap Lily menimpali dengan mulut yang penuh dengan bakso.

"Telan dulu, baru ngomong,"tegur Rio dan hanya dibalas cengiran oleh Lily.

"Cia cuma lagi males bicara aja, kak Fifi."

Jawaban Cia tidak memuaskan Fika yang masih curiga dengan gelagat Cia seperti tengah berbohong.

"Adek, semalem kan kak el udah bilang sama kamu kalau papa pergi buat berobat, bukan apa?"ucap Ken.

"Bukan liburan,"cicit Cia.

OverprotectiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang