Malam harinya, setelah melaksanakan makan malam keluarga Kingston menyempatkan untuk berkumpul di ruang keluarga seperti biasanya.
Cia duduk diantara Bima dan Maura.
Cia bercerita banyak hal kepada Bima dan Maura.
Seluruh perhatian keluarga Kingston tertuju pada si bungsu yang tengah bercerita banyak hal, hingga televisi yang menyala mereka biarkan.
Mereka ikut senang dengan kehadiran Bima dan Maura, Cia menjadi ceria kembali.
"Grandmaa, tadi Cia dapet temen baru lhoo,"ucapnya semangat.
Maura mencubit pipi Cia dengan gemas."Oh ya? Siapa hm temen barunya adek?"
"Namanya Delano grandmaa, tad-"
"Laki-laki !?"tanya Ken dan Fero bersamaan.
"Iyaa, tadi Cia ngga sengaja ketemu ama Delanon itu, terus kenalan. Berarti Delano teman Cia kan grandma?"tanya Cia terlalu santai.
Bahkan Cia tak menyadari tatapan Ken, Fero dan Helda yang menajam.
"Iya, Delano temannya adek,"ucap Maura lembut sembari mengelus pucuk kepala Cia.
"Nope!! Dia bukan temanmu, baby,"sela Fero tegas.
Mata Cia meredup."Kenapa daddy? Delano baik kok, Delano juga teman sekelasnya Cia. Bukan orang jahat."
Fero menatap tajam Cia, sebenarnya dia tak tega melihat wajah murung Cia hanya saja mendengar jika Cia berteman dengan laki-laki membuatnya was-was sendiri.
Sebelum amarahnya meluap Fero langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain.
Melihat wajah Cia yang kembali murung membuat Bima mengepalkan tangannya, baru saja cucunya ceria tapi dengan gampangnya Fero membuatnya kembali murung.
"Adek ngga mau cerita bagaimana adek bertemu teman barunya tadi?"tanya Bima mengalihkan perhatian Cia.
Cia mendekatkan tubuhnya pada Bima."Cia mau cerita, tapi nanti daddy tambah marah loo,"bisiknya pada Bima.
Ucapan Cia membuat Bima terkekeh.
"Ngga akan marah, ada grandpa disini,"ucap Bima menenangkan Cia.
Akhirnya Cia menceritakan kejadian bagaimana dia bisa bertemu dengan Delano.
Helda yang sedari tadi menyimak akhirnya berbicara.
"Lain kali jangan berbicara dengan orang asing, baby. Kita tidak tau dia orang baik atau jahat,"ujarnya menasihati.
Cia menundukkan kepalanya."Maaf, Cia cuma mau bantuin Delano supaya Cia bisa jadi orang yang-"Cia menjeda kalimatnya."Kalau Cia bilang mau jadi orang yang berguna pasti nanti semuanya curiga ama Cia,"batin Cia gusar.
Ken menaikkan sebelah alisnya."Yang?"
Cia menatap keluarganya bergantian seraya memainkan jarinya."Yang...emm yang saling membantu!! iya, saling membantu. Cia kan anak baik hehe."
Mendengar jawaban Cia membuat Ken, Fero, Helda dan Bima merasa ada yang disembunyikan oleh Cia, terlihat jelas dari gerak-gerik Cia.
Naya sebenarnya ingin menanyai lebih tentang teman baru Cia, hanya saja setelah melihat jam Naya baru menyadari jika sudah larut malam.
"Adek, waktunya tidur. Besok adek sekolah kan."
Cia menganggukkan kepalanya sangkat."Iya, mommy."
Akhirnya Cia pergi menuju kamarnya bersama Maura dan Naya, meninggalkan keluarga Kingston yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Overprotective
Fiksi RemajaFellycia atau kerap dipanggil Cia gadis polos berumur enambelas tahun yang terkurung disangkar emas tak kasat mata dari keluarganya. Start : 30-05-2022 End. : -