Pagi ini di mansion kingston sangatlah sunyi, apalagi di bungsu yang tak ada disana menambah keheningan yang terjadi diantara mereka. Biasanya akan ada sapaan hangan nan ceria dari bungsu mereka, tapi pagi ini tidak ada.
"Baby belum pulang, sweetie?"tanya Fero lesu.
"Adek langsung ke sekolah, mas. Nanti sore dia akan pulang ke mansion."
"Aku sudah merindukannya sekarang. Aku akan ke sekolahnya setelah ini."
"Aku ikut, mas."
"Helda juga ikut."Nimbrung Helda.
"Daddy tau kamu masih ada banyak tugas kuliah, Helda. Biar Daddy dan Mommy saja yang datang ke sekolah Baby."
"Tapi dad.."
"Jangan membantah, Helda!"
Akhirnya Helda mengganggukkan kepalanya patuh, setelah ini dia akan segera menyelesaikan tugas-tugasnya dan bertemu dengan adik kecilya.
"Opa dan Oma akan ikut?"tanya Helda pada Arlan dan Megan yang sedaritadi diam saja.
"Tidak sayang. Oma dan Opa ada urusan setelah ini."Jawab Megan lembut.
Helda mangut-mangut tanda mengerti.
Setelah menyelesaikan sarapannya seluruh keluarga Kingston mulai melaksanakan kegiatannya masing-masing.
Saat ini Fero dan Naya berada didalam mobil menuju sekolah milik keluarga mereka.
Setelah sampai dan memarkirkan mobilnya di parkiran, Fero dan Naya mulai memasuki wilayah sekolah, saat berada di lapangan Fero dan Naya melihat seseorang yang sedang berlari dilapangan itu.
"Mas, kenapa aku seperti tidak asing dengan gadis itu? Bukankah itu Cia mas!!?"
Seketika mata Fero membulat, mereka berdua berjalan cepat menuju Cia yang masih saja berlari mengelilingi lapangan.
Namun, Fero terlambat karena Cia sudah lebih dulu pingsan.
"BABY!!"
Fero mengangkat Cia ke gendongannya dengan rahang mengetat. Naya sendiri sudah mulai mengeluarkan air matanya melihat keadaan putrinya yang pingsan dengan hidung yang mengeluarkan darah.
"H-hidung adek, mas."Ucap Naya bergetar.
Dengan tangan bergetarnya, Naya menyeka darah yang keluar dari hidung Cia dengan sapu tangan miliknya.
"Baby akan baik-baik saja, sekarang kita ke mobil dan bawa Baby ke rumah sakit!"
Mereka berdua berjalan cepat dengan Cia digendogan Fero menuju parkiran, saat diparkiran Fero melihat Ano alias bodyguardnya sedang berjaga bersama beberapa bodyguard lainnya.
"Ano! kau sopiri mobilnya, kita ke rumah sakit sekarang!!"
"Baik tuan."
Fero memasuki mobil dengan Naya disebelahnya dan Cia dipangkuannya.
"Mas, biarkan adek bersamaku..."lirih Naya, hatinya sakit melihat wajah pucat putrinya.
Fero mengehela nafas pelan dan memindahkan Cia ke pangkuan Naya.
Naya mendekap erat badan Cia, padahal baru kemarin Cia sembuh dari demamnya tapi sekarang malah semakin parah.
"Lebih cepat lagi Ano!!"titah Fero kalang kabut.
"B-baik tuan, sedang saya usahakan."
Fero meraup wajahnya gusar. Dia benar-benar dibuat khawatir dengan keadaan Cia sekarang.
"M-mommy..."
Naya menatap Cia yang mulai membuka matanya begitupula Fero yang memusatkan pandangannya pada Cia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Overprotective
Teen FictionFellycia atau kerap dipanggil Cia gadis polos berumur enambelas tahun yang terkurung disangkar emas tak kasat mata dari keluarganya. Start : 30-05-2022 End. : -