Halooo gaisss?!?!?
Pakabar yang nunggu nih?
Dah karatan pa belom??Semoga kalian sehat selalu🥰
Nge-fanboy tanpa kenal lelah dan tak kenal waktu, adalah Adimas dan Radhika. Seperti slogannya "Gak Twice, Gak Lakik!" Masih sepagi ini, speaker milik Bima saja sudah dirasuki lagu-lagu Twice.
Zahra yang keluar dari kamar karena baru saja terbangun karena suara itu memprotes. "Pagi-pagi bukannya nyetel murojaah malah nyetel Twice, ya di sini doang."
"Maklum, Ra, yang nyetel anggota LGBT," kata Adimas.
"Berarti lo dong, Dim."
Adimas mengangguk. "Iya, LGBT. Lelaki Ganteng Bojone Twice."
"Setres lo."
"Laki tuh ngefans sama Twice," kata Radhika. "Dateng ke konser Twice, walaupun bawa bendera Slank."
Aneh, Radhika bicara seperti itu bukan kepada teman-temannya yang lain, tapi bicara di depan Gigi.
"Emang kenapa, sih? Aneh, cowok kok suka Twice," kata Gigi dengan dahi berkerut.
"Aneh tu lo, cewek kok nggak suka Twice."
"Ya biarin, selera orang kan beda-beda." Gigi memberikan pembelaan.
"Nah, itu tau jawabannya."
"Harusnya gue yang bilang gitu, koplok."
Radhika mengendikkan bahu. "Ya udah, bilang aja," balasnya dengan santai.
Gigi sendiri merasa lucu, sekaligus kesal dengan laki-laki di hadapannya ini. Ternyata, tanpa sadar, sejak tadi ia menuruti undangan debat dari orang gila.
"Lo dari dulu nggak pernah berubah, ya? Ngeselin mulu."
"Ada yang berubah, gue sekarang pacar lo."
Satu lagi jawaban paling mengerikan yang selalu Gigi dengar dari mulut Radhika.
"Emang langka cowok kayak lo, udah kayak satwa liar."
"Btw, lo pernah ketemu yang di jembatan nggak sih, Dhik?"
Pertanyaan yang random. Itulah yang dimulai oleh Gigi di percakapannya dengan Radhika pagi ini di depan posko, ditemani dengan segelas kopi milik Radhika, serta sebatang rokok yang belum menyala di atas meja.
"Ini kalau kita ngomongin horor, backsoun-nya lagunya Twice, mereka bakal denger nggak?" Radhika memastikan.
Refleks, Gigi memukul bahu laki-laki itu. "Ish! Lo kalau nanya yang bener!"
"Serius, Sayang."
Gigi menghela napas karena sudah lelah pada respons Radhika yang sejak tadi di luar harapannya.
Paham, Radhika lantas mengisyaratkan stop dengan kedua telapak tangan.
"Oke, oke. Gue pernah gantiin Baskara rapat, selesai rapat korma, gue pernah pulang jam dua, lewat sana. Lo tau apa yang gue alamin nggak?"
Tiba-tiba, Radhika terkekeh. Geli, sekaligus miris ketika kepalanya kembali diminta mengingat kejadian tersebut.
"Dia naik di jok belakang gue, sampai di depan posko."
"Ah, dongeng pasti nih," kata Gigi dengan curiga.
"Dongeng, dongeng, pala lo! Gue serius. Kalau nggak percaya, tanya aja tuh sama Rena. Dia lihat sendiri gue pulang pas subuh."
Kini, raut wajah Gigi kembali serius setelah Radhika menyebut Renata juga melihat.
"Bentar-bentar, tadi lo bilang pulang jam dua, tapi kok lo ketemu Rena pas subuh?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Halo KKN ✔ [SUDAH TERBIT]
Aléatoire[SUDAH TERBIT DI PENERBIT LOVRINZ] CERITA MASIH LENGKAP Asam manis kisah lima belas mahasiswa KKN yang tinggal di posko KKN. Dalam kurun waktu 45 hari, apakah mereka mampu menyelesaikan semua program kerja yang telah direncanakan? ft. 00line ©2O2O...