Dipublikasikan pertama kali pada 5 Mei 2020
Telah direvisi pada 13 Januari 2021Kurang lebih satu minggu, itulah waktu yang mereka sepakati untuk berkumpul kembali untuk membahas program kerja mereka sekaligus membahas penyusunan proposal pengajuan KKN Tematik. Sekarang, nama kelompok mereka bukan kelompok KKN Tadika Mesra lagi karena makin hari bukan makin mesra dan barokah namun malah makin bubrah. Walhasil, mereka ber limabelas sekarang menamai grub KKN mereka dengan nama KKN (Konco-Konco Ngaret) akibat setiap kali diadakan pertemuan pasti ada saja yang telat datang dan hari inipun sama. Tiga belas anak sudah berkumpul di burjo depan kampus, tapi Radhika dan Hema belum juga menampakkan diri.
"Gue telepon berkali-kali enggak diangkat, heran," ucap Baskara yang sejak tadi sibuk dengan ponselnya.
"Lu telepon pakai whatsapp apa pakai telepon biasa, Bas? Kali aja mereka enggak ada paket data," ucap Lia sambil memakan kepingan pringlets milik Adimas.
Baskara tersenyum kikuk, "Gue enggak punya pulsa buat nelepon," tandasnya.
"Gue ada gratisan nelepon sebenernya. Tapi sesama operator, kalau ga sesama operator gue enggak jadi nawarin," sahut Zahra.
"Provider lo apa, Ra?" tanya Baskara.
"Telkomsel," jawab Zahra.
"Yailah, pantesan ngirit," sahut Adimas.
Adimas kembali berucap, "Udah pake hpnya Raden aja," ucapnya.
"Anjir, gue kira mau nawarin pakai hp lo. Ternyata sama aja, emang gaada akhlak," balas Zahra karena tidak terima.
"Assalamualaikum ya ahli kubur," ucap suara yang begitu ceria.
"Mulutnya kayak kaleng rombeng, anjir. Lo bukan lagi berkunjung ke kuburan," celetuk Arjuna.
"Bodoamat," balas Hema.
"Baju koko, pakai sarung, kotak amalnya mana, Hem?" tanya Danila.
"Dikira Hema tukang minta sumbangan," protes Radhika.
"Ditungguin juga enggak dateng-dateng. Kemana sih lo berdua dari tadi?" tanya Karin.
"Abis shalat jumat kita," jelas Hema.
Arjuna mengerutkan dahi karena heran, "Loh, daritadi lo berdua belum pulang ke kosan?" tanya Arjuna. Pasalnya tadi Baskara, Arjuna, Hema, dan Radhika pergi shalat jumat bersamaan sebelum akhirnya Arjuna dan Baskara pamit untuk pulang ke kosan terlebih dahulu dan pergi ke service center acer untuk menjemput laptop Arjuna yang sedang diperbaiki.
"Daritadi abis jumatan gue sama Arjuna ke service center lo berdua belum pulang dari masjid bahkan belum ke kosan? Lo berdua ngehitung ubin masjid apa ngepel lantai masjid, sih?" Baskara, pemuda itu akhirnya ikut bergabung dalam obrolan mereka.
"Tidur, di kosan panas," jujur Hema.
"Terus kita pas abis jumatan juga bingung, anjir. Lo ngomong burjo depan kampus, burjo depan kampus doang. Emang depan kampus itu sebelah mana? Ngomong, dong, depan FEB," cerocos Radhika karena bingung yang di maksud bagian depan kampus itu yang mana.
Hema mengamati sekitar, melihat ada dua orang baru yang belum ia temui kemarin-kemarin saat berkumpul. Ternyata, ada salah satu teman yang dikenalnya sewaktu ikut Bela Negara di Rindam yang ternyata satu kelompok KKN dengannya. "Lah? Rui? Lo ikut juga, anjir. Kemarin pas gue paksa katanya lo mau ikut KKN Lokasi. Katanya males ribet?" tanya Hema pada perempuan berambut sebahu yang duduk disamping Karin. Pemuda itu kemarin sempat mengajak Rui juga untuk mengikuti KKN Tematik.
"Di ajak ikut Tematik, sama Gigi," balas Rui.
Baskara yang sedikit kurang paham dengan percakapan keduanya barusan ikut menanggapi. "Loh, Hem? Ini, yang katanya temen lo yang kelompoknya bubar jalan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Halo KKN ✔ [SUDAH TERBIT]
De Todo[SUDAH TERBIT DI PENERBIT LOVRINZ] CERITA MASIH LENGKAP Asam manis kisah lima belas mahasiswa KKN yang tinggal di posko KKN. Dalam kurun waktu 45 hari, apakah mereka mampu menyelesaikan semua program kerja yang telah direncanakan? ft. 00line ©2O2O...