Maaf Typo bertebaran beb Belum sempat edit.
.
.
.
.
.***WEIYING***
.
.
.
.
.~~~~~~
Pyar
Suara vas bunga yang pecah karena dilempar dengan kasar oleh seseorang yang tidak lain adalah Lan Qiren yang marah lantaran mendengar tindakan yang dilakukan oleh ke 2 keponakannya itu.
"Aku tidak heran jika Xichen yang berulah, tapi kenapa kamu Wangji malah ikut-ikutan berulah sekarang dan kamu Xichen sebagai seorang Kakak kenapa tidak mencegahnya? Malah mendukungnya?" Tanya Qiren dengan penuh amarah.
"Paman maaf." Ucap singkat Wangji yang makin membuat darah diubun-ubun Lan Qiren serasa mendidih, gimana tidak dia lebih sulit untuk berkomunikasi dengan keponakannya yang satu ini dari pada dengan keponakan tertuanya.
Untuk berbisa berbicara dengan Wangji dia harus meminta bantuan Xichen untuk menterjemahkan nya. Karena hanya Xichen lah yang dapat mengerti bahasa dari adiknya ini.
Entah saat ibunya hamil mengidam apa sampai susah sekali buat berbicara dan butuh ekstra otak buat memahaminya.
"Maaf?! Kamu kira dengan kata maaf semua selesai? Kamu tidak mikir istri siapa yang kami nikahi itu?" Tanya Qiren marah.
"Paman!"
"Diam kamu Xichen aku ingin Wangji yang menjelaskan semuanya, bukan kamu!"
"Maaf~ eng~!" Ucap Wangji tidak bisa melanjutkan perkataannya.
"Maaf terus yang bisa keluar dari mulutmu hah, lalu dengan cara apa kamu bicara ingin menikahi wanita janda itu?!" Kesal Qiren mendengar kata-kata irit dari keponakannya itu.
Xichen mencoba untuk menjelaskan semuanya, tapi tampaknya sang Paman sudah dapat info yang salah dari Wen Rouhan, jadi dia pun marah besar atas apa yang dilakukan adiknya itu.
"Paman, dia hanya janda dari Wen Tian dan itu dia juga tidak tahu kalau dirinya menikah dengan Wen Tian, jadi anda tidak perlu khawatir lagian pernikahan gadis itu tidak sah secara hukum. Dia hanya dijebak saja untuk bisa mati bersama pria tua itu." Terang Xichen menjelaskan semuanya.
"Mau dijebak, mau sah atau tidak, mau dia tahu atau tidak, tetap saja dia itu janda dari Wen Tian! Apa tidak ada gadis lajang yang lainnya?" Tanya Qiren penuh emosi sambil memegangi dadanya yang terasa sakit.
"Paman ingat jantung." Ucap Wangji singkat karena melihat pamannya begitu kepayahan.
"Ingat jantung kepalamu! Kamu masih ingat dengan jantung Paman hah--? Tapi kamu tidak bisa menjaga perilakumu itu yang membuat Paman seperti ini? Apa kami ingin melihat pamanmu ini mati berdiri karena jantungan?" Katanya lagi dengan emosi.
"Tidak."
"Wangji Paman ingin setidaknya kamu bersikap seperti biasanya saja yang tidak mau ikut campur dan tidak mau berurusan dengan wanita seperti biasanya saat Paman ingin mengenalkan wanita wanita anak dari kolega Paman." Ucapnya lagi.
Wangji terdiam, dia tidak bisa menjawab ocehan dari pamannya. "Weiying beda." Katanya singkat.
"Beda apanya? Oh iya Paman lupa dia memang beda, seorang janda dan koma, memang sungguh beda." Sahut Qiren emosi lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
WANGXIAN (KUMPULAN Cerita-cerita WangXian)
Romancelangsung baca aja ya. Karena ini hanya kumpulan oneshoot atau twoshoot atau 3shoot atau lebih mungkin dari cerita Wangxian. Tergantung panjangnya cerita nanti ya teman-teman. Jika ada BL nya nanti akan ada tulisan BL. Jika wangxian aku bikin Gs ya a...