Weiying 8

492 55 9
                                    

Maaf Typo bertebaran beb Belum sempat edit.
.
.
.
.
.

***WEIYING ***
.
.
.
.
.

"Baiklah kalau begitu, Paman aku pamit dan aku berharap kalau nanti Paman menghubungiku dengan berita baik." Kata Shanshan lalu pergi meninggalkan rumah keluarga Lan.

Qiren pergi menuju kamarnya dan segera beristirahat, sedangkan Wuxian dan Wangji yang pergi meninggalkan rumah Lan diperjalanan Wuxian tertawa tidak berhenti-henti karena kelakuannya tadi.

.
.
.
.

Didalam mobil Wuxian tidak henti-hentinya tertawa sampai pria sedingin es ini memperingatkannya. "Hentikan! Jangan tertawa terus, nanti kamu keselek." Ucapnya dengan wajah datarnya.

"Lanzhan hahaha apa kamu tadi tidak merasa kalau ini sangat lucu hahaha?" Tanya Wuxian sambil masih tertawa.

"Jangan sering menggoda Paman seperti itu." Katanya sontak Wuxian menjadi terdiam dan melihat kearah kekasih es nya itu.

"Kamu tau Lanzhan, menggoda Paman itu adalah hal yang paling menyenangkan dihidupku hahahaha." Tawanya pecah lagi membuat Wangji hanya menggelengkan kepalanya.

Wangji tidak habis pikir dengan gadis disampingnya ini, dia selalu bertanya-tanya apa yang sebenarnya ada dikepala sang istri, sepertinya tidak ada beban hidup dan hanya kegembiraan dan kekonyolan saja yang dia lakukan. "Apa sebelum kecelakaan kamu juga seperti ini Weiying?" Tanya Wangji seketika Wuxian berfikir.

"Entahlah, tapi aku tidak pernah berubah dan tetap seperti ini." Ucap Wuxian sambil menggerakkan telunjuk kearah dagunya sambil mengetuk-ngetuk pelan.

"Weiying~ kalau..." Wangji terdiam tidak meneruskan perkataannya.

Wuxian terheran mendengar perkataan Wangji yang diam seketika. "Kalau apa Lanzhan?" Tanyanya penasaran.

Wangji ragu ingin mengatakan yang ada dipikirannya. 'Aku tidak tau ingin berterus terang padamu atau tidak Weiying, apa kamu akan memaafkanku jika suatu saat kamu tau kalau aku sudah membohongimu selama ini?' Ucap Wangji dalam hatinya. 'Aku suamimu, jika kamu tau apa kamu akan menerimaku?' Tanyanya lagi dalam hati. "Tidak jadi." Ucapnya singkat pada Wuxian.

"Aisshh--- Kenapa tidak jadi? Ini nih yang bikin aku nanti tidak bisa tidur karena penasaran." Kesal Wuxian karena tidak dapat mendengar kelanjutan dari perkataan Wangji.

"Pertanyaan yang tidak penting, jadi nanti tidurlah!" Kata Wangji sambil mengusap sayang kepala Wuxian membuat gadis itu nyaman dengan sentuhan dan perlakuan Wangji.

~~~~~

Beberapa hari setelah kejadian itu, Wuxian pergi ketempat kerja Wangji, sesampainya dirumah sakit dimana Wangji praktek dia melihat Shanshan sedang berusaha merayu Wangji.

Wuxian hanya melihat dari jauh pemandangan itu, dia yang penasaran dengan apa yang mereka bicarakan perlahan-lahan berjalan mendekat.

Disepanjang jalan menuju Wangji dan juga Shanshan, Wuxian mendengar bisikan-bisikan dari beberapa perawat dan suster yang berada di tempat mereka berjaga.

Salah satunya menyapa Wuxian yang memang sekian besar dia sudah mengenal orang-orang itu, lantaran sering bolak-balik ke rumah sakit itu.

Tapi emang disini ada yang tidak seperti biasanya, mereka memanggil Wuxian dengan sebutan nyonya Lan. "Selamat siang nyonya Lan, mau ketemu Dokter Wangji ya?" Tanyanya salah satu suster dengan ramah.

"Nyonya? Saya belum menikah loh dengan Dokter Wangji." Ucap Wuxian mencoba menjelaskan pada mereka tentang statusnya.

"Maaf nyonya Lan-- eh salah nona Wei, kami hanya bercanda, karena kalian sudah menjalin hubungan jadi kami menganggap anda nyonya Lan gitu." Ucap suster menjelaskan.

WANGXIAN (KUMPULAN Cerita-cerita WangXian)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang