Okay guys, karena gua lagi badmood. Jadi gua pin nulis cepet.
Note: cerita ini hanya karangan author dan hanya untuk hiburan semata.
Couple: Fajri & Zweitson [JiSon]
Tokoh: Fajri, Zweitson, Fiki, Fenly.Pagi ini, sinar mentari masih belum terlihat. Baru jam 04.45. Masih pagi, tapi seorang pemuda sedang memasang roll film baru untuk camera analognya. Senyumnya terulas ketika camera analognya sudah siap untuk mengambil foto lebih banyak.
Di letakkannya camera itu lalu dia berdiri dari meja belajarnya dan pergi ke arah sebuah ruangan.
Di ruangan itu terlihat berwarna merah, banyak foto foto yang di gantung. Ada fotonya, foto keluarganya dan yang terbanyak foto seorang pemuda dengan eum...jersey maybe? Dia, Zweitson thegar setyawijaya. Tersenyum saat melihat foto pemuda itu tengah membawa bola basketnya.
~~~
Zweitson tengah bersiap di kamarnya, beberapa buku ia masukkan ke tas. Dan jangan lupakan camera analognya yang selalu ia bawa ke mana-mana. "SONI! AYO TURUN!" Teriak seseorang membuat Zweitson menoleh dan segera memakai tasnya.
"Iya mas!" Jawab Zweitson. Yang langsung berlari ke bawah.
"Pagi mas!" Hoeko, kakak laki-laki Zweitson menoleh ke arah adiknya yang sedang berjalan menuruni tangga, dengan seragam abunya, tas yang ia jinjing, dan tak lupa analog camera yang berada di genggaman tangan Zweitson.
"Pagi juga Son." Hoeko memasang senyum tipisnya lalu menarik salah satu bangku dan duduk di sana.
"Sini duduk, ada yang mau mas omongin ke kamu." Ajak Hoeko yang sedang duduk di meja makan.
Zweitson hanya membalas ucapan kakaknya dengan sebuah senyuman manis. Dan ikut duduk di sebelah Hoeko. Ia menaruh analog cameranya di bangku kosong yang berada di sebelahnya. Hoeko yang menatap itu hanya bisa menghela nafas berat.
"Son." Saat Zweitson duduk, netranya menatap sang kakak. Membuat suasana terasa canggung.
"Ya mas?" Zweitson mencoba menghapus kecanggungan di ruangan yang hanya ada mereka berdua di sini.
"kamu tu mau sampai kapan sih jadi secret admirer dia?" Tanya Hoeko menatap sendu adik satu-satunya itu.
Zweitson terdiam. Dan melirik camerannya sendu. Dia sadar dia bukan siapa-siapa di mata orang itu, tapi entah. Sesuatu selalu membuat hati Zweitson penasaran tentang 'dia'.
"Ga tau mas, Soni suka liat dia dari kejauhan, tapi Soni terlalu takut buat datengin dia buat sekedar nyapa atau ngajak ke kantin bareng." Zweitson terlihat sedih saat berbicara.
"Yaudah, terserah kamu. Tapi mas saranin, kamu jangan gini terus, yang ada kamu nyakitin hati kamu sendiri. Belum tentu dia suka kamu." Zweitson hanya bisa mengangguk kecil dan kembali memberi senyum tipisnya.
"Soni paham mas, tapi kan-"
"ZWEITSOON~
ZWEITSOON~
AYO BERANGKAAAT~" Teriakan seseorang memotong ucapan Zweitson. Zweitson tampak jengah dengan teriakan yang sudah lumrah di telinganya sejak 2 tahun yang lalu.Hoeko hanya bisa terkekeh kecil. "Itu lho, bestie mu udah dateng Son." Hoeko sedikit mengerjai adiknya itu membuat Zweitson merollingkan matanya malas.
"Bestie-bestie, bestod kali mas."
Hoeko tertawa kecil "iya-iya, udah sana. Nanti telat." Zweitson mengangguk lalu dengan cepat meminum air putih lalu kembali menjinjing tasnya dan mengambil camera analog. Pemuda manis itu langsung melenggang pergi keluar.
"SOON~" Teriakan itu kembali terdengar. "Bentar Fik!"
Hoeko hanya bisa terkekeh, pasalnya Fiki, pemuda itu sangat lengket bagai perangko dengan adiknya itu. Jika bisa memilih, ia akan menyuruh Fiki untuk menjadi kekasih Zweitson. Tapi apalah daya Hoeko, ia tak memiliki hak apapun untuk mencampuri urusan percintaan sang adik yang cukup rumit. Membingungkan memang.
![](https://img.wattpad.com/cover/305135719-288-k268625.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
OneShoot UN1TY [B×B]
FanfictionStart: 20 March 2022 Finish: 15 March 2024 Total Bab: 26 (Beserta prolog dan epilog) ⚠️HANYA FIKSI DAN TIDAK BERMAKSUD APAPUN DALAM TOKOH YANG DISEBUT⚠️ Menerima couple apa saja. Dari yang awam yaitu JiSon sampe ke crack yaitu FenSon, KyKi and Shan...