[pt. 5] AJI HAMIL ANAK SONI?! -SonJi

540 41 21
                                    

*Buru-buru, sori ga perpek, sebelum di sita kembali😃

~~~

"Ya ampun, FAJRII!! KOTOR LANTAI NYA!"

"Hoek! Hoek!"

"Baju gua!!"

~~~

Setelah kejadian muntah-muntahan tadi pagi. Yup, sudah di tebak, Zweitson yang memang tak pernah mendapati orang muntah. Mendadak bajunya di penuhi makanan dan lendir dari muntahan Fajri. Euw..

Rip sweater ungu kesayangan Zweitson.

Dia sedang dalam fase "ngambek," dia duduk di bangku mobil tepat di depan Fajri. Dengan bersedekap dada dan sesekali mencuri pandang menatap ke arah spion. Fajri juga merasa tak ada yang berbeda dari Zweitson nya. Biasa saja sambil menyemili Chikita dan taro rasa rumput laut di belakang.

Mereka sedang dalam perjalanan, kata Zweitson sih mau ke tempat USG. Laki-laki ambis itu ingin tau isi perut Fajri saat ini, masih di perut saja laknatnya dia memuntahi sweater Zweitson. Apalagi kalau sudah keluar? Amsyong bisa bisa. Fenly hanya bisa tersenyum kecil melihat interaksi dua bocah yang kelebihan gobloknya ini sambil menyetir.

Ckitt!!

Mobil Tesla model X milik Fenly berhenti di sebuah pekarangan rumah yang tak asing bagi Fajri. Kunyahan makanan nya terhenti saat mendengar kebisingan dari dalam rumah.

"Cari anak sialan itu sekarang!"

"Sudah di sayang-sayang! Malah berbuat lacur seperti ini!"

Bibir Fajri gemetaran hanya untuk bertanya pada Shandy yang berada di sampingnya. "Shan," Shandy tersenyum dan menggerakkan tangan nya menuju pundak Fajri, di elusnya pundak sempit itu sambil berkata. "Kita bicarain bareng-bareng." Fajri terdiam, dia tau apa yang akan terjadi sebentar lagi.

~~~

Cklek!

Seluruh kegiatan di ruangan tamu terhenti, dan semua orang menatap ke Fajri, Zweitson, Fenly dan juga Shandy yang datang. Mereka menatap ke Fajri dan yang lain dengan tatapan mengerikan, terutama sosok lelaki dengan perawakan tinggi dengan wajah sombongnya menatap rendah Fajri dan Zweitson.

Keluarga mereka dari luarnya terlihat begitu harmonis dengan kesan religius di dalam keluarga mereka. Tapi tatapan sungut dari salah satu mereka membuat Zweitson sendiri tak enak hati.

"Masih berani dateng?" Tanya nya sambil mendudukkan dirinya di samping seorang wanita berhijab yang sepertinya menjabat sebagai istri lelaki tadi.

"A' Ait-"

"Diem, Fen. Lu kenapa masih aja datengin dia ke sini?! Lu tau sendiri kan gimana bodyguard A'a ngasih foto-foto lacur dia?!" Tunjuk Ridwan atau di keluarga dan teman dekat sering memanggilnya Iban.

"A', sabar dulu. Ada Xavier di sini." Tegur salah satu saudaa Fajri juga, yang tengah meggendong seorang Balita. Ridwan berdiri dan mendekati Fajri, dia memberi jarak beberapa meter sambil tersenyum miring.

"Biarin dia tau kalo Uncle kesayangan nya ini pelacur! Pergi!"

"A', kita bicarain dulu. Setidaknya biarin Fajri sama yang lain duduk, kita ga bisa usir keluarga sendiri. Dosa." Farida memberitahu.

"A' Iban tenang dulu. Kita suruh mereka duduk dan sampein apa yang mau mereka bicarain," lanjut istrinya.

Ridwan mengambil nafas berat, "Oke. Duduk,"

~~~

"Di minum," Istri Ait datang dengan beberapa cangkir teh di nampan yang dia bawa, dia sajikan nampan itu di depan Fajri dan kawan kawan nya. Ridwan menatap sinis Putri. Untuk apa di beri minum? Pikirnya.

OneShoot UN1TY [B×B] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang