derajat? - ShanLang

524 56 92
                                    

Couple: ShanLang [Shandy, Gilang]
Hot: Shandy
Bottom: Gilang
~~~

Tap! Tap! Tap!

Shandy menghentikan langkahnya saat ia merasa ada seseorang yang mengikutinya.

Bruk!

Shandy bisa merasa tubuhnya di tabrak seseorang "aduh! Kok lu berenti sih?! Sakit tau!" Suara berat yang sudah akrab dengan indera Shandy kembali terdengar. Shandy berbalik menatap Gilang. Entah, akhir-akhir ini Gilang jadi sering mengikutinya.

"Lu bisa ga sih berenti ngikutin gua? Gua bukan tuan lu!"

Mata Gilang terbelalak, secara sengaja. Shandy meledeknya. "Lu kira gua asu apa?!" Tanya Gilang dengan intonasi yang cukup tinggi.

"Muhammad Gilang Dika Perdana 2GB 5 hari! Gini ya gua kasih tau ke elu. Gua, itu lagi ga mau di ganggu sekarang. Kalo mau ganggu orang, noh! ODGJ di deket kost gua lagi nganggur. Lu bisa ngapain aja. Nyanyi, ngerap kek, ato ngedance ubur ubur bareng dia. Yang penting jangan ganggu gua!" Setelah mengatakan itu Shandy langsung berbalik dan kembali melangkahkan kakinya lagi.

Gilang hanya cemberut dan mendengus kesal, lalu kakinya kembali berjalan mencoba menyamai langkah Shandy. "Ish! Kok lu berubah jadi gini sih Sen? Lu bukan temen yang gua kenal!" Ujar Gilang yang tak di pedulikan oleh Shandy.

Shandy lebih memilih mempercepat langkahnya. Kupingnya serasa ingin pecah saat mendengar suara, ucapan dan pekikan yang di lontarkan Gilang.

"Lu itu ngapa jadi murung banget sih? Kurang tidur? Makanya jangan mikirin cewek itu mulu! Siapa namanya? Nindy? Nah! Iya! Elu tu-"

Bibir Gilang berhenti bergerak saat tiba-tiba Shandy berbalik dan menatapnya dengan tatapan datar yang jarang dia berikan ke siapapun.

"Lu bisa diem ga sih?!" Tubuh Gilang meremang seketika saat mendengar suara deep dari Shandy. Darahnya berdesis tiba-tiba. "Abisnya elu berubah Sen, lu jadi jarang ngomong. Kenapa lu menjauh terus dari gua? Lu ga suka gua di deket lu?" Tanya Gilang.

"Bukan."

"Terus?" Tanya Gilang mencoba mencari kejelasan dari Shandy.

"Ck! Lupain!" Shandy kembali melangkahkan langkahnya, mencoba menjauh dari Gilang yang malah semakin gencar mendekati Shandy.

"Sen!"

"LU BISA DIEM GA SIH?!"

"LU UDAH TAU DERAJAT KITA BEDA, LANG! KENAPA LU DEKETIN GUA TERUS?!" Gilang terdiam, Shandy menbentaknya?

"Sen.."

"Lu lupa ya?! Lu kan mau di jodohin, Lang! Seharusnya lu coba menjauh dari gua! Toh! Gua juga ga ada rasa buat elu! Kita temen Lang. Just friend."

"Gua capek tau di teror keluarga lu terus!" Perkataan Shandy yang satu ini membuat Gilang bingung. "Keluarga gua? Neror elu?"

Shandy mendelik dan terkekeh kecil. "Ternyata elu emang ga tau." Shandy mengambil sesuatu di dalam ranselnya. Terlihat beberapa amplop coklat tebal yang Shandy keluarkan dan Shandy lempar ke Gilang.

"Kasih tau ke bokap lu! Gua ga butuh duit!" Setelah mengatakan itu Shandy berbalik dan melanjutkan jalannya.

Gilang menatap sendu punggung Shandy yang mulai menghilang dari pandangannya. Kemudian tatapannya tertuju ke amplop-amplop yang berserakan di lantai. "Papa..." ucapnya.

~~~

Shandy sedang mengelap meja yang berada di Caffe tempatnya bekerja part time. Tiba-tiba amplop coklat kembali mendarat di meja yang baru di lapnya.

OneShoot UN1TY [B×B] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang