chapter 2

115K 12.4K 79
                                    

Mereka terkejut karena baru pertama kali ini Zeline menanyai mereka, biasanya Zeline tidak pernah peduli Dengan mereka.

.......

"Belum" Jawab Kenzo.

"Kemari" ucap Zeline

Kedua bocah laki-laki itu pun mendekat ke arah Zeline, wanita itu tersenyum ke arah kedua anaknya.

"Kenapa belum makan hem" tanya Zeline seraya mengelus Surai Kenzo.

"bibi Un belum masak Mommy" bukan Kenzo yang menjawab tapi Kenan.

Zeline merasa ada segerombolan kupu-kupu yang berada di dalam perut nya saat bocah itu menyebut nya dengan kata 'mommy'

Di kehidupan dulu ia belum mempunyai anak, bukan tidak tapi belum mempunyai niat.
Tapi sekarang saat beberapa jam yang lalu ia bangun di tubuh seorang wanita single parent, yang memiliki 3 orang anak kembar.

Perasaan Zelin berbeda saat pertama kali memandang kedua bocah laki-laki yang masuk kedalam kamarnya, perasaan ingin melindungi yang sangat besar.

"Apakah mommy tidak pergi bekerja" tanya Kenzo pada Zeline sambil menatap wajah nya dengan takut takut.

Zeline menghembuskan nafas dengan berat, sebegitu sibuk kah wanita yang bernama zeline ini sampai mengabaikan tiga malaikat kecil yang sangat menggemaskan ini.

Zeline perlahan bangun dan menatap ke dua bocah laki laki itu dan mengelus puncak kepala mereka.

"Mommy libur hari ini" ucap Zeline dengan tersenyum.

"mommy ingin menghabiskan waktu dengan anak-anak mommy" ucap Zeline lembut.

Mata Kenan dan Kenzo berbinar menatap ke arah Zeline.

Cklekkk.

Pintu kamar terbuka masuklah wanita paruh baya yang tadi disuruh Zeline untuk mengambilkan bubur dan obat untuk anaknya.

"Ini nyonya" ucap wanita baya itu meletakkan nampan yang berisi bubur ke atas nakas setelah mendapatkan instruksi dari zaline.

Zen pun beralih menatap kepada gadis kecil yang sedang tertidur, ya tidak mau mengganggu tapi mau bagaimana lagi Gadis itu harus meminum obatnya.

"Allena sayangg,, ayo bangun" ucap lembut Zeline sambil mengelus pipi chubby anak perempuan nya itu.

Mata bulat gadis kecil itu pun mengerjap, dan perlahan mulai terbuka melihatkan iris mata berwarna coklat terang bening yang sangat indah.

"uugghh,,, m.. mommy" ucap gadis itu tergagap saat orang yang pertama dilihatnya adalah wanita yang sangat ia nantikan untuk memeluknya.

"Iyaa,, ayo bangun dan makan bubur dulu sudah itu minum obat" ucap Zeline sambil membantu Allena bangun.

Zeline pun mengambil bubur yang berada di atas nakas.
Dengan penuh kasih sayang Zeline menyuapi Allena dengan penuh perhatian.

"Mommy..emm bubul nya tidak enak" ujar Allena kepada Zeline.

"Inii ena....PUAAAHHH" Zeline menyemburkan bubur yang ia cicipi, rasanya sangat asin tidak enak.

PRAANKKKK

Zeline melemparkan mangkuk bubur itu ke lantai sehingga membuat ketiga bocah itu kaget.

"Siapa yang membuat makanan binatang ini" tanya Zeline sambil melirik wanita baya yang masih berdiri di dekat pintu.

Dengan takut-takut wanita bahaya itu pun mendekat.

"Maaf nyonya, yang membuat bubur nya adalah Mery nona pelayanan yang bertugas di dapur" ucap wanita baik itu sambil menunduk karena takut saat melihat tatapan tajam dari sang nyonya.

"kumpulkan semua pelayan di ruang tengah dan bereskan itu" titah Zeline

Wanita baya itu pun mengangguk lalu pergi dari kamar Allena.
Pandangan Zeline beralih kepada ketiga anaknya yang menunduk ketakutan sambil baunya gemetar.

Rasa bersalah mulai menyerang Zeline.
Iya pun mulai menarik badan ketiga anaknya membawa ketiganya ke dalam dekapannya.

"Maaf kan mommy sayang, selama ini telah mengabaikan kalian, mommy berjanji tidak akan pernah mengabaikan kalian lagi" ucap Zeline dengan bersungguh-sungguh.

Dirinya berjanji pada dirinya sendiri, di kehidupan keduanya kali ini iya tak akan menyia-nyiakan ketiga malaikat kecil nya, iya akan menyayangi dan menjaga ketiganya dengan sepenuh hati.

"benalkah mommy" tanya Allena

Zeline mengangguk dan tersenyum, lalu mengecup pipi anaknya satu persatu.

MY GREAT MOMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang