chapter 8

91.7K 10K 270
                                    

Baiklah, mari kita pergi Jack” ucap pria tua itu, lalu pergi dari sana.

Zell, kamu berhak bahagia, tunggu saat 'dia' kembali, aku akan membunuhnya" ucap pria muda itu, lalu pergi dari sana.

...

Tiga bulan berlalu, kehidupan Zeline jauh berbeda saat ini, ia selalu hidup rukun dengan anak-anak nya.
Meskipun sesibuk apapun Zeline dengan pekerjaan nya, ia akan tetap membagi waktu untuk bersama anak-anak nya.

Zeline pun tidak mengalami kesulitan dalam pekerjaan, karena dia dulu juga seorang pengusaha, meski tidak sebesar Zeline.

“Huhh hari yang melelahkan" ucap Zeline saat sudah berada di dalam mobil nya, ia baru bisa pulang setelah selesaikan semua pekerjaannya.

“Jalan" titah Zeline pada sopirnya.

Selama di perjalanan pulang, Zeline hanya fokus kepada ponselnya, ia melihat-lihat foto yang berada di galeri nya, diisi penuh oleh foto-foto anak-anaknya.

Zeline senang melihat perubahan ketiga anaknya, dari dulunya kurus sekarang mulai berisi, mereka mulai terawat, Wanita itu selalu mengutuk Zeline yang asli karena telah menelantarkan anak nya sendiri tanpa alasan yang jelas.

‘Apa aku boleh egois, aku ingin seperti ini selamanya, maaf kan aku Zeline, kau adalah ibu yang tidak baik, biarkan aku yang memperbaiki nya untuk selamanya' batin nya menatap foto diri nya bersama ketiga anaknya.

Saat ingin mematikan ponsel nya, tiba-tiba ponselnya bergetar dan ia melihat layar ponselnya.

Zeline menghembuskan nafas kasar, James, pria yang selalu mengganggunya beberapa bulan ini.
Dengan malas Zeline menggeser tombol hijau di ponselnya.

Hello sweety, kamu ada di mana, aku ingin mengajakmu dinner'  ucap suara melengking tinggi di seberang sana

“aku tidak bisa aku ada janji dengan keluargaku" dalih Zeline, padahal semenjak ia terbangun di tubuh ini, ia sama sekali belum menginjak kan kaki ke rumah keluarga nya, bahkan bertemu pun tidak, kecuali Agatha.

bagaimana jika malam besok sweety'

“aku juga tidak bisa” balas Zeline dan langsung mematikan sambungan secara sepihak, setelah itu ia langsung mematikan ponselnya.

Membutuhkan waktu 40 menit untuk sampai ke Mansion.
Setelah sampai Zeline langsung masuk, saat melewati ruang tamu ia mendengar suara gelak tawa ketiga anaknya.
Karena penasaran pun Zeline menghampiri arah sumber suara.

“Sayang" seru Zeline kepada anak-anak nya.

“mommy” teriak Allena dan Kenzo lalu berlari memeluk Zeline.

Wanita itu tersenyum menatap anaknya lalu pandangannya beralih kepada seorang pria baya dan seorang pria muda yang diperkirakan umurnya lebih tua  dari Zeline.

“Jack, papa," ucap Zeline, ya kedua dia beda usia itu adalah Jack saudara Zeline dan Arles, papa nya.

“Hai zell" sapa Jack

Zeline pun menghampiri ke dua pria itu sambil menggandeng ke dua tangan anak nya.

Dengan Wajah datar, Zeline duduk anggun di depan Jack dan Arles.

“Ada keperluan apa?” tanya Zeline Tanpa berbasa-basi.

Jack terkekeh melihat wajah adik nya.

“Kenapa wajah mu seperti itu zell" ucap Jack saat melihat wajah sinis adik nya.

“Wajah mommy kenapa uncle?" Tanya Kenzo pada Jack dan di angguki Allena.

“Wajah mommy mu seperti keledai” seru jack dengan tawa nya.

“Wajah paman saja seperti babi" celetuk Kenan tiba-tiba, ada rasa tak suka saat Jack mengatai mommy nya keledai.

Sekarang Zeline yang mati-matian menahan tawa nya, Kenan, anak nya paling pendiam ternyata bermulut pedas.

HAHAHA

HAHA

Kenzo dan Allena tertawa mendengar itu, apalagi saat melihat hidup mancung Jack di tarik ke atas menyerupai hidung babi.

“Kalian senang ha" ucap Jack dengan wajah masam.

Setelah beberapa saat keadaan menjadi hening kembali, Zeline menoleh ke arah anak-anak nya.

“Sayang, bisa tinggal kan mommy dan uncle, mommy ingin berbicara sesuatu” ucap lembut Zeline.

“Tap--"

Ucapan Kenzo terpotong oleh Kenan, Seolah tahu bocah laki-laki itu pun membawa kedua kembarannya menjauh dari ketiga nya.

Setelah memastikan anak-anaknya sudah menjauh, pandangan Zeline beralih menatap kedua pria berbeda usia yang berada di depannya.

“katakan?"

“Zell, papa ke sini ingin mengajak kamu dan cucu papa pulang ke rumah" ucap lembut Arles.

Zeline mendelik Tidak suka, seolah Arles meremehkan nya seolah ia tak mampu, seolah ia tak bisa tanpa mereka.

“Aku tak mau" jawab zeline.

Ia tidak mau satu atap dengan Serina, si muka Lima.

“Sayang, jangan keras kepala" ucap Arles lembut.

“Aku tak mau satu atap dengan Serina, nona muda Holmes” ucap Zeline menekan kata Nona muda.

“jangan sembarangan asal bicara Zeline, nonamuda keluarga hormat adalah kamu bukan anak itu" desis Jack tak suka.

“Oh, benarkah?” tanya Zeline

“Baiklah aku akan memikirkan nya dulu" lanjut Zeline.

Setelah dipikir-pikir, itu adalah rencana yang bagus karena Zeline bisa memberi Serina pelajaran, dan mengambil hak yang seharusnya miliknya.

Ia akan membuat Serina angkat kaki dari rumah itu tanpa di usir, membayangkan semua itu membuat Zelin terkekeh pelan.

Beda halnya dengan Jack dan Arles, mereka melihat keanehan dalam diri Zeline, tapi perubahan itu membuat mereka senang karena akhirnya Zeline mau pulang lagi ke kediaman Holmes bertahun-tahun pergi.







MY GREAT MOMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang