chapter 25

46.6K 5.2K 153
                                    

Flashback

Zeline memasuki kamar Kenan, saat ia masuk ia melihat anak nya sudah tidur, ia melihat laptop nya yang berada di atas kasur Anak nya.

Perlahan Zeline mendekat ke arah Kenan, ia tersenyum saat melihat wajah damai putra nya yang sedang tertidur pulas.

Pandangan Zelin beralih ke laptopnya, dia mengambil laptopnya dan melihat apa yang baru saja anaknya kerjakan di laptop, sekilas Tak ada hal yang mencurigakan di laptopnya.

Tapi zeline bukan orang bodoh, jari lentiknya bergerak lincah di keyboard laptop nya.

Setelah mendapatkan yang ia mau, tatapan Zeline beralih kepada sang putra.

Dengan sayang dia mengelus surai milik putranya.

“Jangan terlalu memaksa kan diri sayang, itu menambahkan kecurigaan orang, permainan yang sebenarnya akan di mulai bersabarlah" ucap Zeline lembut.

“Tetaplah jadi orang yang tak tahu apa-apa, mom sendiri yang akan menghabisi mereka" ucap Zeline

Tanpa Zeline sadari bahwa sedari tadi Kenan mendengar semua yang ia ucapkan, awalnya Kenan ingin tidur dengan memejamkan matanya, tapi saat mendengar pintu kamarnya dibuka ia pun tak jadi tidur dan hanya pura-pura.

Kenan mulai waspada, pada saat merasakan seseorang mulai mendekat ke arah nya, tapi saat mendengar suara ibunya rasa waspada itu langsung menghilang, Kenan sempat takut  kalau kalau Zeline mengetahui apa yang ia cari di laptop Zeline, karena Kenan mengambil laptop Zeline tanpa sepengetahuan ibunya itu.

“Mommy benar-benar minta maaf, mommy memang egois, karena kesalahannya', mommy menyakiti hati kalian, tapi tenang, mommy akan membalas mereka" ucap Zeline.

Setelah itu Zeline menarik selimut hingga batas dada Kenan, lalu mengecup singkat dahi anak nya.

Flashback off.

...

Tiga hari berlalu, Zeline selalu berjaga di malam hari karena Allena anak perempuan yang tiba-tiba demam.
Dokter mengatakan Gadis itu demam karena efek kelelahan, Zeline mengiyakan karena saat liburan keluarga kemarin Allena lah yang paling aktif.

Dan hari ini gadis kecil itu mulai sehat, meski wajah nya sedikit pucat.

"Mom" panggil Allena

Zeline yang sedang bermain laptop menoleh ke arah anak nya sekilas dan kembali fokus pada laptop nya.
Saat Allena sakit, Zeline lebih memilih mengerjakan pekerjaan kantor nya di rumah sambil menemani Allena, ia tak mau putri nya mencari nya saat ia bangun.

“Ada apa sayang" tanya Zeline lembut.

“tidak jadi mom" ucap Allena yang terdengar lirih.

Zeline menghentikan aktivitasnya, iya menaruh laptopnya di atas meja lalu berjalan mendekat kearah Allena.

“allen sayang mau apa?" Tanya Zeline dengan lembut.

“Hikss mommy,, Allen mau punya Deddy" tangis Allena pecah, ia masuk ke dalam pelukan ibu nya.

Zeline menepuk punggung anak nya pelan berusaha menenangkan anak gadis nya itu, tanpa di ketahui Zeline tersenyum dengan penuh arti, untung saja hanya dia dan Allena yang berada di kamar itu.

“Mommy akan mengabulkan permainan Mu sayang" ucap Zeline.

Allena mendongakkan kepalanya menatap wajah Zeline.
Zeline gemas melihat anak nya, lihat lah mata yang berlinang air mata, hidung kecil yang merah, dan pipi chubby nya yang dibasahi air mata.

“Benalkah mommy?" Tanya Allena menatap harap ke arah mommy nya.

“benar sayang, apapun untuk Allena"

Dan Balas dendam' lanjut Zeline membatin.

“Hiks,, Allen sayang mommy" ucap Allena sambil memeluk Zeline dengan erat, Zeline pun membalas pelukan anak nya.

...


Seminggu berlalu, semua orang menjalankan aktivitas mereka seperti biasa.

Begitu juga dengan Zeline, setelah anaknya Allena sembuh, Zeline pun mulai aktif kembali bekerja.

Dan sudah beberapa Minggu ini pula Derrel selalu datang pada nya, hingga pada suatu saat James, pria yang selalu menganggu Zeline di hajar habis habisan oleh Derrel, karena pria itu berani memegang tangan Zeline, James harus masuk rumah sakit kerena itu.
Zeline bahkan sampai syok, melihat pria yang akan menjadi Calon tunangan' nya menghajar James dengan membabi buta.

..

Restaurante Xasmín

Zeline duduk di salah satu meja Restoran sambil menunggu seseorang, tampak dari raut wajah nya sudah kesal.

Dan tak beberapa lama kemudian seorang pria datang dan langsung duduk di hadapan wanita itu.

“Maaf kan aku sayang" ucap pria itu yang duduk di hadapan Zeline

Zeline mendelik tak suka dengan panggilan sang pria pada diri nya, itu terlalu menjijikkan bagi Zeline.

'tak apa Zeline, sabar lah, hidup nya tak akan lama, jadi kau harus bersikap manis pada nya' batin Zeline sambil melirik pria di depan Nya itu.

“Anda terlambat 10 menit tuan Derrel"

MY GREAT MOMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang