kapitulua 32

35.6K 4.5K 334
                                    

Aku baru tahu, memangnya kau ingin membeli apa?" Tanya Feudo

“kain kafan

...

Zeline memandang pria di depan Nya ini yang sedari tadi mengatakan hal tidak masuk akal hingga membuatnya kesal setengah hidup.

“Kau harus bertanggung jawab atas segala nya" ucap Feudo sambil menatap Zeline.

“Dasar pria tua bodo, seharusnya aku yang berbicara seperti itu" ucap sinis Zeline, kesal, kesal, kesal, Zeline berfikir apa dia akan di jadikan istri ke-5 pria di depan Nya ini, karena ia berfikir bahwa Feudo pasti ciri-ciri aki-aki buaya yang cucu nya segudang.

“cih, sudah salah mengelak lagi" desis Feudo.

Zeline sudah gemas ingin mencincang ginjal pria di depan Nya ini, dengan kesal Zeline Menjambak rambut Feudo.

“Auu hentikan, dasar wanita gila" ucap Feudo kesakitan karena di Jambak oleh Zeline.

“Aku akan bertanggung jawab dengan melenyapkan mu dari muka bumi ini" ucap Zeline kesal.

Karena sudah tak tahan dengan jambakan Zeline, Feudo mengangkat tubuh Zeline dan membanting nya ke sofa lalu menindih tubuh nya.

“Dasar wanita gila, Untung cantik jika tidak akan ku jadikan pupuk pisang" desis Feudo kesal.

“Kau yang gila, menculik wanita cantik seperti ku di hari pertunangan nya, jadi siapa yang gila?" Tanya Zeline sewot.

Feudo mengingat sesuatu, lalu ia beralih menarik tangan Zeline, di sana ia melihat sebuah cincin tersemat dengan cantik di jari manis nya, Feudo dengan paksa mengambil cincin itu lalu membuang nya ke sembarang arah.

“Hei pria gila, apa yang kau lakukan hpph--" dengan kesal Feudo mencium Zeline.

Kuping dan rambut nya sudah sakit menjadi sasaran amarah wanita itu.
Sedangkan Zeline membelalakkan mata nya mendapatkan ciuman mendadak dari Feudo.

Setelah beberapa detik Feudo pun melepaskan ciumannya, tapi baru saja di lepas bibir nya sudah di tonjok Zeline.

“Aauu hiss, sudah gila, kasar pula" ucap Feudo, memegangi sudut bibir nya yang berdarah.

“sudah gila, kasar, tak ingat umur pula" sarkas Zeline menatap Feudo.

“Tapi aku tempat" Feudo berucap dengan percaya diri nya.

“dasar kumbang tai" desis Zeline kesal.

“hey apa maksud mu" kesal Feudo menatap wanita yang masih berada di bawah nya itu.

”Ketiak mu mau tai" ucap Asal Zeline.

“Ini,,cium,, nikmati,, rasakan sensasi nya" ucap Feudo sambil menyodorkan ketika nya ke muka Zeline.

“Hueekk"

“Bagaimana? Wangi kan?" Tanya Feudo

“Seperti bau tanah, seperti orang nya yang sudah bau tanah" ucap kesal Zeline mencoba mendorong tubuh kekar Feudo.

Tapi tak bisa, Feudo begitu berat.

“Baiklah, pria bau tanah ini akan membuat mu kelelahan di atas ranjang" ucap kesal Feudo, lalu bangkit dari atas tubuh Zeline dan mengendong tubuh Zeline seorang koala.

Mata Zeline melotot mendengar ucapan Feudo.

“dasar mesum, lepaskan aku" ucap Zeline kesal memukul pundak Feudo.

“Aku akan memperlihatkan mu bagaimana pria bau tanah ini membuat seorang Nona Zeline Kelelahan" ucap Feudo.

“Tunggu, kau tau nama ku" ucap Zeline.

“Aku juga tahu ukuran bra mu" ucap Feudo asal

“Sialan"

....


Empat hari berlalu, tapi keluarga Holmes Belum mendapat kabar dari pihak polisi tentang titik terang keberadaan Zeline.

Allena dan Kenzo hanya menangis sampai demam karena ibu mereka tak kunjung ditemukan, beda halnya dengan Kenan yang berusaha mencari ibunya dengan bantuan Joel.

Arles menatap nanar seorang polisi yang duduk di hadapan nya.

“Bagaimana anda mengatakan bahwa putri saya kabur, jelas-jelas ini adalah kasus penculikan" ucap Arles marah.

“tapi semua bukti mengarahkan bahwa nona Zeline menang kabur bukan di culik" ucap polisi itu tenang.

“omong kosong, semua orang juga tau bahwa putri ku di culik" teriak Arles tak terima.

“Maaf tuan Arles jangan membuat keributan di sini" tegur polisi tadi.

Dengan kesal Arles berdiri lalu pergi dari sana, ia akan mengerahkan anak buah nya untuk mencari putri nya tanpa bantuan polisi.

Begitu juga Alex, ia sudah mengerahkan beberapa anak buah nya untuk mencari keberadaan sang adik.

...

Feudo berbaring di samping Zeline yang tertidur, ia menatap wajah yang habis menangis itu, mata bengkak, hidung merah, dan bibirnya sedikit bengkak karena ulah nya.

“Itu salah mu meremehkan ku, lihat kan kau saja kelelahan" ucap Feudo.

Ia menatap kembali Zeline, wajah cantik nya saat terlelap begitu menenangkan hati nya, entah ada apa dengan nya, tapi ia suka.

Terbesit sedikit rasa bersalah di hati nya, apakah dia terlalu kasar tadi memaksa kehendak nya pada Zeline, ia terbawa suasana tadi.

Entah mengapa berada di dekat Zeline membuat nya nyaman,tak seperti dengan wanita lain yang berusaha mendekati nya hingga membuatnya risih.

Feudo merengkuh tubuh Zeline dan membawa wanita itu ke dalam pelukannya.

Nyaman, itulah yang ia rasakan.

“Hanya tunangan bukan suami, apa hebatnya di banding dengan ku, kaya raya dan Tampan huh" ucap Feudo bangga.

Feudo mengelus Surai indah milik Zeline, wangi dan lembut.
Gerakan yang Feudo membuat Zeline menggeliat tak nyaman lalu membuka mata nya, seketika itu tatapan marah, kesal yang Feudo lihat.

“Kau si,, uh" ucap Zeline terpotong karena merasakan sedikit nyeri di Area bawah nya.

“apakah sakit, tapi ini kan sudah yang ke dua kali nya untuk kita" ucap Feudo tanpa dosa.

“Sialan kau" umpat Zeline.

Ia membuka selimut yang menutupi tubuh ke dua nya, dan mata nya melotot melihat tubuh polos nya memiliki tanda merah merah.

BUGG

BUGG

TAK

TAK

BUG

Kesal, Zeline memukul Feudo habis-habisan.

“Dasar tua Bangka bau tanah Kuburan" ucap Zeline kesal sambil terus memukul dada bidang milik Feudo.

“Sudah, kau juga menikmati nya kan, besok juga kita akan menikah" ucap Feudo santai.

“Sialan kau, aku tak mau menikah dengan pria bau tanah" ucap Zeline kesal.

“Tapi pria bau tanah ini berhasil membuat mu mende~~"

Pak

Bug

Zeline membekap Wajah Feudo dengan bantal karena kesal lalu memukul bantal itu berkali-kali, berharap pria tua itu mati saja.





MY GREAT MOMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang