Chapter 26.

3.8K 139 1
                                    

     Victor harus berhadapan dengan Yudi yang bernotaben mantan sahabatnya itu.

"Aku tidak masalah jika kau memukul Dianna,tapi kalau aku dengar Dianna ingin membunuh Bunga maka aku tidak segan segan membunuhnya didepanmu,cukup waktu dulu Dianna aku lepaskan" ucap Victot dengam santainya.

"Tenang saja dia sudah ada dipengawasan ku lagi pula Dianna gak bisa berjalan lagi" ujar Yudi.

"Baguslah,masalah  Lianna aku tidak urus karena selama ini Lianna happy happy saja pada penjara" ucap Victor.

"Bagaimana Happy,kalau setiap hari menerima sodokan" celetuk Marchel.

Ke 4 pria dewasa itu hanya tertawa saja melihat Lianna sedang main skipapap.

   Sedangkan Bunga hanya mengelus perut bundar dengan iseng dirinya memfoto tubuh sexy nya.

"Bagus banget hihi" ucap Bunga terkikik kikik.

   Dirinya merasakan Vaginanya dielus oleh Victor.

"Mesum banget" gumam Bunga.

"Sini tidur kamu pasti Capek" suruh Bunga.

   Victor pun mengiyakan dan memeluk Bunga dengan Erat.

"Bagaimana kantor apa baik baik saja" tanya Bunga yang mengelus Dada Bidang Victor.

"Melelahkan " gumam Victor.

"Ohya aku mau tanya kenapa dulu kamu ingin aku menjadi doktetmu padahal kan ada dokter sendiri" tanya Bunga.

"Entahlah,aku tidak mau kamu jauh jauh dariku bahkan semenit saja aku merindukan kamu" ucap Victor.

"Besok kamu kekantor aku ya,biar semangat" ucap Victor.

"Siap tuan muda sesuai keinginanmu" ucap Bunga dengan senyuman mengambang.

"Manisnya" gumam Victor.

"Tidurlah aku tau  kamu capek banget" suruh Bunga.

"Iya sayang" akhirnya Victor tidur dipelukan Bunga.

   Bunga hanya menatap Victor dengan santainya dan memfoto wajah Victor.

Cup.

"Aku mencintaimu sayang" gumam Bunga.

   Keduanya pun tertidur dengan nyenyak,Serena melihat keharmonisan Bunga dan Victor,bahkan dirinya hampir menangis tatkala Bunga sudah meruntuhkan ego dari Victor.

"Tetap selalu nak" gumam Serena.

   Keesokan Harinya Bunga berada di kantor utama milik keluarganya bahkan dirinya menatap jijik pada semua karyawan disini.

"Nyonya mau kemana" tanya resepsionist.

"Saya ingin bertemu dengan Tuan Victor" ucap Bunga.

"Baiklah Nyonya,anda ditunggu oleh tuan di atas" ucap nya lagi.

   Bunga pun mengikuti resepsionist dari belakang,

"Anda sangat cantik" ucap Fina.

"Terima kasih " jawab Bunga.

"Sama sama Nyonya,semoga anda bahagia" ucapnya lagi .

   Bunga hanya mengangguk saja tanpa menjawab saja,setidaknya dirinya aman dan nyaman.

"Baiklah Nona ini Ruangan kerja Tuan,saya pamit dulu" pamit Fina.

"Iya terima kasih loh" ucap Bunga.

   Fina hanya mengangguk saja dan meninggalkan Bunga sendiri.Bunga pun membuka Pintu kerja dan matanya melotot melihat para klien semuanya cowok.

"Maaf maaf sorry" ucap Bunga dengan gugup.

"Masuk sayang" suruh Victor.

   Bunga hanya menunduk saja sungguh dirinya sangat Malu atas semuanya.Victor pun menutupi bahu sang istri dengan jasnya.

"Pakai Mine" suruh Victor.

   Bunga hanya mengangguk saja dan duduk disamping Jakir yang menatap Bosnya.

"Baiklah kita lanjut" ucap Victor.

   Victor pun memperjelaskan semua rancangan yang diinginkan.

   Sudah 2 jam lebih Meeting ini pun selesai,Jangan ditanya Bunga tertidur sangat nyenyak bahkan tasnya pun dijadiin bantal.

"Tuan Cristian,semoga anda bahagia" ucap salah satu kolega Victor.

"Iya"

   Victor hanya menjabat tangan saja dan kadang membalas semua perkataan koleganya.

   Victor hanya mengeleng saja melihat kelakuan dari Bunga sendiri,dan mengangkat tubuh berisi itu dengan lembut.

    Selama meeting Bunga selalu meminta makanan dan minuman membuat Jakir,Ferdian dan Sergio kewalahan untuk Mereka sangat sayang pada Bunga.

"Kalian kerja bagiannya,dan satu lagi terima kasih sudah menyiapkan keperluan Bunga" ucap Victor.

"Sama sama Tuan,itu memang pekerjaan kami" ucap Jakir.

   Victor hanya mengangguk saja,dan meninggalkan Mereka berdua.

"Kita janji akan membuat Nyonya dalam keadaan selamat,aku tidak mau terjadi kembali seperti Tuan Demian,dan Tuan Demian sangat mempercayakan Tuan Victor untuk membalas Dendamnya" ucap Sergio.

   Jakir dan Ferdian hanya mengangguk saja tentu itu janji yang harus ditepati.

Vote ya sayang.

VICTOR SEAN CRISTIAN(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang