part 23

3.7K 230 44
                                        

    " Ada apa nyari gue pagi-pagi?" Tadi saat Thalita sibuk menata rambut, mamanya mengetuk pintu kamar miliknya dan mengatakan jika Kenzo sudah menunggu dibawah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


" Ada apa nyari gue pagi-pagi?" Tadi saat Thalita sibuk menata rambut, mamanya mengetuk pintu kamar miliknya dan mengatakan jika Kenzo sudah menunggu dibawah.

" Mau jemput salah satu dayangnya putra mahkota." Jawab Kenzo dengan percaya diri.

Thalita menyernyitkan garis yang ada didahinya.

" Putra mahkota?" Beo Thalita.

   Kenzo menepuk pelan dada bidangnya. Memberi isyarat jawaban bahwa ialah putra mahkota yang ia maksud.

   Thalita menggela nafas sebal disertai dengan lirikan mata yang menunjukkan kejengahan menghadapi tingkah lelaki yang beberapa hari terakhir ini selalu menempel pada dirinya.

   " Yaudah yuk berangkat." Ekspresi sebal tadi berganti dengan senyum manis yang tercetak dimuka gadis itu.

   Inilah salah satu sifat Thalita yang Kenzo sukai, gadis itu sangat lembut dan tidak mudah marah atau kesal. Tidak seperti wanita zaman sekarang yang bisa tiba-tiba berganti mood seketika dengan bersembunyi dibalik kata 'PMS'. Bagi Thalita tidak ada fase dimana mood gadis itu akan naik turun, bisa dibilang Thalita memang perempuan penyabar dari lahir.

    Hari ini Kenzo sengaja membawa mobil kesayangannya untuk menjemput salah satu dayangnya, lelaki itu tidak akan membiarkan Thalita yang saat ini menggunakan rok seragam cukup pendek menaiki motor tinggi Kenzo.

    " Lo ganti parfum mobil?" Thalita masih ingat bau yang dikeluarkan penyedap kendaraan Kenzo kemarin tidak seperti ini.

   " He-em, gue pikir lo nggak suka aroma yang kemarin." Thalita sedikit terkejut ketika mendengar jawaban Kenzo, bagaimana lelaki itu dengan mudahnya mengetahui bahwa dirinya memang tidak begitu nyaman dengan aroma parfum yang digunakan saat mereka pergi ke Bali.

" Bukannya nggak suka, cuman kemarin waktu pulang emang lagi capek aja. Jadi indra penciuman gue lebih sensitif." Terang Thalita. Ia tidak mau hanya karena dirinya yang tidak menyukai aroma itu, Kenzo harus mengganti parfum yang memang sudah terpasang disitu sebelumnya.

" Lo punya penyakit?" Kenzo yang sedang fokus menyetir menolehkan kepalanya sebentar kearah gadis yang sedang duduk disamping kursi mobilnya.

Thalita menggeleng dengan cepat, " Enggak, gue cuma kadang gampang ngerasa pusing aja."

" Gue kira lo punya penyakit akut. Kayak Faiz."

" HAH? Emang Faiz sakit apa?" Untuk kali ini Thalita benar-benar terkejut dengan omongan Kenzo, selama ini yang ia lihat Faiz adalah lelaki yang ceria dan sangat menghibur banyak orang. Thalita tidak bisa membayangkan jika ternyata Faiz memiliki penyakit parah yang ia sembunyikan selama ini.

With The Bad BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang