Part 10

6K 390 2
                                        

   " Aroma-aroma dianter ayank nih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


   " Aroma-aroma dianter ayank nih." Goda Bunda Vina ketika melihat anak perempuannya pulang.

" Ihh gabole ayank ayank an, masih piyik." Akibat Gavin mengantarnya pulang ke rumah, pulang pulang Rachel langsung jadi bahan sasaran ejekan bundanya.

   " Ekhem, tadi berangkatnya pake mobil sendiri kok pulangnya dianter cowo ya. Se ENGGA bisanya kamu hidup tanpa ayank." Papa Rachel yang baru keluar dari ruang kerjanya pun ikut mendukung bundanya menggoda anak semata wayangnya.

   " Ih papa ga tau aja, Rachel ga mau pulang kalau ga dianter ayankk." Rengek Bunda Vina.

    Kedua orang itu tertawa puas melihat wajah anakknya yang terlihat kesal.

    " Kebanyakan scroll twitter nih pasti, umur papa bunda udah ga semuda itu ya." Bela Rachel. Ia berjalan ke arah sofa tempat papa dan bundanya duduk. Menggeser keduanya agar ia bisa duduk ditengah-tengah mereka.

   " Dih umur mah cuma angka, yang penting muka dan jiwa tetep muda." Bunda Vina menyombongkan diri.

   " Iya deh yang paling MUDA SEDUNIA."

   " Eh Chel, kamu kok ga bilang bunda kalau kamu temennya anaknya Freya." Vina mengingat pembicaraannya dengan Freya melalui ponsel tadi, mereka sepakat untuk diam diam menjadi mak comblang kedua anaknya.

   " Bun, aku baru kenal Gavin 2 hari yang lalu. Dan aku juga ga tau kalau Gavin anaknya sahabat bunda." Jawab Rachel

   " Kata Freya kamu juga deket sama sahabat-sahabatnya Gavin?" Sekarang Papa Wijaya yang mengajukan pertanyaan kepada putrinya.

   " Iya, mereka udah sepaket."

   " Bunda yakin mereka orang baik." Bunda Vina mengusap rambut putri kesayangannya dengan perlahan, meyakinkan Rachel bahwa putrinya itu pantas untuk membuka lembar baru dihidupnya.

   " Iya papa juga yakin, kamu pasti ngerasa nyaman dan aman kan waktu sama mereka?" Yakin Papa Wijaya, seolah sangat mengenal Inti Parnassius.

   Rachel berfikir sejenak, saat ia berada disekeliling 6 lelaki itu perasaannya merasa bahwa ia akan baik-baik saja. Ia aman berada disekeliling mereka. Hari hari Rachel juga terasa lebih menyenangkan dengan adanya Faiz, Arka, Kenzo, yang selalu menghiburnya. Rachel merasa memiliki sesosok abang setelah 2 hari ini berteman dengan Chandra. Perasaannya masih biasa saja kepada Rafael, karna pria itu selalu diam. Dan untuk ketuanya, Rachel merasa tenang saat berada didekatnya.

    Rachel mengangguk, hanya butuh dua hari ia bisa merasakan perasaan baru yang selama 2 tahun ini tidak pernah Rachel rasakan.

With The Bad BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang