part 16 •Parnassius in Bali 2•

5K 394 29
                                    

   Pagi hari di Pulau Bali disambut dengan matahari bewarna orange kekuning-an yang menyejukkan mata bagi orang yang melihatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







   Pagi hari di Pulau Bali disambut dengan matahari bewarna orange kekuning-an yang menyejukkan mata bagi orang yang melihatnya.

   Diantara penikmat sunrise, Gavin dan Kenzo merupakan salah satu diantara mereka. Menikmati matahari terbit dengan asap rokok sebagai pelengkapnya.

  " Lo kenal Thalita sejak kapan?" Gavin memandang air ombak dipagi hari yang masih sangat tenang.

  " Gue udah tertarik dia dari lama" Ungkap Kenzo kepada ketuanya sekaligus sahabatnya sejak SMP.

  Gavin menghelas nafas dengan lega, artinya ia tidak perlu melewati drama cinta segitiga yang memusingkan.

" Kenapa cewe itu?"

" Ya ngga tau bego, namanya juga suka. Emang lo tau kenapa lo suka Rachel?" Kenzo menggoda lelaki disampingnya yang sedang rebahan di kain khas Bali.

" Dih siapa yang suka sama Rachel."

" Dih siipi ying siki simi rihil." Kenzo suka saat melihat ekspresi Gavin yang sok terlihat tenang namun didalam nya jantungnya berdebar tak karuan.

" Diem lo." Beginilah cara Gavin mengalihkan pembicaraan.

" Gue dukung lo sama Rachel." Kenzo mulai berbicara dengan nada serius.

Gavin menoleh ke samping, kearah lelaki yang nampak memikirkan sesuatu dikepalanya.

" Gue yakin lo cowo yang tepat buat ngelindungin dia."

" Kenapa jadi Rachel?" Gavin bingung dengan Kenzo yang tiba-tiba membicarakan perempuan yang mungkin masih terlelap saat ini.

" Cowo yang kemarin nggangu dia di halte. Bukan cowo yang iseng doang. Mereka kayakknya udah saling kenal. Gue kemarin kepikiran ngecek CCTV yang ada dihalte buat mastiin percakapan mereka. Nih udah gue salin di sini." Kenzo menyerahkan sebuah flashdisk bewarna putih.

" Lo belum berhasil dapetin data cowo itu?" Sudah beberapa hari berlalu namun Gavin belum juga mendapatkan laporan lagi tentang lelaki yang berani menggangu Rachel.

" Julian Malik. Itu yang berhasil gue dapetin, dan itupun bukan sebagai warga negara Indonesia. Gue ngerasa janggal sama si Julian itu."

Hanya untuk mendapatkan data dari seorang laki-laki, Kenzo dan Faiz membutuhkan waktu hingga berhari-hari. Mencari data Julian sama seperti mencari data seorang mafia di dunia gelap.

" Latar belakang dia?" Gavin penasaran, siapa lelaki itu sebenarnya.

Kenzo menggelengkan kepalanya.

" Kalian ngeliat matahari seindah ini nggak ngajak yang lain. Pelit banget. Inget, semua ini milik Allah." Faiz berhasil mengagetkan kedua lelaki yang sedang hanyut pada pikirannya masing-masing.

" Anjing, kalo dateng bisa salam dulu nggak?" Protes Kenzo.

Lelaki yang datang itu ternyata tidak sendirian. Faiz membawa tiga sahabatnya yang mengekor dibelakangnya.

With The Bad BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang