Tidak ada yang menyangka seorang gadis remaja yang tadinya tidak suka bergaul dan bahkan tidak dikenal murid SMA Bhayangkara, tiba tiba bergabung dengan perkumpulan para bad boy yang diidamkan seluruh kaum hawa.
Highest Rank 🏅
#1 in ice boy [25-03...
Sejak tadi Rachel sudah mencoba menghubungi lelaki itu namun hingga saat ini masih belum terlihat tanda-tanda lelaki itu akan menjawab pesan dan teleponnya. Padahal saat ini Rachel sungguh merasa gugup akan tampil menjadi pemeran utama yang tentunya akan ditontonton semua murid Bhayangkara.
"Awas aja nanti kalau ketemu, gue bakal ngambek seminggu."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Penampilan selanjutnya yang sudah kita tunggu-tunggu sejak tadi. Mari kita saksikan teater Kelas XI IPS 2!" Suara sang MC yang diiringi tepuk tangan yang sangat meriah, seluruh siswa Bhayangkara terlihat sangat antusias melihat penampilan dari wanita yang berhasil memikat hati ketua Parnassius.
" Selamat menyaksikan." Blum. Seketika lampu aula Bhayangkara mati sekejap, kegelapan ini menambah suasana pertunjukan yang belum dimulai ini semakin terasa.
Pertunjukan teater yang menceritakan Anne Boleyn, ibu Ratu elizabeth I seperti yang diceritakan pada series Blood, sex & royalty, diawali dengan tarian pembuka untuk mengiringi Rachel yang berperan sebagai Anne Boleyn . Lalu dilanjutkan dengan dialog dialog antar pemain yang berhasil membuat penonton ikut terbawa suasana.
" Aku datang untuk mati. Aku berdoa Tuhan menyelamatkan raja, dan berharap dia memerintah kalian selama bertahun-tahun.Tak ada penguasa yang lebih lembut atau lebih pemaaf. Bagiku, dia... selalu menjadi suami yang baik dan penyayang. Tolong doakan aku."
Blash...
Sebuah pedang menghunus leher Rachel, itulah akhir dari pertujukan ibu Ratu Elizabeth yang dieksekusi mati karena rencana suaminya sendiri. Dan lampu aula turut padam menandakan pertujukan sudah berakhir, Siswa IPS 2 membungkuk sebagai tanda penghormatan diiringi tepuk tangan yang begitu menggema memenuhi ruangan besar ini.
" Gilak. Rachel bener-bener definisi perfect. Apa coba yang dia ngga bisa."
" Keren banget akting Rachel."
" Gue yakin kelas ini juara sih."
" Coba aja bukan pacar Gavin, udah gue gebet itu cewek."
" Beautiful show, my young lady." Tiba-tiba Gavin naik keatas panggung dengan rangkaian bunga indah ditangannya.
" Do you wanna be my Queen?" Gavin menekuk kakinya dan memberikan bunga yang sudah ia siapkan untuk tuan putrinya.
" Kalau yang itu gue jamin nggak bakalan buat lo mati, Chel." Meskipun dari bawah panggung teriakan Faiz begitu menggema hingga membuat semua orang tertuju kearahnya.