" Pelajaran biologi kita ke lab atas." Teriak Udin dengan terburu-buru mengambil buku dan secepat kilat lari keluar kelas.
" Wah kurang ajar tuh Udin ga ngomong dari tadi, cepet ma gue ga mau kebagian bangku depan." Teriak Valle kepada Salma teman sebangkunya yang lagi asik asiknya nonton drama korea bercerita mafia italia.
" Ah elah ini gimana masa calon bojo gue ditinggal, kasian dia lagi berjuang. Sabar ya akang nanti aku akan kembali padamu untuk membantumu menembakkan peluru ke bos babel karna dia telah membunuh mertua kesayanganku." Ucap Salma dengan tangan terulur menggapai pipi duda ganteng di laptopnya.
Kelas XI IPS 2 sedang tidak baik baik saja setelah Udin memberi pengumuman. Ada yang buru buru ingin dapet bangku depan,bangku belakang, bangku yang lansung kena udara dingin dari AC supaya nyenyak tidurnya.
" Ribet amat deh. Perkara bangku aja dipermasalahin." Akhirnya setelah semua murid keluar, mungkin mereka sudah duduk tenang di bangku lab. Rachel baru saja ingin mengambil buku biologinya dari dalam tas.
Perjalanan dari kelas XI IPS 2 menuju Lab atas memang lumayan butuh waktu untuk menghabiskan perjalanan di lantai 3. Untuk menambah informasi tidak penting, kelas Rachel berdampingan dengan tangga yang biasanya digunakan oleh murid murid untuk nongkrong saat istirahat.
Rachel suka suasana ini, suasana sekolah yang tenang setelah semua murid Bhayangkara memulai kembali pelajaran. Gedung sebelah barat yang memiliki 3 lantai diisi dengan murid kelas sebelas, entah itu IPS atau IPA mereka berkumpul menjadi satu di gedung ini. Atau bisa dibilang ini daerah kekuasaan kelas sebelas. Lantai 1 penuh fasilitas yang bisa mereka pakai, mulai dari kolam renang, lapangan kecil untuk olahraga, tempat untuk nge-gym, hingga ruang musik, semua fasilitas terjamin disini demi kenyamanan dan kesenangan murid untuk merefresing otak mereka. Dan lantai 2 diisi kelas IPS dan pastinya anak IPA berada di lantai paling atas.
Kurang lebih gamparan sekolah Bhayangkara seperti itu. Gedung kelas X, XI, dan XII dipisah menjadi 3 bagian. Dengan memiliki lapangan kecil untuk setiap gedung. Dan lapangan basket sebagai lapangan terbesar yang dimiliki SMA Bhayangkara.
Disisi lain 5 lelaki dengan tinggi yang mungkin berkisaran 170-180 cm itu terlihat berjalan setelah menaiki tangga untuk menuju kelas mereka, XI IPA 2. Kecuali Kenzo yang sudah kembali kekelasnya, karna kelasnya berada dilantai 2. Sudah dipastikan mereka baru saja beranjak dari kantin padahal bel masuk sudah berbunyi 15 menit yang lalu.
" Gue bukan kabur nyet, waktu itu gue kebelet boker." Bela Faiz. Sepertinya mereka masih membicarakan tentang kronologi kaburnya Faiz yang tak kunjung selesai.
" Padahal waktu itu terakhir kalinya kita ngelihat geng-
BRUK
Rachel yang sedang berjalan menuju lab atas yang tinggal beberapa langkah lagi terlempar kedepan akibat dorongan yang cukup kuat dari seseorang yang berada dibelakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
With The Bad Boys
Novela JuvenilTidak ada yang menyangka seorang gadis remaja yang tadinya tidak suka bergaul dan bahkan tidak dikenal murid SMA Bhayangkara, tiba tiba bergabung dengan perkumpulan para bad boy yang diidamkan seluruh kaum hawa. Highest Rank 🏅 #1 in ice boy [25-03...